Sinopsis Drama Korea : VOICE Episode 11


Previous Episode
 Content and Images Copyrights by OCN
Pengunjung di lantai dua Fantasia, berteriak agar di perbolehkan keluar dan meminta bicara dengan pengelola tempat ini.

Gyung Hak menghampiri mereka dan menunjukkan kartu identitasnya. Dia memperkenalkan diri sebagai Kepala Jang dari Satuan Tindak Kejahatan, Polda Sungwun. Dan dia juga menjelaskan ada insiden pembunuhan di ruangan lantai tiga. Dia meminta kerja sama mereka semua. Semuanya tentu menolak karena tidak tahu menahu soal insiden tersebut. Gyung Hak memberitahu jika korban tidak bisa ditemukan saat ini, tapi bukti menunjukkan kalau terjadi insiden pembunhan di sini. Mereka boleh pulan lebih cepat jika mereka mau bekerja sama dengan polisi. Pengunjung dengan terpaksa setuju dan menunjukkan kartu identitasnya.

Kwon Joo berkeliling di lantai atas. Dia mendengar suatu suara dan suara yang mirip seperti suara yang didengarnya ketika menemukan tulisan JOHN 9:41.

“Aku mendengar suara orang berlari..,” pikir Kwon Joo. Kwon Joo seperti mengerti dan mengikuti arah suara.

Apalagi ketika dia melihat beberapa petugas keamanan memasuki sebuah ruangan. Kwon Joo masuk dan melihat ada manager, dua orang petugas keamanan, dan dua orang pelayan sedang membersihkan meja. Kwon Joo bertanya kepada mereka apa yang mereka lakukan? Dan kemana pelanggan yang tadi ada disini?

Kwon Joo marah dan berkata dia tadi sudah memberitahu kalau semua orang yang ada disini harus dikonfirmasi identitasnya.  

“Mereka pelanggan VIP dan punya urusan mendesak. Dan mereka tidak mungkin terlibat dalam insiden ini,” jelas manager.

“Omong kosong. Sekarang, disini, terjadi insiden pembunuhan. Jika kalian tidak memberitahuku sekarang…” marah Kwon Joo. Dia kemudian mendengar suara dan segera mengikuti sumber suara. Petugas keamananan menghentikan Kwon Joo.

Kwon Joo menghubungi Gyung Hak dan memberitahu ada beberapa pelanggan yang telah melarikan diri melalui pintu darurat tempat parkir. Mereka pelanggan dari ruangan yang dekat dengan lantai tiga. Mereka mungkin saja tersangka insiden ini. Gyung Hak mengerti. Dia kemudian memerintah Choong Ki untuk mengambil alih sedangkan dia akan ke tempat parkir dulu. Gyung Hak mengajak Hyung Jin dan Kwang Soo untuk mengikutinya.


Kwon Joo berusaha menerobos penjaga tetapi penjaga tidak membiarkannya dan memberitahu kalau ini area terbatas dan dia tidak di perkenankan masuk. Kwon Joo tidak menyerah. Gyung Hak datang. Manager memberi tanda dan petugas keamanan akhirnya membiarkan mereka masuk.

Presdir dan yang lain berjalan dengan cepat menuju mobil mereka. Di depan mobil, Tae Gu berhenti dan berbalik. Dia melihat Kwon Joo dan Gyung Hak mengejar mereka.

Kwon Joo dan Gyung Hak serta Hyung Jin dan Kwang Soo hendak menghampiri mereka tetapi beberapa petugas keamanan menghalangi mereka.

Presdir melihat Kwon Joo, Gyung Hak dkk berlari mengejar mereka dan bertanya kepada petugas keamanan yang berada di sampingnya, siapa mereka? Petugas menjelaskan kalau mereka polisi dan sepertinya mencurigai kita. Presdir menegurnya dan segera memerintahkan supirnya untuk segera menjalankan mobil.




Tae Gu dari kaca spion depan mobil melihat Kwon Joo yang di tahan petugas keamanan. Dia tersenyum. Tae Gu kemudian melajukan mobilnya dan tepat saat itu Kwon Joo bisa lepas dari penjagaan petugas. Dia berlari mengejar mobil Tae Gu tetapi mobil sudah menghilang.


Kwon Joo melihat sekeliling dan ada sebuah camera CCTV yang terpasang disana.

Keadaan sudah tenang. Petugas memberitahu kalau yang tadi pergi adalah CEO Sungwun Express dan Menteri Perencanaan Pembangunan kepada Gyung Hak dan team.

“Jadi maksudmu, mereka tidak lari karena Madam Jang, tapi karena bisnis kotor mereka?” tanya Gyung Hak.

“Madam Jang adalah atasan kami. Jika dia pelakunya, apa kami akan melindunginya? Kau tahu seperti apa Sungwun Grup itu. Mereka Ketua Mo Gi Beom dan Menteri Kim Joon Tae. Kami tak punya pilihan,” jelas ketua petugas keamanan.

Gyung Hak kemudian bertanya mengenai identitas lainnya karena dia melihat tadi ada 4orang dalam 3 mobil yang pergi. ketua petugas keamanan memberitahu kalau itu adalah putra Ketua Mo, CEO Mo Tae Gu dan Direktur Kwon Chang Tae dari Departemen Perencanaan Pembangunan.

Ketua petugas keamanan kemudian mulai kesal dan mengomel kalau dia lebih baik bersaksi saja. Menurutnya, tidak masuk akal untuk orang-orang yang pergi tadi untuk membunuh Madam Jang. Gyung Hak tidak gentar dan berkata apa dia melindungi mereka karena mereka kliennya? Apa dia mau diinvestigasi juga? Petugas tersebut tidak takut dan malah berkata apa Gyung Hak tidak tahu orang-orang seperti mereka akan bersaksi jika rumor tersebar.

Kwon Joo yang dari tadi memperhatikan mereka dari belakang, maju menghampiri petugas keamanan dan berkata kalau mereka memeriksa seseorang bukan berdasarkan status tetapi kecurigaan. Pelaku bisa menghilang dengan cepat karena dia berada di dekat pintu keluar darurat. (Secara nggak langsung, Kwon Joo menyatakan dia mencurigai mereka yang tadi pergi dengan mobil karena berada terdekat dengan pintu darurat dan dia tidak takut untuk menyelidiki mereka).

Kwon Joo kemudian berkata kepada Gyung Hak kalau Team Golden Time akan bekerja sama dengan team Gyung Hak sampai mereka mengidentifikasi pelakunya. Kwon Joo juga memberitahu kalau Jang Gyun Ah tadi melapor kalau dia melihat Nam Sang Tae. Selesai berkata seperti itu, Kwon Joo pamit pergi.

Gyung Hak memerintah Kwang Soo untuk memeriksa CCTV di lantai dua dan cari pramuniaga yang melayani mereka (orang yang tadi pergi dengan mobil). kwang Soo dan Hyung Jin langsung bergerak mengikuti perintah. Kepala petugas keamanan terlihat kesal tetapi tidak bisa membantah.



Hyun Ho berjalan pulang dengan mengenakan headphone. Kwon Joo menghubunginya. Dia meminta maaf karena mengganggu Hyun Ho tetapi dia membutuhkan Hyun Ho untuk menemukan sesuatau yang mendesak. Hyun Ho tidak masalah dan menanyakan apa yang harus di carinya. Kwon Joo meminta Hyun Ho mencari tahu arti dari Yohanes 9 : 41 dan juga pemilik grup Sungwun Mo Gi Beom, anaknya Mo Tae Gu, Kim Joon Tae dan Kwon Chang Tae dari Departemen Perencanaan Pembangunan. Kwon Joo menyuruh untuk mencari inforrmasi mereka semua dan apa hubungan mereka dengan Madam Jang. Hyun Ho tau mengenai Sungwun Express dan memberitahu Kwon Joo kalau itu merupakan perusahaan terkaya di kota ini. Hyun Ho juga meminta Kwon Joo untuk tidak khawatir dan dia akan segera memberitahu jika sudah mendapatkan sesuatu. Pembicaraan selesai.


