Sinopsis Drama Korea : TUNNEL Episode 08 - 1



Images by : OCN
Kwang Ho memandang Sun Jae terkejut dan mengulang - ulang nama Sun Jae. Ayah Sun Jae, Kim Hwan, juga benar-benar terkejut dan bertanya apa dia benar - benar Detektif Park? Sun Jae yang bingung melihat sikap keduanya, bertanya pada ayahnya bagaimana mereka bisa saling mengenal? Dan kenapa mereka membicarakan ibu?
“30 tahun lalu. Detektif yang menangani kasus ibumu…” Kim Hwan hendak memberitahu. Tetapi Ketua Sung Shik segera menghampiri Kim Hwan dan berkata kalau dia pasti salah mengenali orang lain. Pria itu (menunjuk Kwang Ho) baru 30 tahun dan belum lahir saat itu. Kim Hwan membenarkan tapi kenapa dia terlihat sangat mirip dengan detektif Park Kwang Ho?
Ketua Sung Shik berusaha mengalihkan Kim Hwan dari Kwang Ho dengan mengajaknya keluar untuk minum kopi.
Jadi, sekarang di kantor hanya tinggal Kwang Ho dan Sun Jae. Sun Jae segera mencerca Kwang Ho siapa dia sebenarnya dan bagaimana bisa dia mengenal nama ibunya? Sun Jae sangat marah.
“Tahun 1986, aku yang menyelidiki kasusnya,” jawab Kwang Ho.
Sun Jae tidak percaya mendengarnya. Dia mencengkeram kerah baju Kwang Ho dengan marah karena terus-menerus berkata dia dari masa lalu. Dia meminta Kwang Ho bicara dengan jujur. Jika dia berbohong lagi, dia akan membunuh Kwang Ho.
“Maaf… aku tidak bisa menangkap pelakunya, Sun Jae,” ujar Kwang Ho menyesal.
Sun Jae melepaskan cengkramannya. Dia benar-benar masih sangat tidak percaya. Dia bertanya lagi dengan lembut memastikan apa benar Kwang Ho yang menyelidiki kasus itu? Sun Jae benar - benar stress meminkirkannya.
Ketua Sung Shik tiba-tiba datang dan menyuruh Sun Jae untuk ke rumah sakit. Ibunya masuk ke rumah sakit. Sun Jae terkejut mendengarnya. Dia melihat Kwang Ho sekilas dan kemudian memutuskan pergi.
Setelah Sun Jae pergi, Sung Shik mulai melepaskan  borgol di tangan Kwang Ho. Sung Shik berkata kalau mereka bertemu lagi dengan mereka. Kwang Ho terlihat berpikir.
Sun Jae menjenguk ibu tirinya di rumah sakit. Ibunya berkata kalau dia tidak apa-apa. Sun Jae meminta maaf. Ibu tirinya, menepuk lembut punggung tangannya.
Sun Jae berbicara dengan ayahnya di ruang tunggu. Kim Hwan memberitahu kalau tadi pagi, dia pergi ke makam ibu Sun Jae, dan ibu tiri Sun Jae sudah merasa tidak sehar dari pagi. Harusnya, dia membawa ibu tiri Sun Jae ke rumah sakit saat itu. Kim Hwan menyesal. Dia menangis karena baik orang hidup atau mati, dia tidak bisa menjaga mereka.
Sun Jae kemudian bertanya kepada Ayahnya mengenai kejadian di kantor polisi tadi. Mengenai ayahnya yang berkata seseorang yang menyelidiki kasus ibunya, ada benar namanya Park Kwang Ho? Kim Hwan membenarkan, namanya Park Kwang Ho.
“Aku pasti salah orang. Aku dengar, dia meninggal saat menyelidiki sebuah kasus. Itu tidak mungkin dia. Aku mengunjungi ibumu tadi. Mungkin itu sebabnya, aku mengira dia detektif itu,” jelas Kim Hwan.
Sun Jae menunduk sedih. Dia ragu mengenai pernyataan Kwang Ho dari masa lalu tetapi perkataan Sung Shik, foto itu dan perkataan Ayahnya membuat dia mau tidak mau percaya dengan hal tidak masuk akan tersebut.
Kwang Ho dan Sung Shik duduk di sebuah ruangan. Sung Shik berkata kalau ini memang ironis karena mereka bertemu lagi dengan Kim Hwan di kantor polisi Hwayang dan lebih dari iru, anaknya menjadi polisi. Kwang Ho mendengarkan Sung Shik sambil mengingat perkataan Sun Jae dulu yang berkata akan menangkap orang yang membunuh ibunya.
“Sun Jae menjadi polisi karena ibunya. Dia menjadi polisi untuk menangkap pelakunya. Aku harus menangkap pelakunya saat itu. Jadi, dia tidak perlu menjadi polisi,” ujar Kwang Ho. Sung Shik mendengarkan dengan sedih. Kwang Ho bertanya di rumah sakit mana ibu tiri Sun Jae dirawat?
RS Universitas Hwayang,


Kwang Ho ke sana dan di depan pintu masuk, dia bertemu dengan Sun Jae yang keluar. Kwang Ho memandang Sun Jae dan teringat saat menggendong Sun Jae kecil. Dia mendekat dan memanggil Sun Jae yang sudah dewasa sekarang.
Tunnel,
Kwang Ho membawa Sun Jae ke terowongan yang membawanya ke masa depan. Dia memberitahu hal itu pada Sun Jae. Sun Jae bertanya kenapa?
“Aku berusaha menangkap pelakunya,” jawab Kwang Ho.
“Pelaku?”
“Bajingan yang membunuh 6orang wanita termasuk ibumu.  Ini adalah terowongan yang Jin Seon Chul bicarakan. Ayo masuk,” jelas Kwang Ho dan mengajak Sun Jae masuk ke dalam terowongan.

