Sinopsis C - Drama : The Fox’s Summer Episode 12 - 1



Images by : QQLive
Ibu datang ke Shenghong untuk menemui Yan Shu. Dia memberitahu kalau dia sudah memberikan surat penguduran diri Yan Shu kepada atasannya. Yan Shu tentu merasa marah mendengarnya. Dia tidak ingin keluar dan ingin bekerja di Shenghong. Dia tidak ingin bekerja dengan Perusahaan Han lagi. Ibu terus memaksa agar dia kembali tetapi pilihan Yan Shu sudah bulat.
“Katakan sejujurnya, kenapa kau harus disini? Apa ada yang tidak ku ketahui? Kenapa kau harus bekerja disini? Karena Gu Jin Yun, kan?” tanya Ibu.
Yan Shu tentu merasa risih mendengarnya. Tetapi Ibu terus ngotot kalau dia tahu Yan Shu pasti ingin mendapatkan Jin Yun.
“Ketika aku butuh bantuanmu, kau tidak pedulikan aku. Bisakah sekarang kau jangan pedulikan aku?” pinta Yan Shu. “Memang benar, semua yang kau katakan. Karena Gu Jin Yun disini, aku bekerja disini juga,” bohong Yan Shu. “Jadi kuharap kau jangan minta aku untuk kembali lagi.” Yan Shu langsung beranjak pergi meninggalkan Ibu.
Yan Shu tidak menyadari kalau Cheng Ze berada di dekat sana dan mendengarkan perkataan terakhir Yan Shu. Di tangannya dia memegang surat penguduran diri Yan Shu. Sepertinya, dia hendak menemui Yan Shu untuk mengembalikan surat itu dan malah mendengar pembicaraannya dengan Ibu.
Yan Shu bertemu dengan Jun Yao yang datang ke Shenghong. Jun Yao kembali menghina Ibu yang terus berusaha membawa Yan Shu kembali, pasti karena ingin menguasai perusahaannya. Dia juga menghina Yan Shu yang bekerja di Shenghong agar bisa mendapatkan Jin Yun yang adalah cucu pemilik Shenghong. Yan Shu malas mendengarnya dan pergi meninggalkan Jun Yao.
Dirumah, Ibu mencari berita mengenai Jin Yun dan juga latar belakangnya. Dia terlihat memikirkan sesuatu dan memutuskan menghubungi Jin Yun.

Hari sudah malam,
Jin Yun berada di rumah Yan Shu karena Ibu mengundangnya untuk makan malam bersama. Dia memperlakukan Jin Yun dengan sangat baik. Jun Yao pulang dan heran melihat Jin Yun yang berada di rumahnya. Dan lebih terkejut lagi mendengar Ibu berkata kalau Jin Yun adalah tamunya.
Yan Shu sendiri dirumah merasa gugup. Ketika melihat Cheng Ze turun, dia segera menghampiri Cheng Ze dan dengan gugup bertanya apakah hari ini Cheng Ze ada menerima surat pengunduran diri atas namanya? Dia berusaha menjelaskan kalau surat itu bukan ditulis olehnya.
“Aku mengerti, jadi aku tidak akan menerima penguduran dirimu seperti ini lagi,” jawab Cheng Ze dingin.

Yan Shu tersenyum senang. Ponselnya kemudian berbunyi dan itu adalah telepon dari Jun Yao. Jun Yao menelpon dan mulai menghina Yan Shu yang munafik. Dia menuduh Yan Shu berpura-pura tidak tertarik dengan Jin Yun tapi meminta Ibu mengundang Jin Yun kemari. Yan Sgu tentu saja terkejut mendengar Ibu mengundang Jin Yun dan segera mematikan telpon. Cheng Ze cuma memandang dalam diam kepergian Yan Shu.