Dae Shik berlarian mencari lokasi Jin Hyuk tetapi tidak juga menemukannya. Kwon Joo menghubunginya dan bertanya apakah detektif Moo sudah ketemu? Dae Shik memberitahu kalau dia masih mencarinya namun belum ketemu. Dae Shik kemudian mendengar suara dan melaporkan pada Kwon Joo kalau dia mendengar suara orang berkelahi dan akan pergi memeriksanya.


Dae Shik mengeluarkan pistolnya. Jin Hyuk sudah terdesak dengan pisau berada di dekat lehernya. Dae Shik dari jauh melihatnya dan menembakkan pisotl ke atas tanda peringatan. Kwon Joo mendengarnya. Pelaku bertopi teralihkan. Jin Hyuk berhasil memukulnya.


Dae Shik menghampiri mereka dengan pistol dan memerintah pelaku bertopi untuk menurunkan senjatanya. Dia menghitung satu, dua, dan pelaku masih tetap tidak bergeming. Jin Hyuk memegang tangan Dae Shik dan menyuruhnya meletakkan pistolnya. Jin Hyuk dengan tatapan kemarahan mengatakan kalau bajingan itu mencoba menyakiti anaknya dan karena itu dia yang akan menangkapnya.


Jin Hyuk kembali berkelahi dengan pelaku bertopi. Senjata berhasil di jatuhkan oleh Jin Hyuk. Dan akhirnya Jin Hyuk berhasil menangkap pelaku. Pelaku tersenyum. Jin Hyuk marah dan berkata, mari kita lihat berapa lama lagi kau bisa tersenyum. Jin Hyuk kemudian memukul wajah pelaku hingga berdarah.



Dae Shik menghentikan Jin Hyuk dan memberitahu kalau mereka tidak punya waktu untuk hal ini. Dia melaporkan kalau dia mendapatkan panggilan dari Center saat menuju kesini.

“Kusara psikopat, Nam Sang Tae, membunuh Madam Jang di Fantasia.”

Jin Hyuk berhenti dan menatap Dae Shik. Dae Shik melanjutkan kalau Kwon Joo dan anggota Unit Kriminal Khusus sudah berada disana namun mereka belum menemukan tubuh Madam Jang, namun sepertinya Madam Jang benar dibunuh.

“Menurut Ms.Kang, insiden itu terjadi setelah Madam Jang menelepon Ms. Kang bahwa dia melihat Nam Sang Tae. Nam Sang Tae, bajingan itu. Dia mengirim orang ini untuk menculik Dong Woo. Dia dilihat oleh Madam Jang saat dia berada di Fantasia untuk menemui seseorang. Mungkin itu alasan dia membunuhnya.”

Dae Shik kemudian menghubungi Kwon Joo dan memberitahu kalau Jin Hyuk baik-baik saja dan pelaku yang belum di ketahui identitasnya, telah tertangkap. Kwon Joo merasa lega mendengarnya.




Tae Gu berada di mobilnya. Dan dia teringat ketika dia melihat Kwon Joo menemukan organ tubuh yang ditusuk pemecah es dan melapor ke markasnya. Ternyata, dia memang orang yang mengintip Kwon Joo saat itu dari balik jendela. Ketika Kwon Joo berbalik dan menyinari senter ke arahnya, Tae Gu langsung beranjak pergi. Dia juga ingat, saat menatap Kwon Joo dari spion mobil depan sebelum menjalankan mobilnya, meninggalkan Fantasia.

“Akhirnya, kita bertemu juga,” ujarnya sambil tersenyum menyeringai.

Berita di radio, menyiarkan mengenai insiden pembunuhan di tempat hiburan malam, Fantasia.

Tae Gu menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Dia mengirim pesan kepada Sang Tae. Hyung, apa kau sedang dalam pelarian? Sebagain pelaku pembunuhan, tempat pemandian air panas di Jepang adalah yang terbaik. Madam Jang pasti melihatmu disana bila dilihat bagaimana para polisi tersebut datang, isi pesan Tae Gu.


Mobil Sang Tae berhenti di sebuah jalan sepi. Di dalam mobilnya, radio menyiarkan kasus Madam Jang. Sang Tae membaca pesan Tae Gu dengan kesal. Dia sampai membentur-benturkan kepalanya di sandaran kursi.

Sang Tae keluar dari mobil dan merasa kesal dengan Tae Gu. Anak buahnya ikutan keluar dan Sang Tae bertanya mengenai kabar ‘hantu’. Anak buahnya menjawab, tidak ada kabar dan dia rasa rencana mereka sudah gagal. Sang Tae tambah kesal dan memukul anak buahnya. Tetapi, tangannya yang waktu itu dipukul Jin Hyuk jadi ikutan sakit dan dia menjerit semaikn kesal.

“Ayahku adalah seorang gangster yang disegani. Namun, dia kehilangan kepercayaan Presdir Mo dan dibuang setelah dihancurkan berkeping-keping. Apa kau tahu bagaimana mendapatkan kepercayaannya?” tanya Sang Tae pada anak buahnya.

“Bagaimana, pak?”

“Mo Tae Gu. Bajingan itu. Sebagai gangster hebat, Ayahku mencoba membunuh Tae Gu, namun dikalahkan. Untuk tidak membuat hal itu tidak terjadi padaku, aku melayaninya seperti anjing selama 20tahun. Tae Gu bukan manusia. Dia bukan manusia,” ujarnya dengan mata yang membara akan dendam.



Rumah Sakit Sungwun

Dong Woo memeluk Jin Hyuk erat. Dia menangis dan mengaku takut. Bibi penjaga masuk dan meminta maaf pada Jin Hyuk karena tadi keluar menemui putrinya yang sedang berkunjung. Bibi penjaga menangis dan meminta maaf. Jin Hyuk berkata tidak apa-apa.

Jin Hyuk menepuk-nepuk pundak Dong Woo dengan lembut. Dia memberitahu kalau dia sudah menangkap pelakunya dan memasukkannya dalam penjara. Jadi, Dong Woo jangan khawatir, karena hal ini tidak akan terjadi lagi. Jin Hyuk juga meminta maaf pada Dong Woo. Dong Woo mengatakan tidakperlu karena ayahnya bertarung melawan penjahat setiap hari.

“Ibu memberitahuku bahwa dunia butuh orang seperti Ayah karena sudah terlalu banyak orang jahat. Ibu juga memberitahuku, walaupun di dunia ini banyak orang jahat, Ayah akan menangkapnya satu persatu.”

Jin Hyuk mengelus kepala Dong Woo dengan sayang. Dia merasa sedih mendengar perkataan Dong Woo. Dong Woo memegang tubuh Jin Hyuk dan bertanya apa ayahnya sakit?



“Kalau saja aku tidak sakit dan di rawat, pria itu tidak akan kesini.”

JIn Hyuk memegang tangan Dong Woo dan berkata apa dia ingat apa yang selalu dikatakannya? Yaitu, seorang pria harus selalu kuat. Dan jangan pernah berpikir seperti itu lagi. Orang jahat itu tidak akan datang kesini lagi. Jin Hyuk kemudian mengatakan kalau dia benar-benar meminta maaf. Dia meminta Dong Woo untuk tersenyum. Dia kemudian memeluk Dong Woo.

Petugas keamanan rumah sakit datang ke kamar Dong Woo. Jin Hyuk melepas pelukannya dan meminta menunggu sebentar.