Dia menunjukkan pada Sun Jae, lokasi dimana mayat Jin Seon Mi, kakak Jin Seon Chul (pemilik karaoke), ditermukan. Sun Jae berkata kalau begitu ini merupakan pembunuhan berantai. Kwang Ho menjawab kalau istilah itu tidak adaa saat itu da mereka berpikir bahwa pelaku adalah kenalan korban, jadi mereka mencari setiap orang yang mengenalnya. Tapi mereka tak bisa menangkap tersangkanya. Biasanya mereka bisa menangkap pelaku dalam waktu 3hari, tapi mereka tidak bisa menemukan siapa orang itu bahkan setelah sebulan.  Dan korban terus berjatuhan. Lee Jung Sook, Kim Kyung Soon, Hwang Choon Hee, Seo Yi Soo, Kim Young Ja dan Jin Seon Mi.
“Sebentar. Kim Young Ja yang itu?” tanya Sun Jae memastikan. (korban di kasus episode 03).
“Iya. Kau pikir, bagaimana aku tahu siapa dia setelah melihat kakinya? Itu karena titik pada tumitnya. Bajingan gila itu selalu meninggalkan tanda pada orang yang dia bunuh. 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Aku tahu itu pelaku yang sama setelah aku melihat titik-titik itu.”
“Aku berusaha keras untuk menemukan orang yang membunuh ibuku. Tapi catatan kasus semua hangus karena peristiwa kebakaran, dan aku bahkan tak bisa mencari tahu siapa penanggung jawab kasus. Aku juga tidak menemukan artikel di koran. Tapi titik? Hal-hal yang kau beritahukan adalah sesuatu yang belum pernah kudengar.”
“Itu karena kami tidak pernah mengumumkan ke publik. Orang-orang terus mati tapi, tidak ada yang tertangkap. Atasan kami jadi gila. Sung Shik menyelidiki kasus denganku, sebabnya dia tahu.”
Sun Jae masih tidak percaya. Dia kembali bertanya apa itu berarti dulu Kwang Ho tidak tahu kalau Kim Young Ja masih hidup? Kwang Ho menjawab kalau waktu itu mereka tidak pernah berpikir kalau dia bisa selamat, mereka tahu jumlahnya kurang dan karena itu mereka mulai mencari mayat kelima di seluruh kota. Tapi mereka gagal. Dan itu karena dia masih hidup. Kwang Ho berkata kalau dia bertemu Young Ja saat masih hidup pasti mereka bisa menangkap pelaku karena dia pasti sudah melihat wajah pelakunya.
Kwang Ho memberitahu kalau dia dipukul di belakang kepalanya saat itu di terowongan. Sun Jae meminta Kwang Ho untuk mencoba mengingatnya. Kwang Ho melihat sekeliling terowongan. Sun Jae kesal dan bertanya dengan marah apa Kwang Ho tidak tahu pelakunya? Kwang Ho berbalik menghadapnya dean dengan keras berkata kalau dia sudah tahu pelakunya, dia pasti sudah menangkapnya.
“Menurut Sung Shik, tidak ada insiden lain seperti itu sesudahnya. Jadi pada awalnya, kupikir pelakunya bisa saja mati. Tapi sekarang, aku yakin bajingan ini masih hidup. Aku pikir alasanku dikirim ke sini dari masa lalu karena kasus itu. Dan sekarang, aku jadi lebih yakin soal itu karena kau. Fakta, kau anaknya Seo Yi Soo. Dan fakta bahwa kebetulan aku bertemu kau di dunia ini. Aku yakin ada alasan untuk itu.”
“Okay. Jika kau benar-benar dari tahun 1986, lalu siapa yang membunuh Park Kwang Ho?”
Kwang Ho memuji Sun Jae karena sekarang mengajukan pertanyaan yang tepat. Tapi, bagaimana Kwang Ho 88 tahu tentang apa yang terjadi 30tahun lalu? Dia juga mengingatkan Sun Jae mengenai perkataan Seon Chul (pemilik karaoke) kalau Kwang Ho 88 mencari seorang pria. Dan dia rasa Kwang Ho 88 tahu siapa pelakunya dan dia terbunuh karena mencoba mencari pelakunya. Sun Jae berguman : “Dia tahu pelakunya? Kwang Ho mendengarnya dan bertanya apa sekarang Sun Jae mempercayainya?
Keesokan Harinya,


Jae Yi sedang berpikir di kamarnya mengenai kasus yang diberikan Sun Jae. Jung Ho Young. Dia mencoba mencocokkan perkataan Sun Ok kalau ada seorang pria yang berkata kepada Choon Hee kalau dia cantik saat mengenakan rok dan perkataan rektor Hong kalau tidak pernah ada nama Choon Hee dalam laporan kasus.
Jae Yi segera membawa jas panjangnya dan pergi kesuatu tempat.