Jin Yun sudah selesai makan dan tepat saat itu, Yan Shu datang. Dia segera menarik Jin Yun keluar rumahnya dan bahkan mengunci pintu. Ibu berusaha menghentikan Yan Shu tetapi Yan Shu tidak mau mendengarkannya. Dia balik memarahi Ibu yang terus menerus mencampuri hidupnya.
Diluar, Jin Yun bingung harus bagaimana. Dia hendak pergi tetapi kemudian merasa kalau ini tidak benar. Dia kan tamu yang diundang Ibu kenapa malah di usir seperti ini oleh Yan Shu. Jin Yun tidak terima di usir dan kembali. Tepat di depan pintu, dia mendengar pertengkaran Ibu dan Yan Shu.
Ibu terus saja marah kalau Yan Shu sudah tidak sopan karena mengusir tamunya. Yan Shu membenarkan kalau dia memang tidak sopan tetapi kenapa Ibu terus saja mencampuri hidupnya. Ibu awalnya membantah kalau dia ikut campur tetapi pada akhirnya dia mengakui kalau ‘sedikit’ ikut campur. Tapi, dia melakukannya untuk kebaikan Yan Shu.
“Dia sangat kaya. Banyak gadis yang ingin menikah dengannya. Kalau kau menyukainya, kau bisa bilang padanya,” jawab Ibu.
“Aku menyukainya? Siapa bilang?”
“Kau bilang, kau bekerja di Shenghong karena dia. Yan Shu, aku ingin lebih mengenalnya lagi. Jadi aku mengundangya ke sini. Aku tulus berharap kau bisa bersama dengan pria yang baik.”
Yan Shu tidak suka mendengarnya. Dia memberitahu kalau tegas kalau dia tidak bisa bersama dengan Gu Jin Yun. Tetapi Ibu terus memuji Jin Yun yang baik dan kaya jadi apa masalahnya. Yan Shu jadi marah mendengarnya.
“Beberapa tahun berlalu tapi kau tidak pernah berubah,” marah Yan Shu.
Ibu tidak suka mendengarnya. Dia terus membenarkan dirinya yang wajar menyukai Jin Yun yang orang kaya. Yan Shu emosi melihat kelakuan Ibu.
“Itu karena kau. Kau yang membuat kami tidak bisa bersama,” beritahu Yan Shu. “Karena kevulgaran dan keserakahanmu,” ujar Yan Shu dengan mata berkaca-kaca. “Karenamu, aku disalahkan dalam banyak hal. Ketika aku di sekolah, mereka sering membicarakan apa yang kau lakukan. Meskipun aku sudah berusaha sekeras apapun, tapi ketika mereka tahu kau ibuku, mereka memperlakukanku berbeda. Kau sering bertanya padaku, kenapa aku tidak mempunyai teman? Karena mereka tidak mau anak mereka bermain denganku. Karena ibuku sudah menelantarkan suaminya. Karena kau menyukai orang kaya dan meremehkan yang miskin,” tegas Yan Shu.
Ibu merasa marah mendengarnya. Dia menampar Yan Shu dan memarahinya untuk diam.
Yan Shu merasa terluka. “Tahukah kau alasan kenapa aku putus dengan Gu Jin Yun? Benar. Neneknya mengetahui semuanya, beliau pikir aku tidak pantas bersamannya. Tapi aku tidak takut pada neneknya karena aku tidak mencintai karena uangnya. Tapi kau bilang kau ingin bertemu dengan beliau. Maka aku tahu hasilnya akan seperti apa. Aku tida mau membuat cinta pertamaku jadi seperti barang dagangan. Jika cinta ini sekiranya harus putus, akulah sendiri yang memutuskannya. Akhirnya, Gu Jin Yun akan membenciku seperti yang kuinginkan,” beritahu Yan Shu. “Aku tidak mau hubungan kami menjadi sepertimu.”
Jin Yun yang mendengar dari luar semuanya merasa terhenyak. Dia segera pergi.
Ibu terluka mendengar pengakuan Yan Shu, “Aku tidak menyangka kalau kau berpikir seperti itu tentangku.”
“Aku juga tidak percaya kalau kau tidak memahami ini,” balas Yan Shu. Dia pergi dari rumah.
Yan Shu berjalan pergi dan ternyata Jin Yun masih ada di sana dan mengikuti Yan Shu diam-diam dari belakang.
Yan Shu berjalan dalam kesedihan. Hatinya merasa terluka karena Ibu-nya tidak berubah. Yan Shu berhenti di depan air mancur. Dia menghabiskan malam dengan minum bir kaleng di sana.

7tahun yang lalu…
Yan Shu memberikan surat undangan orang tua ke sekolah pada Ibu. Ibu menunjukkan surat itu pada Zhi Peng. Dan Zhi Peng menyuruh Ibu pergi karena dia adalah orang tua Yan Shu dan Jun Yao. Ibu merasa takut karena Jun Yao tidak akan suka. Zhi Peng menyakinkan kalau Ibu adalah istrinya dan wajar untuk pergi lagipula dia harus melakukan perjalanan bisnis.
Ibu pergi menemui Jun Yao dan memberitahu kalau dia akan pergi ke sekolah menggantikan Zhi Peng. Jun Yao tidak suka mendengarnya. Dan Yan Shu berada di dekat sana dan menguping pembicaraan mereka.
“Baiklah. Kau ingin hadir dengan status sebagai ibuku. Mulai hari ini, kau bukanlah ibu Li Yan Shu lagi,” tegas Jun Yao. “Untuk ikut serta dalam kegiatan di sekolahku, aku tidak mau temanku tahu kalau kami adalah saudara tiri. Silahkan pilih!”
Dan pada hari H,
Ibu datang ke sekolah. Yan Shu bersiap dan berharap agar Ibu memilihnya. Tetapi, pada akhirnya, Ibu memilih Jun Yao. Yan Shu terluka karenanya.
Jun Yao pergi ke kamar mandi dan para temannya memuji Ibu yang sangat cantik. Tetapi, Jun Yao tidak suka mendengarnya. Teman-temannya segera keluar karena takut melihat reaksi Jun Yao.
Saat tinggal sendirian dikamar mandi, Jun Yao berteriak agar Yan Shu keluar. Dia tahu kalau Yan Shu ada di dalam sini. Dan benar, Yan Shu ada di sana. Dan terlihat mata Yan Shu yang memerah karena menangis.
“Jika Ibuku juga tidak membutuhkan aku, aku tidak ingin bertahan hidup,” sindir Jun Yao.
Yan Shu berusaha tersenyum, “Kau tidak punya Ibu bertahun-tahun. Aku membuatnya menjadi Ibumu. Tapi aku tidak terpikir kalau kau sangat ingin menjadikannya Ibumu.”
Jun Yao merasa marah mendengarnya tetapi Yan Shu sudah pergi.