Jin Hyuk menghampiri petugas dan petugas datang untuk meminta maaf untuk kejadian tadi. Dia juga memberikan kado yang di ambil dari kamar Dong Woo dan melaporkan mereka sudah memeriksanya dan itu hanya robot biasa. Dia juga memberitahu kalau mainan itu bukan dari pusat perlindungan anak (yang ngadain acara di bawah ketika Dong Woo hampir di culik, waktu itu Dong Woo kan bilang di telpon kalau teman sekamarnya sedang pergi melihat acara yang di adakan). Petugas melaporkan kalau hadiah dari pusat perlindungan anak adalah sebuah boneka dan mereka juga sudah memeriksa CCTV namun sepertinya dia (orang yang memberikan hadiah - Tae Gu) berada di titik hilang dan tidak ada siapapun yang masuk ke sini.

Jin Hyuk mengerti dan bertanya keadaan petugas yang tertusuk pisau. Petugas menjawab kalau dia sudah di operasi dan sedang di rawat sekarang. Petugas juga memberitahu kalau mereka akan berjaga 24jam dan pamit pergi.

Jin Hyuk terlihat berpikir. Ponselnya berbunyi, telpon dari Kwon Joo. Kwon Joo menanyakan keadaan Dong Woo. Jin Hyuk menjawab kalau Dong Woo baik-baik saja, dan balik bertanya kalau dia mendengar Madam Jang dibunuh.

“Itulah mengapa aku berada di lobi rumah sakit,” jawab Kwon Joo.

Kwon Joo dan Jin Hyuk berbincang di ruang tunggu rumah sakit.

“Jadi kaupikir dia pelaku dari kasus Surim-dong?” tanya Jin Hyuk.

“Kasus ini sangat mirip dengan kasus Surim-dong. Jazadnya dipindahkan dalam waktu yang sangat singkat. Darah berceceran dimana-mana dan bola mata korban ditinggalkan disana. Jika di Surim-dong, jazadnya diltelentangkan seperti itu, namun saat ini adalah suara tertawa di telepon. Dia juga meninggalkan ayat Alkitab di tembok. ‘Sekiranya kau buta, kau tidak berdosa. Tetapi karena kamu berkata : Kami melihat, maka tetaplah dosamu.’ Ayat itu dari Injil Yohanes 9:41.”

Jin Hyuk merasa kalau pelaku adalah orang yang sangat gila. Tetapi dia penasaran kenapa Madam Jang sampai dibunuh? Kwon Joo menjelaskan kalau Madam Jang menelponnya dan memberitahu kalau Nam Sang Tae ada disana untuk menemui seseorang. Tetapi, ketika telpon dimatikan, dia sempat mendengar suara jejak langkah di depannya.

Jin Hyuk yakin kalau pelaku sudah mendengar dan memperhatikan Madam Jang. Kwon Joo mengatakan ketika dia di TKP, pelaku sudah lari.

“Suara jejak kakinya menghilang didepan sebuah ruangan dilantai dua. Orang-orang tersebut adalah para tamu VIP yang pergi setelah insiden itu terjadi dan tidak berkooporasi sama sekali.”

“Siapa mereka?”

“Mereka semua termasuk CEO Sungwun Express dan juga Menteri dan Direktur Departemen Perencanaan Pembangunan. Aku belum dapat apapun yang mencurigakan dari mereka. Namun aku terus mencarinya.”

Jin Hyuk tahu kalau CEO Sungwun Express adalah perusahaan besar.

“Bagaimanapun, dia orang pintar. Lihat bagaimana dia mendekati kita. Persis seperti dia meletakkan kepingan cermin di depan jazad, dia datang menemui anakku dan memperingatiku. Penculik itu hanya suruhan Nam Sang Tae. Kwon Joo, aku akan menangkapnya bagaimanapun caranya. Aku akan mngoyaknya hingga berkeping-keping,” ujar Jin Hyuk penuh kemarahan.

Dae Shik sedang menginterogasi pelaku penculikan anak Jin Hyuk. Choong Ki, Kwang Soo dan Gyung Hak memperhatikan dari ruangan sebelah. Choong Ki berkomentar kalau mereka mengirim pembunuh dari Asia Tenggara dan pasti mereka bukan manusia.

Dae Shik berteriak dan menunjuk pelaku. Dia berkata kalau dia akan memastikan pelaku membusuk di penjara. Dae Shik saking marahnya bahkan hanpir melemparkan kursinya tetapi dihentikan oleh rekannya.

Gyung Hak bertanya kondisi Dong Woo. Choong Ki memberitahu kalau Jin Hyuk datang tepat waktu dan kondisi Dong Woo baik-baik saja. Gyung Hak bertanya apa Jin Hyuk berada di rumah sakit Dong Woo sekarang? Kwang Soo membenarkan dan berkata kalau Jin Hyuk pasti sangat khawatir.  

“Namun, pembunuhan itu terjadi tepat setelah Jang Gyu Ah memberitahu Ms. Kang bahwa dia melihat Nam Sang Tae. Ini pasti ulah Nam Sang Tae,” ujar Choong Ki pada Gyung Hak. “Bukan hanya ini bagian anehnya. Aku menemukan sesuatu saat investigasi. Ada seseorang bernama Soo Ji yang tidak bisa dihubungi. Dia tidak masuk tanpa membertiahu apa-apa menurut para staff,” lanjut Choong Ki.


Gyung Hak jadi tegang mendengarnya. Dia segera keluar dari ruangan. Choong Ki bertanya, dia hendak pergi kemana? Gyung Hak menjawab perlukan dia melapor kemanapun dia pergi? Choong Ki kaget dan terdiam. Kwang Soo menduga kalau Gyung Hak mungkin hanya cemas dengan keadaan Jin Hyuk.

Gyung Hak keluar dan menghubungi seseorang. Tetapi nomor yang di telponnya, tidak mengangkat. Gyung Hak cemas apalagi teringat perkataan Choong Ki tentang Soo Ji yang tidak bisa dihubungi. Gyung Hak mengusap wajahnya cemas.

Flashback

Gyung Hak pergi ke tangga darurat. Dia menghubungi seseorang.

“Dengarkan aku baik-baik. Aku Kepala Unit Kriminal Khusus. Kaupikir kau akan membiarkan bajingan sepertimu mempermainkanku?”

“Kau adalah polisi diluar, tapi dirumah, kau hanya suami tukang selingkuh. Apa kau tidak malu sebagai seorang Ayah? Kalau begitu, akan kukrimkan video itu,” ujar pria di telepon. Suaranya berat seperti menggunakan pengubah suara.

Gyung Hak kesal dan berkata dia tidak peduli dan tidak takut harus di pecat daripada menjadi objek pemerasannya. Pria di telpon kemudian berkata kalau dia akan mengirim video ke alamat e-mail putri Gyung Hak di Australia karena dia memilikinya. Gyung Hak mematikan telponnya. dan memukul tembok kesal. \

Flashback END


Gyung Hak ingat saat itu. Dia frustasi da berkata kepada dirinya sendiri : Bunuhlah dirimu sendiri.


Tae Gu tiba di rumahnya. Ponselnya berbunyi. Ayahnya menelpon dan meminta Tae Gu untuk menjawab pertanyaanya dengan jujur.

“Saat kau di Fantasia bersamaku, apa yang kau lakukan setelah menerima pesanku?” tanya Ayahnya, Presdir Mo.

“Aku bertemu Sang Tae,” jawab Tae Gu. Dia memakai sarung tangan putih yang biasa digunakan untuk operasi. “Dia datang berkunjung.”

“Sang Tae datang di Fantasia?”

“Ya. Dengan seorang bawahan. Dia pasti butuh uang. Dia menungguku di pintu darurat.”

“Lantas, apa Sang Tae yang membunuh Madam Jang?”