Dia pergi ke suatu tempat, sepertinya kantor polisi tempat menyimpan berkas arsip kasus. Dia masuk ke ruangan Microfilm dan mulai mencari artikel kasus Choon Hee. Ada.

Dia mengatakan yang sebenarnya,” pikir Jae Yi.
Kantor Polisi Hwayang,
Min Ha dan Tae Hee berjalan bersama di lorong.  Mereka bergosip mengenai Sun Jae yang kemaren malam memborgol Kwang Ho ke sini. Dan semua orang membicarakannya. Tae Hee yakin bahwa sekrang kantor sedang kacau.

Mereka masuk ke dalam kantor. Dan anehnya, Sun Jae dengan Kwang Ho terlihat akrab. Seolah tidak ada yang terjadi kemaren malam. Dan Ketua Sung Shik sedang membaca koran paginya. Tae Hee dan Min Ha sampai heran mendengarnya.  
Min Ha kemudian bertanya kalau dia dengan Kwang Ho di borgol kemaren malam oleh Sun Jae. Kwang Ho tertawa dan berkata kalau itu karena Sun Jae balas dendam karena perbuatannya di hari pertama yang juga memborgol Sun Jae.
Tae Hee tidak percaya dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada Sun Jae? Ketua segera menjawab dengan tegas kalau tidak ada yang terjadi. Tae Hee langsung diam.


Jae Yi menelpon Sun Jae. Dan Sun Jae segera minta maaf karena tidak mengangkat telpon Jae Yi kemaren malam. Entah apa yang di katakan oleh Jae Yi, tetapi Sun Jae segera bertanya dimana Jae Yi sekarang. Selesai telpon, dia segara mengajak Kwang Ho untuk ikut dengannya. Tae Hee dan Min Ha memandang dengan heran. Dan ketua Sung Shik dengan ramah menyuruh Sun Jae untuk hati-hati menyetir.
Sun Jae dan Kwang Ho tiba di sebuah rumah. Kwang Ho kaget melihat rumah itu dan bertanya memastikan apa benar ini tempat yang di ajak Jae Yi untuk ketemuan? Sun Jae bingung dan bertanya kenapa?

”Salah satu tersangka dulu tinggal di sini. Dia anak SMA,” jawab Kwang Ho.
“Apa yang kau bicarakan? Ini rumah Jung Ho Young,” jelas Sun Jae.
Kwang Ho mendengar namanya dan berusaha mengingat. Dan dia ingat saat meginterogasi anak SMA yang membunuh semua anjing komplek dan Kwang Ho curiga Ho Young yang membunuh semua wanita. Kwang Ho membenarkan perkataan Sun Jae kalau nama bajingan itu Jung Ho Young.
“Kau mengejar Jung Ho Young yang sama?” tanya Kwang Ho terkejut.
“Jelaskan biar aku paham.”

”Aku menangkap Jung Ho Young 30tahun lalu sebagai tersangka kasus pembunuhan. Jung Ho Young, 18tahun.”
“Tunggu. Kalau begitu, kau pernah bertemu dia di masa lalu?”
“Jika dia benar Jung Ho Young yang mati-matian kau kejar, lalu bagaimana kau bisa yakin kalau dia pelakunya?”
Dan tepat saat itu, Jae Yi membuka gerbang dan mengajak mereka masuk.


Kwang Ho segera berjalan cepat ke halaman belakang rumah Ho Young. Dia menunjukkan posisi dan memberitahu kalau Ho Young saat itu membunuh semua anjing di kota dan menguburkan mereka disini.
Kwang Ho kemduian bertanya dari mana Jae Yi tahu mengenai kasus itu?
“Jung Ho Young melakukan pembunuhan pertamanya 10tahun yang lalu. Dia mencekik istrinya sampai mati. Tapi aku menemukan sesuatu yang menarik. Lee Sun Ok, tahu ‘kan?”
“Wanita yang baru-baru ini tewas?”
“Ya. Saat aku mewawancarai dia, dia bercerita tentang temannya. Dia mengenakan rok saat dia terbunuh. Dan, semua korban yang dibunuh Jung Ho Young kebetulan mengenakan rok.”
“Dia juga mengincar wanita dengan rok?” tanya Kwang Ho.
“Aku mencari tahu karena dia mirip dengan korban lainnya. Aku tak bisa menemukan catatan kasus, tapi aku menemukan artikel dari koran tahun 1985. Dia mengatakan yang sebenarnya,” ujar Jae Yi dan menyerahkan artikel yang di print-nya. Kwang Ho dan Sun Jae melihat artikel itu yang berjudul : Seorang wanita hilang berusia 20-an ditemukan tewas setelah sehari.