Di depan sekolah, Ibu menunggu Yan Shu. Yan Shu melihatnya dan segera pergi menghindarinya. Ibu mengejarnya dan menjelaskan kalau dia melakukan hal tadi karena takut jika Yan Shu dan Jun Yao ketahuan adalah saudara tiri, mereka akan digossipkan.
“Aku mendengar pembicaraan kalian. Memilih satu dari dua orang,” beritahu Yan Shu. “Ini kedua kalinya kau telah meninggalkanku. Tahun ini dengan kejamnya kau meninggalkanku dan Ayah. Aku pikir kau akan hidup bahagia. Tapi sekarang, hidupmu seperti bencana.”

Tepat saat itu, Jun Yao keluar dari sekolah. Yan Shu segera menyuruh Ibu menemui anaknya atau anaknya itu akan marah. Dia segera berjalan pergi dengan langkah ringan.
Ibu berdiri bingung harus memilih putri kandungnya atau Jun Yao yang memandang marah padanya. Dia tidak menyadari, ekspresi kesedihan Yan Shu karena Ibu tidak juga mengejarnya.
Yan Shu menghabiskan satu kaleng bir-nya dan memilih pergi. Setelah Yan Shu pergi, Jin Yun duduk di tempat Yan Shu duduk tadi.
7tahun yang lalu,
Jin Yun pergi bersama dengan temannya untuk membeli ponsel. Tetapi, temannya sangat sulit memilih warna ponsel sehingga membuat Jin Yun memilih ke toilet terlebih dahulu.

Jin Yun keluar dari toilet dan saat itu dia mendengarkan suara seorang gadis. Dia mencuri dengan pembicaraan Yan Shu dengan bibinya yang adalah petugas cleaning service. Yan Shu memohon agar bibi meminjamkannya uang untuk membeli obat ayah tetapi bibi tidak mempunyai uang. Dia menyarankan Yan Shu agar meminta uang pada Ibunya saja karena dia dengar, Ibu menikah dengan orang kaya. Dia menolak saran tersebut. Tetapi, Bibi benar-benar tidak bisa membantu. Yan Shu menangis sedih dan memilih pergi. Jin Yun memperhatikannya dengan kasihan.

6bulan kemudian…
Jin Yun dan teman-temannya berjalan pulang sambil memakan jajanan. Tepat saat itu, sebuah mobil mewah berhenti. Mobil itu membuka pintu dan melempar barang Yan Shu keluar mobil dan juga mendorong Yan Shu keluar. Setelah itu mobil melaju pergi. (author yakin kalau yang didalam mobil pasti Jun Yao), Jin Yun terkejut melihatnya begitu pula teman-temannya. Mereka merasa kasihan pada Yan Shu.




Suatu hari, saat Jin Yun sedang lewat selesai bermain basket di depan gedung, sebuah jam tangan saku terjatuh dari lantai 2. Dia kemudian melihat Yan Shu yang mengintip dari atas dengan panik. Jin Yun mengambil jam yang terjatuh itu dan melihat ke atas lagi. Dia melihat Jun Yao yang tersenyum sinis. Yan Shu turun dari lantai 2 dan segera merebut jam itu dari tangan Jin Yun. Dia memandang marah pada Jun Yao. Jin Yun yang menyadari kalau Yan Shu mungkin di bully bertanya keadaanya tetapi Yan Shu memilih pergi.
Yan Shu sedang mengujungi makam ayahnya. Saat hendak pulang, dia tanpa sengaja melihat Jin Yun yang sedang berada di makam orangtuanya. Dan dari sanalah, mereka mulai berbicara.

Suatu hari, teman-teman Jin Yun mengambil buku dari meja Yan Shu dan memuji gambar-gambar desain baju Yan Shu yang bagus. Jin Yun tidak suka dan menegur mereka agar tidak menyentuh barang Yan Shu lagi. Dan Jun Yao terkejut mendengar Jin Yun yang membela Yan Shu.
Hari hujan,
Gao Yang datang dan mengantarkan payung untuk Jin Yun. Tetapi, Jin Yun malah memberikan payung itu pada Yan Shu. Setelah itu, dia malah mengambil payung yang dipakai oleh Gao Yang dan mengikuti Yan Shu.

Hari-hari Jin Yun mulai dihabiskan untuk mendekati Yan Shu. Dan mereka mulai berpacaran dan menghabiskan waktu bersama.


Post a Comment

Previous Post Next Post