Tae Gu membuka sebuah kotak setelah selesai memasang sarung tangannya. “Aku tidak tahu. Dia hanya bicara masalah uang. Aku tidak punya waktu untuk membicarakan hal lain.” Isi koper Tae Gu adalah banyak plastik yang di dalamnya terdapat gumpalan rambut. (Ini yang sebelumnya di zoom di meja Sang Tae, di episode sebelumnya. Di Sini baru jelas.) Sang Tae meraih sebuah plastik dan membuka nya.

“Beritahu Sang Tae untuk tetap tutup mulut sekalipun dia tertangkap.”

Tae Gu mengeluarkan gumpalan rambut tersebut. “Kita bukan siapa-siapa lagi. Dia tidak akan mendengarkannya. Sampai jumpa, Ayah.” Tae Gu mengakhiri telpon.


Tae Gu menyisir gumpalan rambut panjang tersebut dengan lembut. “Aku akhirnya melihatnya setelah 3tahun. Menarik. Walaupun dia melalui jalan yang sulit, dia tetap bekerja keras. Juga sepertinya kemampuan mendengarnya masih sangat bagus,” bicara Tae Gu dengan bersemangat. Dengan siapa dia bicara? Dengan mayat Madam Jang yang berdiri tegak di belakangnnya dan dibungkus plastik. (Merinding!!!) Tae Gu lanjut memegang dan melihat gumpalan rambut di tangannya. Di kopernya, terdapat dua plastik kosong yang diberi label nama “Kang Gwon Joo” dan “Moo Jin Hyuk.”






Kwon Joo sudah pulang ke rumahnya. Dia menghela nafas dan teringat penemuannya tadi : ayat alkitab dan bola mata Madam Jang. Dia berjalan ke dinding dan melihat foto para korban dari bola besi. Dia teringat semua kasus yang berhubungan dengan pelaku tersebut. Mulai dari kematian Kyung Il, kematian Ji Hye (istri Jin Hyuk) dan kematian Shim Chun Ok. Dia menghela nafas sedih dan menunduk menahan kemarahan serta kesedihannya.

“Siapa kau sebenarnya? Mengapa kau membunuh orang tidak bersalah?

Kwon Joo kemudian mencabut sebuah kertas memo yang ditempelkannya : 25 November 2014, Heo Ji Hye dan Kang Gook Hwan tewas. Kwon Joo berjalan ke mejanya. Dia melihat sekeliling mencari sesuatu. Bingkai fotonya bersama ayahnya.



Bingkai foto itu terjatuh di lantai. Kwon Joo mengambilnya dan kaget melihat bingkai itu kosong tanpa foto. Kwon Joo panik dan melihat sekeliling. Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Dia menghubungi nomor tersebut tetapi tidak aktif.



Jin Hyuk sedang menjaga anaknya yang tertidur. Dia ingat perkataan Kwon Joo mengenai kemungkinan pelaku adalah orang-orang VIP yang pergi dari Fantasia. Telponnya berbunyi dari ‘tabloid.’

“Aku mendapatkan informasi bahwa Presdir Mo dan Menteri Kim Joon Tae adalah anggota organisasi sosial bernama ‘Hyeongjae’. Dari pemilik penyiaran hingga pemilik maskapai penerbangan, semua para konglomerat menjadi mata, telinga, dan bagian dari organisasi tersebut. Kudengar, Presdir Mo yang paling berpengaruh disana. Dengan kata lain, dia adalah raja diatas segala raja. Pria tua yang lahir di Korea Utara itu, Presdir Mo, memulai bisnisnya hanya dengan dua bus saja. Dia membeli semua lahan dimana rute bus lewat dan mencari mangsa. Rumor mengatakan setengah dari lahan bernilai tinggi di Korea adalah miliknya,”jelas ‘tabloid’.

“Aku dengar dia punya seorang putra.”

“Benar, namanya Mo Tae Gu. Dia lulus dari universitas Ivy League. Dia sangat tampan. Seharusnya, dia jadi aktor saja. Orang-orang tidak bisa berhenti menggosipkan para pewaris kaya, dan aku kemudian menggali sesuatu tentangnya. Tapi, aigoo, aku tidak bisa mendapatkan apapun tentangnya.”

Jin Hyuk merasa kalau Tae Gu mirip seperti ayahnya tetapi sedikit berbeda. Dia kemudian mematikan teleponnya. Jin Hyuk ingat saat anaknya menceritakan tentang pria yang masuk ke kamarnya memberikan hadiah tetapi dia tidak bisa ingat wajahnya. Yang dia ingat, pria itu berkata : “Ayahmu pasti sangat kaget. Berbaktilah padanya.”

“Siapa kau? Berani-beraninya kau mempermainkanku. Aku akan memastikan untuk membuatmu menangis darah bagaimanapun caranya,” janji Jin Hyuk dalam hatinya.

Keesokkan Harinya….

Jin Hyuk bertanya mengenai hasil interogasi pada Dae Shik. Dae Shik menjelaskan kepadanya bahwa mereka berhasil mendapatkan nomor ponsel Ji Choon Bae di ponsel pria Asia Tenggara (pelaku bertopi) dan Unit Kejahatan Khusus kini sedang bersiap-siap menuju ke pelabuhan tanpa mereka.

Jin Hyuk segera berlari keluar kantor diikuti Dae Shik dan menghentikan mobil Unit Kejahatan Khusus yang hendak pergi. Jin Hyuk membuka pintu mobil paksa dan berteriak kepada mereka kalau dia mendengar kalau mereka menemukan keberadaan Nam Sang Tae. Gyung Hak menjelaskan kalau dia tidak memberitahu Jin Hyuk karena mengira dia masih bersama Dong Woo. Gyung Hak kemudian memerintahkan Choong Ki untuk memberitahu apa yang mereka katakan kepada Jin Hyuk agar tidak membuang waktu.


Choong Ki menjelaskan kalau mereka menemukan sebuah nomor yang diberi nama dengan tulisan korea : Bekas luka, dan mereka ingat bahwa Ji Choon Bae, kaki tangan Sang Tae memiliki bekas luka di wajahnya. Jadi, mereka melacak keberadaannya dan mendapati dia berada sekitar 2km dari Kontainer A-7 yang terdapat di sisi timur pelabuhan tersebut. Kwang Soo juga ikut menjelaskan bahwa mereka menanyai kapal yang akan berangkat dan mendapati ada orang yang memiliki ciri-ciri mirip Ji Choon Bae.



Gyung Hak kemudian menyuruh agar mereka cepat berangkat karena tidak punya banyak waktu lagi dan menyuruh Jin Hyuk masuk jika ingin ikut. Jin Hyuk masuk ke dalam mobil dan hendak diikuti oleh Dae Shik. Tetapi Jin Hyuk malah melarang Dae Shik ikut dan mendorongnya keluar mobil. Dia menyuruh Dae Shik untuk tinggal, untuk menjaga markas kalau tiba-tiba ada panggilan tugas dari Center. Dae Shik protes dan hendak ikut tetapi pintu mobil segera ditutup Jin Hyuk dan mobil melaju pergi.

Kwon Joo sedang melihat rekaman CCTV depan apartemennya. Dari rekaman, dia ingat bahwa sempat ada korsleting listrik yang membuat lampu mati. Kwon Joo bertanya-tanya, apa yang menyebabkan lampu mati? Tikus? Atau ada sesuatu yang lain? Kwon Joo menunduk bingung. (dia sedang menyelidiki siapa orang yang masuk ke dalam apartemennya. Sebenarnya, author sedikit bingung karena suara yang terdengar adalah suara pria, apakah ini karena pengaruh encode atau memang itu bukan isi pikiran Kwon Joo tetapi suara yang terekam?)

Kwon Joo kemudian meraih sebuah file dan membukanya. Di dalamnya adalah berkas Laporan Berkas Inverstigasi Heo Ji Hye. Dia membaca apa saja yang dilakukan Ji Hye pada tanggal 25 November 2014.