Kwang Ho melihat foto di artikel tersebut dan berkata kalau itu Choon Hee. Jae Yi membenarkan kalau wanita di foto bernama Choon Hee dan bertanya bagaimana Kwang Ho bisa tahu?
Kwang Ho bingung menjawabnya. Sun Jae yang cepat tanggap segera mengalihkan topik dengan bertanya apa maksud Jae Yi kalau dia mirip dengan korban lain?

“Aku hanya berpikir mungkin pembunuhan pertama Jung Ho Young sebenarnya 30tahun yang lalu. Jung Ho Young tinggal di sini ketika insiden itu terjadi. Ini tidak begitu jauh dari tempat Hwang Choon Hee terbunuh. Aku juga menemukan dua artikel di tahun yang sama,” jelas Jae Yi dan memperlihatkan dua artikel lainnya. “Tampak seperti kasus yang berbeda, tapi sebenarnya, tipe korban sesuai dan itu semua terjadi di Hwayang.”
Sun Jae menatap Kwang Ho. Dan Kwang Ho berpikir. Dia bergumam : “Kalau begitu, orang itu pelaku sebenarnya?” Kwang Ho mengingat saat interogasi Ho Young muda dan saat itu Ho Young bertanya dengan dingin : “Apakah aku perlu alasan untuk membunuh orang?”
Kwang Ho menghela nafas. “Katakanlah Jung Ho Young pelakunya. Orang yang Park Kwang Ho ceritakan pada Jin Seon Chul, orang yang mengejar Park Kwang Ho, mungkinkah itu Jung Ho Young?” tanya Kwang Ho menatap Sun Jae. “Kita harus temukan orang ini dulu.”
“Tunggu. Ini tidak sesederhan yang kau pikirkan. Bagaimana kita akan mencari orang belum tertangkap selama 2tahun lebih?” tanya Sun Jae.
“Lalu kau pikir kita harus duduk dan menunggu? Kita harus cepat cari tahu, entah dia atua bukan,” desak Kwang Ho.
“Saat kau menanyai dia 2 tahun lalu, apa yang dia katakan?” tanya Jae Yi pada Sun Jae.
“Itu semua tertulis dalam penyataan.”
“Apa ada yang lain? Apa dia mengatakan hal pribadi?”
“Pribadi?” Sun Jae ingat saat Ho Young berkata kalau dia sudah membunuh banyak orang tetapi tidak ada orang yang tahu dan tidak ada laporannya. “Ya. Aku berasumsi, dia tidak akan mengaku, jadi kupikir jika aku mempovokasi, dia bisa membuat kesalahan. Saat itulah dia menyebutkan tidak ada yang tahu soal korban dan tidak ada catatan mengenai kasus itu. Itu sebabnya aku mengejar Jung Ho Young. Kenapa kau bertanya?”
Jae Yi tidak menjawab. Dia memberitahu kalau dia akan menjawab jika dia akan memberitahu kalau dia sudah yakin.
Saat itu, Ketua Sung Shik menelpon  Sun Jae dan memberitahu kalau ada kasus. Dan menyuruh Sun Jae dan Kwang Ho agar segera ke TKP.
Sun Jae dan Kwang Ho sudah tiba di TKP.  Kwang Ho terus mengajak Sun Jae untuk segera menangkap Ho Young tapi Sun Jae memeberitahu kalau mereka akan menghemat waktu jika Jae Yi menyelesaikan analisisnya. Kwang Ho ngotot kalau dia tidak punya waktu untuk menunggu. Dan dia bahkan tidak tahu dimana Yeon Sook sekarang.  Sun Jae bertanya siapa Yeon Sook tetapi Kwang Ho tidak mau memberitahunya.
Mereka sampai ke butik TKP. Kwang Ho mengeluh karena dari semua tempat kenapa harus di butik. Sun Jae bertanya apa ini merupakan serangan pembakaran? Ketua Sung Shik menjawab kalau mereka belum bisa memastikan sampai masuk ke TKP. Tapi ini sudah kasus keempat dilingkungan ini. Tae Hee menduga kalau ini merupakan pembakaran berantai walaupun tidak ada korban.

Sun Jae melihat ke kerumunan warga yang menonton dan bertanya apa mereka semua sudah di rekam (gunanya, untuk diteliti apakah ada orang yang bertindak aneh di antara kerumunan orang tersebut yang bisa saja merupakan pelaku). Ketua menunjuk Min Ha di sudut yang sedang merekam. Kwang Ho sedikit bingung kenapa harus direkam video tetapi tidak memikirkan lebih jauh.
Kwang Ho melihat api hampir padam dan mengajak mereka semua untuk masuk agar menemukan sesuatu. Dia melihat para pemadam yang menyemprotkan air untuk mematikan api. Kwang Ho berpikir kalau mereka akan menemukan jejak kaki karena sudah terhapus air. Kwang Ho mengajak Sun Jae untuk masuk.

