Sinopsis C - Drama : The Fox’s Summer Episode 03 - 2


Images by : QQLive

Cheng Ze dirumahnya terlihat memikirkan sesuatu. Dia akhirnya menghubungi Gao Yang dan memerintahkannya untuk mencari alamat dan informasi kontak Yan Shu. Gao Yang terlihat keberatan dan memberitahu kalau dia sudah pulang kerja dan hari ini adalah hari ulang tahun pacarnya. Cheng Ze menyuruhnya memilih antara pacarnya atau pekerjaan (maksudnya kalau pilih pacar, dia dipecat). Cheng Ze segera mematikan telponnya. Dan Gao Yang dengan marah terpaksa kembali untuk mencari informasi mengenai Yan Shu.

Di rumah,
Ibu masih menunggu Yan Shu yang belum pulang juga. Sementara Jun Yao, malah menonton berita mengenai Yan Shu di TV. Ibu tidak suka melihatnya dan mematikan TV. Jun Yao menegurnya karena berani untuk mematikan TV. Ibu tidak takut dan menyuruh Jun Yao untuk pergi tidur karena hari sudah malam.
Yan Shu pulang. Ibu segera menyambutnya. Dan Jun Yao malah dengan sinis berteriak menyebut Yan Shu yang penjiplak. Ibu tentu marah dan menegur sikap Jun Yao.
Yan Shu sendiri pergi ke dapur dan minum air putih. Ibu menghampirinya dan bertanya kenapa Yan Shu tidak bilang apa-apa? Kenapa dia terima di pecat begitu saja? Tapi, Jun Yao yang ada di ruang tamu terus mencerca Yan Shu yang bisa memberitahunya jika tidak punya ide desain dan dia tidak akan marah daripada dia menjiplak.
Ibu tidak tahan. Dia menghampiri Jun Yao dan menyuruhnya untuk tidak bicara sembarangan. Yan Shu itu lulusan sekolah desain ternama dan tidak mungkin Yan Shu menjiplak. Pasti ada kesalahpahaman dan bisa saja Zhu Dan yang menjiplak.  
Jun Yao tetap ngotot kalau Yan Shu menjiplak. Ibu meminta Yan Shu untuk memberitahu yang sebebarnya kalau dia tidak mejiplak. Tapi, Jun Yao tetap menyudutkan Yan Shu. Ibu balik marah pada Jun Yao karena bukannya membantu Yan Shu malah memecatnya.
Jun Yao protes. Dia tidak punya pilihan karena reporter mengelilinginya dan memaksanya untuk membuat keputusan. Jadi, dia memikirkan hal itu demi citra perusahaan. Ibu tetap tidak puas karena Jun Yao tidak menyelidiki kebenarannya dan langsung memecat Yan Shu depan umum. Mereka saling berdebat sementara Yan Shu hanya memandangi mereka dalam diam.
Dan Zhi Peng datang ke ruang tamu. Dia menyuruh Jun Yao untuk berhenti banyak bicara. Tidak bisakah dia lihat waktu? Zhi Peng dengan lembut menyuruh Yan Shu untuk istirahat dulu dan jangan memikirkan masalah ini dulu. Mereka akan mencari tahu yang sebenarnya. Jun Yao langsung bangkit dan protes dengan sikap ayahnya.
Zhi Peng marah dengan sikap Jun Yao. Apa lagi yang Jun Yao mau? Mengusir Yan Shu? Dan Jun Yao membenarkan. Dia ingin Yan Shu di usir keluar.
“Kau keterlaluan!” teriak Zhi Peng.
Jun Yao tidak terima di bentak oleh ayahnya. “Kali ini aku tidak bersalah. Dia penjiplak. Aku sedang memikirkan perusahaan Han.”
Kau berpikir Perusahaan Han tidak bersalah. Tapi, tidak seharusnya kau memecat Yan Shu. Kau memecatnya, berarti kau mengakui Perusahaan Han menjiplak. Kejadian ini tidak terduga. Yang seharusnya kau lakukan untuk perusahaan memberikan kita beberapa waktu dan tidak memecatnya langsung di tempat. Aku benar-benar tidak memahaminya. Hanya ada beberapa wartawan dan kau takut sekali pada mereka. Aku sangat kecewa padamu,” marah Zhi Peng dan beranjak pergi.