11:00 : Heo Ji Hye tiba di pusat perlindungan.
19:00 : Pergi bersama dua temannya, Lee Min Joo dan Kim Soon Young. Dia mencari pria tunawisma, Gong Cheol Han, yang menghilang selama sebulan.

Sebuah pesan masuk ke ponselnya : Hallo, Ny. Kang. Aku teman Heo Ji Hye. Ada sesuatu yang ingin kuberitahukan padamu perihal Jin Hyuk.

Kwon Joo semakin bingung dengan semuanya. Dia teringat kalau Hyun Ho yang dia suruh melacak pesan yang masuk ke ponselnya memberitahu kalau nomor itu tidak bisa dilacak karena menggunakan ponsel ilegal.


Kwon Joo menunduk bingung dan menghela nafas berat. Hyun Ho melihatnya.

Hyun Ho kemudian bilang kepada Eun Soo mengenai ayat dari Injil Yohanes  digunakan lagi pada kasus Fantasia. Eun Soo kaget mendengarnya. Hyun Ho memberitahu kalau sebelumnya ada ayat Injil di temukan di samping jenazah di Surim-dong. Dan dia menyesal karena memberitahukan mengenai arti cermin yang diletakkan di samping mayat karena dia tidak tahu kalau yang dimaksud adalah Ms. Kang dan Detektif Moo.  

Eun Soo berkata tidak apa-apa karena Hyun Ho memberitahu tanpa sengaja. Hyun Ho berkata kepada Eun Soo kalau dia akan membantu mereka dengan segala yang bisa dilakukannya sampai pelaku tersebut tertangkap. Eun Soo juga berharap dia bisa membantu.



Mobil Unit Kejahatan Khusus tiba di lokasi terduga. Mereka tiba di depan gedung pertukaran uang. Mereka masuk ke dalam gedung. Seorang pria pemilik tempat pertukaran uang sedang berteleponan dengan kliennya. Selesai bertelepon, pas saat itu, Unit Kejahatan Khusus masuk ke kantornya. Pemilik bingung melihat mereka semua dan terlihat ketakutan.

Gyung Hak menunjukkan foto Ji Choon Bae dan memberitahu kalau dia mendapat informasi kalau pria ini akan datang menukar uang pada pukul 1 siang. Pemilik mengatakan kalau dia tidak bisa memberitahu identitas klien-nya. Jin Hyuk langsung mengancam pemilik untuk memberitahu atau dia akan memukul kepalanya dengan gagang telepon. Pemilik ketakutan dan langsung menjawab kalau benar pria itu akan datang jam 1 siang untuk menukar uang. Gyung Hak kemudian memberitahu kalau pemilik harus berkerja sama dengan mereka. Pemilik mengerti.

Gyung Hak dan teamnya beserta Jin Hyuk langsung menyebar dan bersembunyi untuk menyergap Sang Tae dan Choon Bae.



Mobil van Sang Tae tiba di depan gedung. Sang Tae dan Choon Bae mulai masuk ke dalam gedung menuju tempat penukaran uang. Kwang Soo dan Choong Ki mengintai di depan ruangan tempat pertukaran sedangkan Jin Hyuk dan Gyung Hak mengintai di dekat pintu masuk gedung.

Gyung Hak mengingatkan Jin Hyuk untuk tidak lepas kendali karena kalau dia sampai berbuat kesalahan lagi, Gyung Hak tidak bisa melindunginya lagi. Jin Hyuk dengan tenang menjawab kalau dia tidak pernah meminta Gyung Hak untuk melindunginya dan dia menjadi detektif karena memiliki alasan yang berbeda dari Gyung Hak.


Choon Bae dengan Sang Tae menaiki tangga. Di depan tangga, Sang Tae berhenti karena merasakan sesuatu sementara Choon Bae meneruskan jalannya menuju tempat pertukaran uang. Dia membawa tas besar. Sang Tae melihat sekeliling tetapi tidak ada siapapun, dia melanjutkan jalannya. Jin Hyuk dan Gyung Hak keluar dari tempat persembunyian dan mengikuti Sang Tae.

Choon Bae masuk ke dalam kantor pertukaran uang. Pemilik menyapanya dengan ramah sembari memberi tanda pada Kwang Soo dan Choong Ki yang sedang mengintip dari tempat persembunyiannya. Choon Bae melihat ke arah meja pemilik dan menangkap kalau tangan pemilik di borgol ke kursi.  


Choon Bae sadar yang terjadi, tetapi Kwang Soo dan Choong Ki keluar dari tempat sembunyinya dan meringkus Choon Bae. Jin Hyuk dan Gyung Hak kehilangan jejak Sng Tae. Mereka berjalan lurus mengikuti lorong, sementara Sang Tae ternyata bersembunyi di balik sebuah tembok yang gelap. Setelah melihat Jin Hyuk dan Gyung Hak pergi, dia segera berlari dengan kaki terpincang naik tangga ke atas. Choon Bae melawan dengan pisau, tetapi Choong Ki berhasil menjatuhkannya. Jin Hyuk dan Gyung Hak tiba, tetapi tidak ada Sang Tae.



 
Jin Hyuk berlari keluar kantor dan berlari ke lantai atas. Gyung Hak yang menyadari Jin Hyuk hilang segera mengejarnya. Jin Hyuk di lantai atas dan melihat sekeliling. Dia berlari mengikuti lorong. Tetapi tidak ada siapapun. Dia menemukan sebuah pintu dan membukanya. Ternyata itu menuju ke luar dan ada anjing terantai yang mengonggong ke arahnya. Jin Hyuk menemukan sebuah tas dan dia mengambilnya. Jin Hyuk melihat ke bawah tempat mobil terparkir tetapi tidak ada siapapun.


Jin Hyuk membuka tas dan melihat isisnya. Ada data dan sebuah hardisk. Jin Hyuk segera melapor ke Unit Kejahatan Khusus kalau dia kehilangan Nam Sang Tae di Kompleks Perindustrian Yeongdong. Namun, dia menemukan sebuah tas yang mungkin adalah sebuah bukti. Dan dia akan membawanya ke kantor.



Kwon Joo melihat jamnya dengan cemas. Dia kemudian mengubungi Jin Hyuk dan bertanya hasilnya. Jin Hyuk memberitahu kalau dia kehilangan Sang Tae namun menemukan sebuah tas sebagai bukti. Kwon Joo bertanya apa Jin Hyuk terluka? Jin Hyuk malah menjawab kalau dia seharusnya menangkap Nam Sang Tae. Kwon Joo menjawab : “Tidak. Kau sudah menemukan tas itu. Aku yakin kita akan segera menangkapnya.”

Jin Hyuk setuju dengan Kwon Joo. Kwon Joo tiba-tiba berteriak memanggil Jin Hyuk. Jin Hyuk bertanya ada apa dan Kwon Joo terlihat ragu. Akhirnya, Kwon Joo menjawab kalau tidak jadi.

Choon Bae dibawa dengan mobil Unit Kejahatan Khusus. Dia duduk di kursi belakang dengan di apit Choong Ki dan Kwang Soo. Choong Ki berteriak pada Choon Bae untuk memberitahukan keberadaan Nam Sang Tae tetapi Choon Bae tetap bungkam.


Dae Shik menelpon Jin Hyuk dan berkata kalau dia dengar mereka gagal dalam menangkap Sang Tae. Dae Shik kecewa dan berkata seharusnya Jin Hyuk membawanya dan dia pasti akan menangkapnya. Jin Hyuk menjawab kalau kelihatannya Dae Shik memiliki banyak waktu. Dae Shik melanjutkan kalau dia dengan mereka berhasil mendapatkan bukti. Jin Hyuk membenarkan dan memberitahu kalau dia juga berhasil menangkap tangan kanan Sang Tae dan mereka pasti menangkapnya sebentar lagi. Jin Hyuk kemudian mematikan teleponnya.