Mereka masuk dan bertanya kenapa petugas mengenai sumber api. Petugas memberitahu sumber api dan menunjukkan sebuah pemantik yang ada disana. Petugas itu menduga kalau ada seseroang yang langsung menyalakan api dengan pemantik.

Kwang Ho dan Sun Jae memeriksa sekeliling. Kwang Ho kemudian mendengar suara kecil. Dia penasaran dan melihat sekeliling. Dan ada sebuah pipa dengan gas yang bocor. Lebih bahaya lagi, dibawa pipa masih ada sedikit api yang menyala.


Kwang Ho segera berteriak menyuruh Sun Jae untuk keluar. Sun Jae tidak mendengarnya. Kwang Ho berteriak kalau mereka harus keluar. Kwang Ho berlari melindungi Sun Jae dan melempar tubuh mereka keluar. Tepat saat itu, ledakan terjadi.


Semua langsung kaget. Sun Jae dan Kwang Ho terluka. Tetapi, Kwang Ho lebih parah karena tidak sadarkan diri. Sun Jae panik dan berteriak memanggil tim penyelamat. Ketua berteriak : “Sunbae-nim” dan berlari masuk ke dalam. Semua kru panik dan segera masuk untuk membantu.  

Kwang Ho bermimpi sedang makan pangsit dengan Yeon Sook. Dia memuji Yeon Sook yang sangat suka makan pangsit. Dia kemudian berkata kalau dia mengenal seorang gadi aneh yang tinggal di lantai 1. Yeon Sook bertanya siapa gadia itu? Dan Kwang Ho menyuruhnya untuk melupakan saja perkataannya barusan .
“Yeon Sook-ah. Aku sudah bertemu anak itu. Anak nakal yang kuceritakan itu anaknya Seo Yi Soo.   Dunia memang kecil, ‘kan? Aku ingin menangkap pelaku sebenarnya. Aku sungguh ingin menangkapnya demi anak itu.  Kalau dia tanya, kenapa aku belum menemukan pelaku, bagaimana?  Kalau dipikir-pikir, aku penasaran apakah Seon Jae baik-baik saja. Aku tampak baik - baik saja. Tapi, Yeon Sook, kemana saja kamu selama ini?” cerita dan tanya Kwang Ho. Yeon Sook memandangnya lembut. “Aku yakin, kau pasti menungguku.”

“Kalau kau tahu aku menunggumu, kau harus bangun,” jawab Yeon Sook.
Kwang Ho terkejut mendengar perkataan Yeon Sook. “Tidak mungkin. Apa ini mimpi lain?”
Yeon Sook mengangguk. Dia berjalan pergi. Kwang Ho berteriak menyuruhnya jangan pergi.
Di RS

Kwang Ho terus bergumam memanggil nama Yeon Sook. Kwang Ho membuka matanya dan langsung bangkit dengan kaget. Disana ada Min Ha, Tae Hee dan Sun Jae. Min Ha dan Tae Hee bertanya apa dia baik-baik saja? Apa dia mengenal mereka?
Kwang Ho menghela nafas. Dia menyuruh Min Ha jangan terus memanggilnya maknae. Min Ha dan Tae Hee lega karena itu artinya Kwang Ho baik-baik saja. Kwang Ho segera bertanya dimana Sun Jae dan bagaimana keadaaannya? Tae Hee menunjuk Sun Jae yang ada di ranjang di depan Kwang Ho dan memberitahu kalau Sun Jae baik-baik saja.

Mereka saling menatap. Kwang Ho bertanya apa Sun Jae baik-baik saja? Sun Jae bertanya balik, apa menurut Kwang Ho dia akan terluka? (karena Kwang Ho melindunginya).
Ketua masuk ke sana sambil bertelpon. Dia mengeluh karena pemadam kebakaran sangat payah mematika api. Dia berteriak marah karena tim-nya tadi bisa saja mati. Orang yang ditelpon mematikan telpon dan Ketua berteriak memakinya.
Dia melihat Kwang Ho yangsudah sadar.  Dia segera menghampiri dan memarahi Kwang Ho. Dia kan sudah pernah bilang agar Kwang Ho tidak tiba-tiba pingsan. Dia mengingatkan Kwang Ho, alasan kenapa dia sangat takut kehilangan orang (karena rasa bersalah kehilangan Kwang Ho di tahun 1986). Dia marah karena Kwang Ho tidak mengerti perasaannya. Kwang Ho berbisik mengingatkan Sung Shik untuk bicara informal padanya. Dia kemudian meminta maaf pada Sung Shik.