Jun Yao tidak terima di persalahkan. Ibu memberitahu kalau dari dulu Jun Yao tidak menyukai Yan Shu dan hanya menggunakan kesempatan ini untuk mengusir Yan Shu keluar. Jun Yao membenarkan. Dia menuduh Yan Shu dan ibunya masuk ke rumahnya dengan niat buruk. Dia bahkan berkata kalau Yan Shu adalah lintah yang selalu menghisap darah (uang) mereka. Yan Shu tersinggung. Dia dengan berani membalas Jun Yao kalau dia akan pergi sekarang dan tidak menjadi lintah lagi.
Yan Shu pergi dari rumah tanpa membawa apapun.
Dia berjalan sendirian. Dan saat itu, Gao Yang melihatnya. Dia mengikuti Yan Shu diam-diam. Dan Yan Shu menyadarinya namun mengabaikannya.
Gao Yang melaporkan hal ini pada Cheng Ze.


Yan Shu terus berjalan hingga tiba di depan sebuah bar. Yan Shu teringat masa lalunya. Saat dia masih SMA, dia sering datang ke bar tersebut untuk mencari ayahnya yang suka minum. Saking seringnya dia ke sana, dia sampai di usir oleh pemilik bar. Yan Shu tidak menyerah dan mencari ke bar lainnya tetapi bar lain malah menyuruh Yan Shu untuk memberitahu ayahnya untuk tidak datang lagi ke bar mereka jika tidak sanggup bayar minuman. Yan Shu juga ingat saat akhirnya, dia temukan ayahnya sedang mabuk-mabukkan di jalanan.
Yan Shu remaja sangat marah pada ayahnya yang terus minum walaupun dia sudah melarang. Ayahnya sendiri minum karena merasa sangat kehilangan ibu Yan Shu yang pergi. Yan Shu marah dan menyuruh ayahnya untuk melupakan ibunya dan anaggap dia sudah mati. Ayah menegur Yan Shu untuk tidak berkata seperti itu mengenai ibu-nya.
“Aku tidak punya ibu. Dia sudah mati di hatiku,” ujar Yan Shu remaja penuh kemarahan.

Ayah saat itu menamparnya. Tapi, setelah itu, dia merasa menyesal dan meminta maaf karena sudah menampar Yan Shu. Dalam pelukan ayahnya, Yan Shu berjanji kapada dirinya sendiri kalau suatu saat dia akan membalas dendam atas apa yang di alami oleh ayahnya.
Yan Shu akhirnya memilih untuk masuk ke dalam bar.

Cheng Ze tiba tidak lama kemudian. Dia di sambut oleh Gao Yang yang menunggu di depan bar. Dia memberitahu Cheng Ze kalau Yan Shu ada di dalam. Mereka berdua masuk ke dalam bar, dan Gao Yang bahkan menyemprot parfum untuk membersihkan udara yang penuh alkohol. Para tamu sampai kesal mencium wangi parfum itu yang menyengat.
Cheng Ze sendiri menggunakan saputangannya untuk menutupi hidungnya dan menghampiri Yan Shu yang duduk sendiri dan minum-minum. Yan Shu melihatnya dan mengomentari untuk pergi ke RS jika sakit daripada datang ke bar dengan saputangan menutup hidung. Cheng Ze tersindir dan segera menyimpan sapu tangannya.