Gyung Hak bertanya kenapa Jin Hyuk kelihatan sangat cemas? Jin Hyuk menjawab karena belum menangkap Sang Tae.

Di kantor markas 112, Eun Soo menerima telepon yang melapor sesuatu dari Pusat Perlindungan Nakwon. Eun Soo meminta sang penelpon memberitahu identitas, lokasinya saat ini dan kejadian yang terjadi di sana.





Di pusat perlindungan Nakwon, seorang pria berpakaian lusuh dan kotor berdiri di atap gedung dengan menyandera seorang pria berpakaian putih. Pria berpakaian lusuh dan kotor itu, Baek Jin Goo, berteriak kalau dia akan membunuh sanderanya, jika mereka mendekat. Para teman pria petugas putih (petugas di Pusat Perlindungan Nakwon) berusaha membujuk Jin Goo untuk tenang. Jin Goo tidak mau mendengar mereka dan menondongkan pisaunya.  

Jin Goo memegang sebuah ponsel dan ternyata dia yang menelpon ke 112. Jin Goo berktata ke ponsel kalau dia merasa sangat pusing dan meminta agar dikirimkan polisi untuknya. Tangan Jin Goo bernodakan darah begitu juga sekitan mulutnya. Eun Soo mendengar dengan seksama.

“HEI! Kau meracuni makananku, dan melepaskan gas racun saat aku tidur. Itulah mengapa aku sangat pusing. Aku sudah tidak bisa menahannya lagi. Sudah cukup!” teriak Jin Goo ke arah petugas di depannya.


Eun Soo bingung dengan perkataan Jin Goo dan bertanya apa yang dia katakan? Hyun Ho melihat kebingungan Eun Soo dan bertanya ada apa. Eun Soo memberitahu kalau dia merasa peneleponnya hanya main-main. Dan mungkin hanya panggilan usil. Tetapi, tiba-tiba, terdengar suara pria yang di sandera yang berteriak minta tolong di selamatkan. Eun Soo berusaha memanggil dan bertanya apa ada orang di samping penelpon?

“Dia memukulku di atap, dan sekarang dia akan melompat,” ujar sandera ke arah ponsel yang menyala.


Eun Soo segera melapor ke Kwon Joo. Dia melaporkan bahwa ada seorang pria yang baru saja melaporkan dari Pusat Perlindungan Nakwon bahwa dia akan bunuh diri bersama orang lain disana. Kwon Joo yang sedang menunduk dan berpikir tersentak bangun ketika mendengar panggilan Eun Soo. Dia kemudian meminta Eun Soo untuk menyambungkan teleponnya kepadanya.  Eun Soo mulai menyambungkannya.


Kwon Joo mendengar dengan seksama suara sandera yang berteriak meminta tolong. Dia kemudian memerintahkan Hyun Ho untuk mencari tahu identitas penelepon dan lacak juga keberadaannya. Hyun Ho mulai mencari.

Kwon Joo mulai berbicara kepada penelpon dan memberitahu identitasnya. Dia bertanya apakah penelpon bisa mendengar suaranya?

Sorang petugas yang berada di sana, memanggil nama Baek Jin Goo dan memintanya tenang. Jin Goo berteriak kepadanya untuk tidak mendekat. Kalau mereka mendekat, dia akan menjatuhkan dirinya bersama orang yang di sanderanya. Petugas tersebut langsung bergerak mundur. Petugas bertanya kenapa Jin Goo bersikap seperti ini? Jin Goo dengan marah berkata kalau dia sudah bilang tidak mau obat itu. Kwon Joo mendengar percakapan mereka dengan serius.

“Keparat! Aku akan melaporkanmu. Kenapa kau selalu ingin membunuhku?” teriak Jin Goo kepada mereka. “Hei, polisi. Jika kau tidak datang sekarang juga, aku akan melompat!” teriak Jin Goo ke arah ponsel.

Kwon Joo bertanya hasil pencarian Hyun Ho. Hyun Ho menjelaskan melacak ponselnya menggunakan GPS di blok atas permintaanya sendiri, namun dia bisa mendapatkan asal jaringan ponselnya. Dan sekarang dia berada di Pusat Perlindungan Nakwon, 28 Bangha, Bangha-dong. Pemilik ponsel bernama Kim Gyu Hwan, usia 31tahun. Dia sekarang bekerja sebagai guru di Pusat Perlindungan Nakwon.  

Eun Soo mencoba mengingat percakapan yang di dengarnya dan melapor kepada Kwon Joo kalau dia merasa kalau pria yang di sandera sepertinya adalah Kim Gyu Hwan. Kwon Joo segera menekan code zero.

Pukul 14 : 05

“Seorang guru bernama Kim Gyu Hwan di sandera di Pusat Perlindungan Nakwon, 28 Bangha, Bangha-dong. Tim Lapangan, Divisi Bangha, dan Tim Damkar, berangkatlah,” lapor Kwon Joo.

Dae Shik mendengar laporan tersebut dan melapor kalau dia akan segera berangkat. Jin Hyuk juga mendengar laporan tersebut di mobil. Kwon Joo memerintahkan Eun Soo untuk menelpon Pusat Panggilan Nakwon dan caritahu apa yang terjadi.

Jin Hyuk menghubungi Dae Shik dan bertanya apakah Dae Shik sudah menuju ke sana? Dia memberitahu Dae Shik kalau dia berada dekat Bangha-dong dan akan segera ke sana.

Jin Hyuk kemudian meminta mobil dihentikan karena dia akan turun dan menuju ke sana. Awalnya, supir tidak mau dan berkata biar Dae Shik saja yang ke sana dan mengurusnya. Tetapi Jin Hyuk memaksa di hentikan karena dia harus bertugas. Gyung Hak yang terlihat pusing kemudian meminta supir untuk mengantar Jin Hyuk ke lokasi saja.




Di Pusat Perlindungan Nakwon, di sebuah ruangan, terdapat banyak sertifikat dan piala-piala untuk pusat perlindungan Nakwon. Seorang anak kecil sedang membaca sebuah buku dongeng Gadis Korek Api kepada seorang pria tua. Pria tua selesai mendengarkan cerita yang di bacakan Sae Bom dan tersenyum. Dia memuji Sae Bom yang pintar sekali membaca. Dia bahkan berkata kalau Sae Bom bisa menjadi aktris kalau dia sudah besar. Sae Bom hanya diam mendengarnya.


Teleponnya kemudian berbunyi. Pria itu mengangkatnya dan membenarkan kalau dia Byun Sang An. Yang menelpon adalah Kwon Joo. Kwon Joo hendak melapor kalau dia mendapat telpon tetapi seorang petugas tiba-tiba masuk dan melapor kepada Sang An kalau Baek Jin Goo membuat keributan. Pria itu kemudian mendekat dan berbisik ke telingan Sang An.


Sang An segera mendekatkan telponnya lagi dan berbicara kepada Kwon Joo.

“Sesuatu sepertinya terjadi di Pusat Perlindungan Nakwon. Namanya adalag Baek Jin Goo. Kami akan segera naik ke atap,” ujar Sang An.

“Pak, apa Anda bisa tetap terhubung denganku saat Anda berada di sana? Kami harus mengerti situasinya.”

Sang An mengerti. Dia segera beranjak ke atap gedung dan meminta Sae Bom untuk melanjutkan membaca nanti. Sae Bom hanya diam dan menatap buku cerita Gadis Korek Api.

Sang An naik dengan tetap menelpon Kwon Joo dengan ponselnya. Kwon Joo bertanya apakah Jin Goo memiliki masalah kejiwaan?

“Ya. Sebenarnya dia biasa membuat masalah akibat penyakit Schizophrenia yang di deritanya. Saat kita terjangkit Schizophrenia, kita akan kehilangan kontrol saat kita terjebak dalam kondisi delusional.”