Ketua Sung Shik kemudian mengajak yang lainnya untuk pergi dan biarkan waktu untuk Kwang Ho beristirahat. Kwang Ho protes tidak mau istirahat dan ingin mencari orang yang melakukan hal ini padanya (pelaku pembakaran).  Sun Jae maju dan berkata kalau dia yang akan menyelesaikannya. Kwang Ho protes. Ketua mengerti dan mengajak semuanya pergi. Dan pelaku harus bisa mereka tangkap dalam waktu 3hari.
Dr. Mok datang kesana. Dia menyapa Sun Jae dan lega karena Sun Jae baik-baik saja. Sun Jae memberitahu kalau Kwang Ho menyelamatkannya. Dr. Mok menghela nafas mendengar nama Park Kwang Ho dan mengingatkan Sun Jae yang belum menjelaskan appaunya padanya. Sun Jae meminta maaf karena sulit menjelaskannya.
“Satu hal yang pasti, dia tidak ada hubungannya dengan kematian Park Kwang Ho. Lebih seperti, dia orang yang akan mencari tahu kebenaran tentang kematiannya,” ujar Sun Jae.
“Apa maksudmu?”
“Aku harus pergi,” ujar Sun Jae tidak menjawab pertanyaan dr. Mok.
Jae Yi berjalan bersama dengan rektor Hong. Dia bertanya apakah rektor Hong pernah mengalami amnesia? Rektor Hong bertanya kembali apa maksud Jae Yi adalah dejavu? Jae Yi memberitahu kalau dia pernah mengalami dejavu beberapa kali.
“Aku belum pernah ke sana, tapi aku mengingat sesuatu,” ujar Jae Yi.
“Dimana itu? Ada banyak teori tentang dejavu, tapi seperti yang kau tahu, ini di sebut juga gangguan memori. Terkadang, tidak benar bahwa kau belum pernah ke sana. Kau mungkin pernah ke sana atau setidaknya melewati tempat itu. Tapi pada saat itu, kau berpikir itu penting. Memori seseorang tidaklah sempurna. Apa itu di Korea?”

Jae Yi ingat saat dia makan pangsit di Forbidden City dan mengingat masa kecilnya ketika seseroang menyuapinya pangsit. Tapi dia tidak melihat wajah orang yang menyuapinya tersebut.
“Tapi, Prof. Shin, apa kau menemukan kasus dari 30tahun yang lalu?”
“Ya. Kasus dengan tipe korban yang sama memang ada.”
“Menurutmu, itu benar-benar Jung Ho Young?”
“Mereka memilih korban yang sama tapi ada perbedaannya,” jawab Jae Yi.
Di Kantor Polisi Hwayang,
Ketua dan team sedang berdiskusi mengenai kasus pembakaran terhadap 4toko termasuk butik.  Kebakaran biasanya terjadi pada waktu makan siang jam 12-13 siang.  Pelaku melakukan pembakaran dengan pemantik. Kwang Ho yang berisitrahat di sofa, mengatakan bahwa itu berarti pelaku tahu mengenai situasi toko. Ketua menyuruhnya untuk diam saja dan berisitirahat. Kwang Ho mengerti.


Ketua bertanya kepada Tae Hee mengenai apa yang dikatakan oleh pelapor? Tae Hee memberitahu kalau pemilik toko di seberang jalan melaporkan kebakaran, dia tidak melihat siapapun, tapi dia melihat api mulai terjadi di antara manekin. Min Ha menambahkan kalau menurut para peneliti kebakaran, ledakan gas terjadi karena selang gas terbakan dalam kebakaran.  Kwang Ho bangkit (Ketua hendak menegurnya lagi tapi tidak jadi) dan bertanya kalau bukankah mereka tadi ada merekam video?

Mereka semua memutar video ketika terjadi ledakan. Ketua menyuruh Min Ha dan Tae Hee untuk mencari tahu orang-orang dalam video dan dapatkan CCTV terdekat. Sedangkan Kwang Ho dan Sun Jae pergi menemui korban kebakaran untuk mencari tahu apa ada yang memilikidendam. Semua langsung pergi.


Sebelum, Kwang Ho pergi, Sung Shik mengentikannya karena masih khawatir. Dia mengingatkan Kwang Ho, kalau istrinya, Yeon Sook, masih menunggu dirumah. Kwang Ho menyakinkan kalau dia akan baik-baik saja. Dan Sun Jae mendengarkan semuanya dari luar. Sung Shik bertanya kenapa Kwang Ho tadi melindungi Sun Jae? Kwang Ho menjawab kalau mereka tidak bisa menemukan pelaku tapi setidaknya mereka bisa melindunginya.
Sun Jae menunggu di depan. Diaberterimakasih pada Kwang Ho dan segera pergi.

Kwang Ho dan Sun Jae pergi ke TKP. Mereka bertanya kepada pemilik, apakah ada yang datang ke tokonya? Pemilik memberitahu kalau tidak ada yang datang dari pagi dan dia pergi ke Seoil untuk bertemu dengan temannya. Sun Jae kemduain bertanya apakah ada yang dendam kepada pemilik? Dan pemilik pada saaat itu melihat pelapor dari toko sebelah keluar. Dia memberithau Sun Jae dan Kwang Ho kalau bisa saja pelapor itu yang membakar tokonya karena dia terus-terusan menuduhnya mencuri pelanggannya. Dan kata mereka, tadi ditermukan pemantik, kan? Pelapor itu juga memiliki pemantik karena dia merokok.