Cheng Ze mengajak Yan Shu untuk pergi ke tempat lain yang lebih bersih karena dia ingin membicarakan sesuatu. Yan Shu menolak karena menurutnya disini sudah cukup bersih. Cheng Ze akhirnya memberitahu tujuannya untuk mengajak Yan Shu bekerja di perusahaannya sebagai desainer New Face. Yan Shu tertawa tidak percaya. Setelah penghinaan yang diberikan oleh Cheng Ze tadi dan menuduhnya seorang pagliat hingga dia di pecat, dan sekarang Cheng Ze mau memberikannya pekerjaan sebagai desainer? Cheng Ze menjelaskan kalau dia hanya ingin memberi kesempatan kedua pada Yan Shu agar berubah. Yan Shu tertawa sarkasm dan menolak hal itu.

Yan Shu sampai marah karena Cheng Ze yang terus mengajaknya bergabung tetapi tetap menganggap dirinya sebagai plagiat. Cheng Ze berusaha membujuknya dan hal ini membuat Yan Shu sangat marah hingga membanting botol bir-nya. Gao Yang mengkritik sikap Yan Shu yang tidak sopan padanya. Yan Shu tidak takut dan mengusir mereka pergi.

Segerombolan pria datang dan menolong Yan Shu. Mereka menyuruh Cheng Ze untuk pergi dan jangan menggangu wanita itu (Yan Shu). Gao Yang berusaha membantu Cheng Ze dengan meraih sesuatu di meja bar dan menyodorkannya pada gerombolan pria itu. Gao Yang mengira dia mengambil pisau tetapi ternyata dia malah mengambil penyudip es batu. Gao Yang bahkan menyuruh Cheng Ze untuk pergi dan telpon polisi untuk menolongnya. Cheng Ze tidak mau. Dia berusaha menjelaskan kalau dia hanya ingin berbicara mengenai pekerjaan.

Perkelahian hampir pecah dari mereka. Tetapi, Yan Shu bangkit dan berkata kalau dia tidak mengenal para pria itu dan bahkan tidak mengenal Cheng Ze. Tetapi, Yan Shu kemudian pingsan dalam pelukan Cheng Ze. Cheng Ze memanfaatkan Yan Shu yang ada dalam pelukannya dengan berkata kalau Yan Shu harus memberitahu para pria itu kalau dia mengenalnya dan bahkan dia sudah pernah melamar Yan Shu seperti yang Yan Shu katakan di cafe (soal kebohongan Yan Shu). Gao Yang sampai schock karena Cheng Ze pernah melamar Yan Shu (padahal itu kebohongan Yan Shu saja) dan para pria itu jadi bubar karena mengira kalau mereka hanya pasangan yang sedang bertengkar.
Gao Yang masih bingung dan heran karena tidak mengetahui lamaran tersebut. Dia menggerutu kalau dia selalu bersama dengan Cheng Ze selama 15jam sehari tetapi kenapa bisa dia tidak tahu kalau Cheng Ze melamar Yan Shu. Cheng Ze sendiri yang sudah kesal karena harus berbohong, melempar Yan Shu yang mabuk pada Gao Yang agar dibawa dan hendak pergi.

Tetapi, bartender meminta Cheng Ze agar membayar tagihan minuman milik Yan Shu. Gao Yang berkata dia yang akan membayar dan memberikan Yan Shu pada Cheng Ze. Dan Yan Shu yang mabuk benar-benar menempel pada Cheng Ze. Dan Cheng Ze yang cinta kebersihan menarik kerah baju Yan Shu dan menyeretnya keluar bar.


Tepat di depan tangga bar, Yan Shu muntah di baju, celana dan sepatu Cheng Ze. Cheng Ze sampai terdiam kaku dan hanya bisa berteriak memanggil Gao Yang agar datang menolongnya. Tapi, Yan Shu terus muntah.


Dan Cheng Ze dengan kejamnya melempar tubuh Yan Shu ke tangga. Yan Shu terbaring tidak berdaya di tangga dan sepatunya terlempar mengenai alis sebelah kiri Cheng Ze.


Post a Comment

Previous Post Next Post