Kwon Joo mulai menganalisis (dalam pikirannya) kalau Jin Goo menderita Schizophrenia berarti bisa saja dia tersinggung akan sesuatu yang tidak normal dan itulah mengapa dia menyerang Kim Gyu Hwan tanpa alasan. Sangat penting untuk menenangkannya.


Jin Goo mulai berteriak lagi di ponsel meminta agar dikirimkan polisi dan selamatkan dia. Jin Goo berkata kalau mereka tidak membiarkannya tidur di malam hari dan sekarang mencoba membunuhnya.

“Pak, nama Anda, Baek Jin Goo, benar? Apa orang yang mengancam Anda bernama Kim Gyu Hwan?” tanya Kwon Joo.

“Bagaimana kau bisa tahu?” tanya Jin Goo heran. “Ya, dia orangnya. Bagaimana kau tahu namaku? Kau bukan polisi, ‘kan? Kau salah satu dari mereka, kan? Apa kau akan menusuk mataku dengan jarimu? Apa kau memasukkan kamera di mataku?” teriak Jin Goo marah. Jin Goo kemudian berkata dia akan melompat karena dengan begitu petugas polisi pasti akan datang. Semua petugas mencoba menghentikannya.

“Sebenarnya, dia orang yang licik,” ujar Sang An.

“Beritahu aku semua perilakunya yang ganjil. Semuanya. Dan beritahu aku mengapa dia bisa seperti itu. Beritahu semua yang Anda tahu,” suruh Kwon Joo.

“Setelah menjadi tunawisma selama setahun, dia didiagnosis mengalami penyakit mental dan dikirim ke pusat perlindungan ini. Dia selalu buat masalah karena terlalu banyak minum alkohol dan penyakit Schizopgrenia.”

Flashback


Di Pusat Perlindungan Nakwon, para penghuni sedang mengikuti senam pagi. Sedangkan Jin Goo duduk di pojokkan dengan ekspresi seperti pikiran kosong. Seorang petugas mendekat dan mengajaknya jalan-jalan, tetapi Jin Goo malah mengamuk. Semua petugas mendekat dan menenangkannya tetapi dia mengangkat batu besar yang ada di tanah dan mengancam akan melemparnya.


Petugas mendekat dan berusaha menangkapnya dari belakang ketika berbalik tetapi Jin Goo menjambak rambut petugas dengan keras. Terakhir, seluruh petugas berkumpul dan berhasil mengangkatnya masuk ke ruangannya.

Suatu hari, seorang petugas berlari di koridor. Dia menghampiri petugas lain dan bertanya apa dia melihat Jin Goo? Petugas bercertia kalau Jin Goo tadi muntah karena mengira makanannya di racun dan kemudia menghilang. Teman petugas menduga kalau Jin Goo pasti bersembunyi untuk minum alkohol. Petugas yang mengejar Jin Goo merasa tidak yakin dan mengeluh karena obatnya tidak mempan padanya. Dia merasa kalau Jin Goo mungkin menyembunyikan obatnya itu dibawah lidahnya. Teman petugas mengerti dan berkata dia akan mencoba mencarinya dan mereka berpencar.



Petugas pengejar mencari ke atas tangga. Dia menemukan Jin Goo yang sedang duduk sambil menggigit tangannya sendiri. Petugas mendekat dan membujuk Jin Goo untuk turun dan jangan lagi menggigit tangannya. Jin Goo kemudian memiting leher petugas dan berkata kalau tangannya terluka karena ulah petugas.  

Flashback END

“Dia mengalami masalah iteraksi sosial karena dia hidup sendiri selama setahun. Dan hal itu terjadi,” akhir penjelasan Sang An.

Kwon Joo menghela nafas mendengarnya. Hyun Ho kemudian memberitahu Kwon Joo kalau dia pernah membaca mengenai Schizophrenia dan gejala umumnya adalah mengalami delusi seperti di sakiti. Kau melihat dan mendengar sesuatu, jadi kau mengatakan ‘WORD SALAD’.

*Word Salad : Mengucapkan kalimat tidak lengkap hanya dengan menggunakan kata benda.

Mobil Dae Shik dan Jin Hyuk yang di antar Unit Kejahatan Khusus tiba di pusat perlindungan Nakwon secara bersamaan. Dae Shik dan Jin Hyuk melapor kepada Kwon Joo kalau dia sudah tiba di lokasi dan akan naik ke atas sekarang. Dari bawah mereka bisa melihat punggung Jin Goo yang sedang menyadera seseorang.

“Penelepon mengidap Schizophrenia. Dia tidak akan mendengarkan siapapun. Kurasa sangat penting untuk tidak membuatnya marah dan tetap dalam kontrol,” jelas Kwon Joo mengenai situasi disana pada Jin Hyuk dan Dae Shik.

Jin Goo masih terus berteriak agar tidak mendekat. Kwon Joo memberitahunya kalau polisi akan segera tiba dan meminta Jin Goo untuk menjauh dari tepi gedung. Jin Goo menolak karena dia mengira Kwon salah satu dari petugas dan dia tahu kalau mereka memasang penyadap di telinganya.

“Kau akan membunuhku dna memakankua malam ini, ‘kan?” teriak Jin Goo pada Kwon Joo.

Kwon Joo meminta Jin Goo untuk tenang. Jin Goo menolak dan berteriak kalau mereka selalu mencari cara untuk membunuhnya. Kwon Joo bertanya kepada Sang Pil dimana petugas Damkar? Sang Pil memberitahu kalau mereka sedang dijalan namun terhalang oleh mobil-mobil yang terparkir disana. (Damkar dibutuhkan jika Jin Goo nekat melompat, setidaknya Damkar telah memasang pengaman di bawah untuk menangkapnya).

Kwon Joo menghela nafas bingung.

Sang An tiba di atap dan melihat Jin Goo dengan helaan nafas kesal. Dia mendekat dan memanggil Jin Goo. Dia meminta maaf karena mereka belum bisa mengerti dirinya. Dia kemudian meminta Jin Goo untuk tenang. Sang An memberi tanda dengan matanya dan para petugas mulai berjalan mendekat.

Jin Goo melihatnya dan berteriak agar mereka tidak mendekat atau dia akan melompat. Jin Goo kemudian mengangkat sebelah kakinya ke pembatas. Semua panik .

Jin Hyuk dan Dae Shik tiba di atap. Jin Hyuk berteriak memanggil Jin Goo dan meminta semua yang ada di sana untuk minggir. Jin Hyuk berteriak kalau mereka adalah petugas kepolisian dan meminta mereka minggir.


Jin Hyuk mendekat dan meminta Jin Goo turun. Jin Goo memincingkan matanya dan bertanya siapa mereka? Jin Hyuk memberitahu kalau dia adalah polisi dan bukankah tadi Jin Goo yang minta mereka datang, jadi sekarang turun dari sana dan mereka akan bicara baik-baik. Jin Goo bertanya memastikan kalau Jin Hyuk beneran polisi dan bukan dikirim oleh mereka?

Salah seorang petugas berkata kalau mereka akan bernegosiasi dengannya dan meminta Jin Hyuk untuk menyerahkan pada mereka saja. Jin Hyuk menyuruh petugas untuk tenang dan tidak membuat Jin Goo marah. Jin Hyuk kemudian mengekuarkan tanda pengenal kepolisian dan menunjukkannya pada Jin Goo.

Sang An melirik Jin Hyuk. Para petugas kemudian mendekat kepada Sang An dan Sang An memberikan instruksi pada mereka (Entah apa instruksinya).

Jin Goo kembali bertanya memastikan kalau Jin Hyuk adalah polisi dan jangan main-main dengannya.