Sun Jae dan Kwang Ho segera menemui pemilik toko di depan TKP, pelapor dan  bertanya kepadanya. Pelapor menyangkal kalau dia yang membakarnya. Kwang Ho bertanya dimana pelapor saat kebakaran terjadi? Pelapor menjawab kalau dia berada di tokonya dan ketika dia melihat kebakaran, dia langsung menghubungi 119. Dia bahkan memberikan ponselnya untuk di periksa. Kwang Ho memandang toko yang dibakar itu dari tempatnya berdiri, di depan toko pelapor.

Tae Hee dan Min Ha bersama seodang pria melihat lagi rekaman video. Pria itu memberitahu nama masing-masing orang yang terekam dalam video. Dan Tae Hee mencatatnya. Pria itu memberitahu kalau dia banyak membantu dalam kebakaran.


Sun Jae dan Kwang Ho pulang dan melihat mereka. Kwang Ho juga melihat ke rekaman video. Dia melihat dengan seksama dan menyadari sesuatu.  Ada yang aneh. Di rekaman tersebut, Kwang Ho melihat seorang pria berjaket hitam abu-abu dan bertopi hitam, menghadap ke samping, dan bahunya naik turun. Semua langsung memperhatikan dengan seksama. Pria dalam rekaman itu menutup mulutnya dengan tangan dan tertawa.  
Kwang Ho bertanya siapa pria itu pada pria yang duduk di sebelah Min Ha. Tetapi pria itu juga tidak tahu karena tidak bisa melihat wajahnya. Ketua menyuruh Min Ha untuk melihat dari sudut kamera lain. Min Ha mencarinya tetapi tidak ada. Kwang Ho memerintahkan mereka untuk mengidentifikasi orang dalam rekaman itu dulu.



Kim Hwan menelpon Sun Jae. Dan Sun Jae pergi ke rumah sakit. Hari ini, ibu tirinya sudah di izinkan untuk pulang. Sun Jae membantunya. Sun Jae menawarkan diri untuk menyetir tetapi ayah menolaknya. Dia tidak ingin merepotkan Sun Jae. Lagipula, dia menelpon agar Sun Jae tahu kalau ibu tirinya sudah keluar dari rumah sakit. Sun Jae memperhatikan ayahnya di dalam mobil yang sudah semakin tua. Dia merasa sedih.
Di rumah,



Kwang Ho memperlihatkan rekaman video itu pada Jae Yi. Dan Jae Yi terus melihatnya sampai Kwang Ho menarik kembali ponselnya. Jae Yi kemudian melihat luka di kepala Kwang Ho dan bertanya ada apa? Kwang Ho berkata kalau itu hanya luka ringan dan bukan apa-apa. Dia kemduain bertanya kepada Jae Yi memastikan kalau orang dalam video itu sedang tertawa, kan?
“Ya. Ini yang pelaku pembakaran lakukan. Mereka menghilangkan stress atau keinginan mereka dengan melihat nyala api. Tapi cuma ini videonya? Dia pasti menunjukkan wajahnya. Pembakar suka mencari perhatian.”
“Mereka gila,” ujar Kwang Ho.



Seseorang kemudian menekan bel rumah Jae Yi. Jae Yi keluar tetapi tidak ada siapapun. Kwang Ho menyusul dan berkata kalau itu pasti ulah anak kecil. Dan seseorang memperhatikan dari sebuah sudut.
Keesokan harinya,

Min Ha menempelkan foto pelaku di video. Dia mengomentari, kalau sedikit saja mereka mengubah sudut kamera, wajahnya pasti terlihat. Sun Jae melihat foto butik sebelum dan sesudah terbakar. Dia menyadari sesuatu. Dia ingat saat Tae Hee berkata kalau pemilik toko seberang jalan melaporkan kebakaran dan dia tidak melihat siapapun, tapi dia lihat kebakaran terjadi di tengah manekin.
“Pemilik di seberangjalan tidak bisa melihat manekin,” ujar Sun Jae.
“Apa maksudmu?” tanya Kwang Ho.
Sun Jae ingat saat pemilik berkata kalau dia segera menelpon 119 begitu dia melihat kebakaran. “Tae Hee, kau yakin pemilik di seberang jalan melapor dia melihat api mulai terjadi di tengah manekin?” Tae Gee menjawab yakin dan dia bahkan sudah merekamnnya.


Kwang Ho bangkit dan melihat foto yang dilihat Sun Jae. Dia kemudian ingat, kemaren dia melihat toko TKP dari toko pelapor dan tidak bisa melihat manekin. Yang terlihat hanya pintu masuk dari samping. Kwang Ho membenarkan bahwa tidak mungkin bisa melihat manekin dari toko pelapor.
“Dia tidak akan tahu jika dia tidak melihatnya sendiri,” ujar Kwang Ho.

Kwang Ho dan Sun Jae sekaran sedang menginterogasi pelapor. Mereka memperlihatkan foto butik TKP dan bertanya apa butik Seonhwa terlihat persis seperti di foto dari tokonya? Pelapor membenarkan danbertanya kenapa? Kwang Ho bertnaya apa dia bisa melihat manekin dari tokonya?
“Aku pikir tidak,”
“Lalu kenapa kau bilang api mulai terjadi di antara manekin?” tanya Sun Jae.
“Itu yang Hee Joon katakan padaku. Dia anakku,” jawab pelapor.
Kwang Ho dan Sun Jae saling berpandangan. Pelapor melihat tatapan mereka. Dia terkejut. Apa anaknya pelaku pembakaran?