“Ada sesuatu yang janggal. Suara Baek Jin Goo menjadi lebih besar saat dia berkata ‘polisi’. Kebanyakan pasien Schizophrenia akan mengalami halusinasi. Ini tidak normal untuk satu-dua patah kata. Juga, sangat aneh bahwa seseorang yang ingin bunuh diri menelepon Emergency Call Center 112. Dia seperti menunggu polisi untuk datang,” pikir Kwon Joo.


Jin Hyuk berkata kepada Jin Goo kalau mereka akan bicara dengannya dan meminta Jin Goo untuk turun. Petugas malah mau mendekat ke Jin Goo tetapi untung di halangi oleh tangan Jin Hyuk. Jin Goo mengamuk dan bersiap melompat.

Kwon Joo mendengar dengan seksama. Dan dengan adegan slow motion, Jin Hyuk dan Dae Shik berlari mendekat ke arah Jin Goo dan menarik Jin Goo serta korban jatuh. Kwon Joo menghela napas lega.

Jin Hyuk bertanya kondisi Jin Goo yang tampak kesakitan. Petugas mendekat dan Jin Hyuk menyuruh mereka membantunya untuk membawa Jin Goo. Petugas langsung berkumpul dan mengangkatnya.

Jin Goo memohon agar tidak melepaskan mereka (para petugas) karena kalau tidak dia akan mati.

“Dia mencoba membunuhku dengan sebilah pisau,” teriak Jin Goo.

“Dengar. Siapa yang mau membunuhmu? Sadarlah. Semua orang disini adalah terapis,” teriak Jin Hyuk menyadarkan Jin Goo.

Dae Shik mendekat dan melihat bola mata Jin Goo. Dia memberitahu Jin Hyuk kalau mata Jin Goo sudah kehilangan fokus.



Sang An kemudian mendekat dan meminta maaf atas masalah ini dan juga berterimakasih atas bantuan mereka. Sang An kemudian memberitahu karena ini terjadi di pusat perlindungan mereka makan dia akan mengirim Jin Goo ke Klinik Psikiatri Nakwon. Jin Goo memberontak tetapi petugas tetap menyeretnya pergi. Jin Hyuk bertanya keadaan sandera dan sandera berkata dia tidak apa-apa.


Jin Goo pergi dengan ketakutan sampai kencing di celananya dan para petugas menyeretnya paksa. Jin Hyuk dan Dae Shik memperhatikan dari belakang. Jin Hyuk melapor kepada Kwon Joo kalau kasus sudah selesai dan pelaku dalam kondisi tidak baik dan akan di bawa ke rumah sakit.



Pukul 14:17

Jin Hyuk dan Dae Shik kemudian turun dari atap. Jin Goo di paksa masuk ke dalam ambulans. Jin Hyuk dan Dae Shik melihat di belakang. Petugas dan Sang An berkata kalau mereka melakukan ini demi kebaikan Jin Goo dan mengucapkan terimakasih lagi.



“Tidak apa. Omong-omong, apa ini saatnya makan siang?” tanya Jin Goo karena melihat banyak orang mengantri mengambil makanan. Pada tubuh penghuni terdapat banyak lilitan perban.

“Karena insiden Tn. Baek di atap, semua orang merasa terganggu,” jawab Sang An.


“Mengapa semua orang memakai koyo di tubuh mereka?”

“Ya, kita merawat orang-orang yang sakit dan terluka, jadi menggunakan koyo disini sudah sangat normal.”




Sae Bom muncul dan berjalan di belakang mereka dengan menunduk. Sang An memanggilnya dan bertanya apa dia sudah makan siang? Sae Bom menjawab Ya. Dan Sang An dengan lembut mengajak Sae Bom untuk membaca buku lagi lain kali. Sae Bom menyetujuinya.

“Aku lihat banyak anak kecil disini,” ujar Jin Hyuk.

“Kami menampung anak-anak yang tidak bisa menemukan tempat adopsi yang cocok.”



Mata Sae Bom terlihat ketakutan dan tidak berani menatap langsung Sang An. Jin Hyuk mendekat ke Sae Bom dan menyapanya. Dia bertanya umur Sae Bom dan memujinya sangat cantik. Jin Hyuk hendak mengelus kepada Sae Bom tetapi Sae Bom segera mengangkat kedua tangannya dan melindungi kepalanya. Dia tampak ketakutan. Di telapak tangannya terlihat ada bekas luka yang masih basah. Jin Hyuk menenangkan Sae Bom dan memberitahu kalau dia bukan orang jahat.

Dae Shik mendekat juga ke arah Sae Bom dan memujinya sangat cantik seperti putri kerajaan. Dae Shik memberitahu Sae Bom kalau Jin Hyuk bukan orang jahat dan berkata kalau Jin Hyuk sangat menyukai anak anjing. Jin Hyuk segera memukul punggung Dae Shik dan menyuruhnya jangan asal bicara.


Sang An mendekat dan menyuruh Sae Bom untuk segera makan siang. Sae Bom mengerti dan segera pergi dengan kepala menunduk.

Jin Hyuk dan Dae Shik kemudian pamit pergi karena masalah sudah selesai.



Di markas 112. Kwon Joo membuka headphone-nya. Tetapi, dia merasa tidak nyaman dan merasa janggal dengan suara yang tadi di dengarnya. Kwon Joo berusaha memikirkannya. Tapi, Kwon Joo mendengat suara berisik dari headphone-nya, dia segera memakainya kembali. Ternyata ponsel yang digunakan Jin Goo untuk menelpon masih menyala.


Di ambulans, Jin Goo meminta di lepaskan tetapi petugas menahan kakinya dan memakinya. Ponsel berada dalam kantong celana Jin Goo dalam keadaan menyala.

“Kau membuat kita ketakutan. Kau lari dari ruang operasi setelah anestesinya hilang. Saat sedikit lagi tugas kita selesai. Kau tahu bagaimana mengatakannya. Anjing saja tahu saat dia akan dibunuh,” gerutu petugas baju putih.

“Kau seharusnya gunakan obat yang lebih kuat. Dia selalu bangun,” ujar pria petugas ambulans.

Kwon Joo mendengar pembicaraan mereka. Mereka berusaha menahan tubuh Jin Goo dengan badan mereka agar tidak kabur lagi.

“Apa yang mereka bicarakan. Anestesinya hilang dan seseorang lari dari ruang operasi?” pikir Kwon Joo.

Kwon Joo kemudian memerintahkan Hyun Ho untuk melacak GPS ponsel Tn. Kim sekarang juga. Hyun Ho mengerti.



Para petugas di ambulans kemudian mulai menyuntikkan sesuatu, mungkin anestesi, ke dalam tubuh Jin Goo.

“Kau akan jadi mayat juga nantinya. Ini demi kebaikkanmu,” ujar petugas baju putih. Jin Goo menjadi tenang dan akhirnya tertidur.

Hyun Ho melaporkan kalau GPS-nya masih belum bisa terlacak. Kwon Joo merasa cemas. Dia menghubungi Jin Hyuk dan melapor kalau dia mendengar sesuatu yang aneh di ambulans.


“Aku yakin Tn. Baek berada di dalam ambulans dengan ponsel Tn. Kim. Staff yang bersama Tn. Baek mengatakan bahwa dia bangun dari anestesinya dan lari dari ruang operasi yang menyebabkan kekacauan besar di ruang operasi. Dia juga menyebutkan sesuatu mengenai pekerjaan yang selesai.”

“Apa maksudmu? Ruang operasi apa?”

“Mungkin, Tn. Baek mengatakan yang sejujurnya di atas atap saat itu. Kita harus segera melacak ambulan dan menghentikannya sebelum mereka tiba dirumah sakit.”

“Apa?!!”

2 Comments

  1. Thank you so much for this recap how amazing this drama

    ReplyDelete
  2. baru baca setelah di upload 2 tahun yg lalu, syukaaa sekali, thks sinopsisx kaka

    ReplyDelete
Previous Post Next Post