Hee Joon masuk ke sebuah toko. Dia membawa pemantik merahnya. Dia juga membawa segulung koran. Dia melihat sekeliling dan melihat tumpukan kardus. Hee Joon tertawa. Dia menyalakan api pemantik ke koran yang dibawanya dan meletakkannya di tumpukan kardus. Dia tertawa senang.


Dan saat itu, seseorang mematikan apinya. Kwang Ho dan Sun Jae. Sun Jae bahkan merekam aksi pelaku dan wajahnya. Hee Joon melihat mereka dan memaki marah : “Astaga, kau merusak hariku!!” Kwang Ho menegurnya karena sudah membakar tempat orang dan mengatakan mereka merusak harinya?


Hee Joon mencoba kabur. Namun, tetap tertangkap oleh mereka walaupun dia berusaha melawan. Dia di tangkap atas pembakaran dari sebuah bangunan yang ditempati. Kwang Ho menyuruh Sun Jae agar memasukkan dalam laporan kalau Hee Joon memarahi mereka karena sudah merusak harinya. Sun Jae mengerti dan berkata akan menulisnya dua kali. Merkea saling tersenyum.
Di Kantor Polisi Hwayang,

Jae Yi datang dan memperlihatkan video rekaman Hee Joon yang diwawancarai kepada Ketua, Tae Hee dan Min Ha. Dalam wawancara, He Joon bersikap seolah dia saksi dan bahkan di akhir wawancara dia tersenyum menatap kamera.

Saat itu, Kwang Ho dan Sun Jae datang dengan membawa Hee Joon  yang di borgol. Hee Joon melihat rekaman wawancaranya dan tersenyum lebar. Ketua melihatnya dan memarahinya karena masih bisa tertawa.
“Aku sudah bilang, pelakunya pasti menunjukkan wajahnya,” ujar Jae Yi pada Kwang Ho. Dia kemudian menghampiri Sun Jae dan berkata : “Kau tampaknya baik saja, Letnan Kim.” Jae Yi kemudian pergi.
Kwang Ho melihatnya dan menggoda Sun Jae. Dia memberitahu kalau Jae Yi sepertinya kemari untuk melihat Sun Jae.

Ketua dan team membawa Hee Joon ke TKP untuk olah perkara. Para tetangga di sekitar sana, mengenali Hee Joon sebagai anak Sook Jin yang sedang mempersiapkan ujian PNS.
Ketua bertanya kepada Hee Joon bagaimana dia melakukan pembakaran. Hee Joon menjelaskan dan juga memberitahu kalau dia membakar koran di depan manekin dengan pemantik.  Korannya dia bawa dari rumahnya. Dan anehnya, Hee Hoo tidak tampak menyesal dan malah menikmatinya.


Kwang Ho masuk ke dalam ruangan di butik yang setengah hangus. Dia melihat sekeliling. Di sana ada rajutan  berwarna pink. Matanya kemudian terpaku pada foto yang belum terbakar di dinding. Ada foto Yeon Sook. Kwang Ho terkejut melihatnya. Sun Jae masuk dan bertanya ada apa? Kwang Ho tidak menjawab.

Kwang Ho menghampiri Sung Shik dan memperlihatkan foto yang ditemukannya. Sun Jae memperhatikan dari belakang. Sung Shik terkejut melihat foto itu dan berkata itu istri Sunbae-nim.  Sun Jae terkejut mendengar kata istri. Kwang Ho berteriak marah karena Sung Shik bilang tidak bisa menemukan Yeon Sook tapi dia ada disini!
Kwang Ho dan Sung Shik menemui pemilik butik di cafe. Mereka memperlihatkan foto yang mereka temukan di butiknya. Pemilik membenarkan itu adalah Yeon Sook dan dia bahkan memuji Yeon  Sook yang sangat cekatan jari-jarinya. Dia bertanya pada mereka, bagaimana mereka bisa mengenal Yeon Sook?
“Aku suaminya….” ujar Kwang Ho.
“Sebentar,” potong Sung Shik pada Kwang Ho. “Aku dulu bekerja dengan suaminya.”

Pemilik mengerti kalau Sung Shik adalah teman dari almarhum suami Yeon Sook. Dia bercerita kalau Yeon Sook menderita karena hidup sendiri. Kwang Ho bertanya keberadaan Yeon Sook. Tetapi, pemilik juga tidak tahu karena dia berhenti kerja tiba-tiba. Kwang Ho dan Sung SHik langsung cemas dan bertanya kenapa Yeon Sook berhenti tiba-tiba, apa ada sesuatu? Pemilik tersenyum dan berkata awalnya dia juga cemas, apalagi dia tidak tahu alamat rumah dan nomor telpon Yeon Sook. Akan tetapi, kemudian dia paham, itu karena Yeon Sook menikah lagi dan pindah ke Seoul.

Post a Comment

Previous Post Next Post