Sinopsis Aishite tatte, Himitsu wa Aru (2017) Episode 1 - 1

Aishite tatte, Himitsu wa Aru (2017)

I Love You, But I Have a Secret

Episode 1 - 1 (Prolog)



Network : NTV

Seorang pria berdiri didepan jendela, ia memandang kearah kembang api diluar sana. Sekilas ia mengingat beberapa hal. Lalu ia menutup tirai jendela tersebut.



Hey Rei? panggil seorang gadis berbaju kuning. Ia datang membawa dua kaleng minuman dan mangkuk kecil ditangannya.

Rei berbalik memandang gadis tersebut.
Lalu gadis itu bertanya, Apakah kamu mempunyai rahasia?

Ada apa tiba-tiba? jawabnya.

Gadis itu duduk dimeja dihadapan nya, lalu bertanya lagi, apakah kamu ingin bermain game?
Ia mengambil 1 biji Kacang Pistachio didalam mangkuk dan berkata, Setiap kita memakan satu ini, kita harus mengungkapkan sebuah rahasia.



Dengan bingung, Rei menghampirinya. Ia duduk dihadapan gadis itu.
Gadis itu berkata, Sejak kita mau menikah, itu akan lebih baik untuk tidak memiliki rahasia, kan?

Rei hanya tersenyum dan menganguk.
Lalu gadis itu mengambil 1 Kacang Pistachio dan memakannya. Gadis itu bercerita bahwa saat di taman kanak-kanak ia pernah ditolak tujuh kali oleh orang yang dia sukai.
Gadis itu mengambil 1 Kacang Pistachio lagi dan berkata bahwa ketika ia sendirian,
Ia menari dengan lagu Justin Bieber.


Rei tertawa dan berkata, benarkah?
Yup. Giliran kamu. kata gadis itu, lalu menyodorkan mangkuk itu kepadanya.

Rei bercerita, ketika aku berumur 6 tahun, aku menonton film Titanic dan sekarang aku merasa trauma serta takut menaiki kapal pesiar.
eh, tetapi itu adalah film cinta!
Bagiku itu adalah film horror.

Gadis itu berkata, sudah 3 tahun mereka berpacaran, disana tidak ada yang tidak ketahui satu sama lain kan?
Rei menjawab, ya.

Lalu gadis tersebut meminta maaf kepadanya, dengan gugup ia mengambil 1 Kacang Pistachio lagi. Tapi Rei memegang tangannya dan berkata tidak apa-apa, jangan memaksakan dirimu.

Tiba-tiba suara hp berbunyi, gadis itu berkata bahwa itu papanya. Ia berdiri dan menjawab telpon itu.
Rei dengan padangan ke bawah, terlihat seperti sedang merenung. Ia melihat kacang Kacang Pistachio yang berada dilantai.



Setelah selesai berbicara di telpon, ia meminta maaf kepada Rei. Lalu Rei segera berdiri, mengambil tasnya, dan berkata tidak apa, ia akan segera pergi.


Rei berjalan dan berhenti didekat perlintasan rel kereta api. Ia berkata dalam hatinya, Menceritakan kepada dia rahasia ku yang sebenarnya? Aku tidak bisa melakukan itu. Itu tidak akan pernah.



Suara tanda peringatan. Bunga mawar kuning berjatuhan.
Karena aku benar - benar mengasihi nya, jadi aku tidak akan pernah mengunkapkan nya. Musim panas saat itu, aku, membunuh seseorang.


11 tahun yang lalu

Langit terlihat kemerahan.



Seorang laki-laki memarahi dan memukul seorang wanita.
Laki-laki tersebut adalah ayah nya Rei, ia memukul Ibu nya Rei, hanya karena warna bunga mawar yang berbeda.




Ibunya berteriak meminta maaf kepadanya, tetapi ayahnya tetap memukuli dia. Lalu Rei menyuruh ayahnya untuk berhenti dan ia juga telah berusaha menghentikan ayah nya, tapi ayahnya marah dan mendorong dia. Sehingga ia terjatuh dengan punggung mengenai rak pajangan kecil.



Ibu nya memanggil dan menghampiri dia, tetapi dengan kasar ayahnya menarik ibunya sampai terjatuh. Dan memukulinya lagi.


Saat melihat itu Rei merasa kesal dan mengepalkan tangannya.



Ayahnya yang masih tetap memukuli ibunya, tiba-tiba berhenti dan terjatuh. Ibunya merasa terkejut dan melihat anaknya berdiri sambil memegang sebuah piala kecil ditangannya.







Langit telah berubah menjadi gelap. Kembang api menyala dilangit.

Terlihat ayahnya yang tertidur dengan kepala berlumuran darah. Piala ditangan Rei terjatuh, perlahan dia berjalan mundur kebelakang, dan berteriak keras memegang kepalanya. Ia merasa terkejut melihat hal tersebut, sehingga ia meringkuk dan berteriak frustasi.

Lalu ibunya menghampiri dia dan berkarta, Rei. Rei. Tidak apa-apa. Tidak apa-apa, Rei. sambil mengelus punggunya.






Rei melirik piala kecil disampingnya, lalu ia juga memandang ayahnya. Segera ia bangun dan mengambil telepon, menekan nomor 119. Tetapi Ibunya datang dan segera menghentikan dia.
Itu cantik, kan? kata Ibunya sambil memandang kearah kembang api diluar. Lanjutnya, Jika kamu tidak menolong saya, maka saya tidak akan bisa melihat kembang api itu.

Rei menundukan kepalanya, mendengar hal itu.
Terima kasih telah menolong saya. kata ibunya dengan sedih dan memeluk dia.




Perlahan Rei dan Ibunya menyeret karpet, dimana ayahnya mati diatas situ. Dan membawa nya keluar, lalu mereka berdua menguburkan ayahnya beserta semua alat bukti tersebut dihalaman rumah.



Sekaran giliran saya. kata Ibunya kepada dia, lanjutnya, Karena saya pasti akan melindungin kamu. Seperti kamu melindungin saya.
Rei melihat sesaat kearah Ibunya, lalu ia melanjutkan mengubur ayahnya.





Saat langit masih berwarna gelap kebiruan. Rei bersama Ibunya membawa mobil ayahnya ke tepi laut, lalu mereka keluar dari mobil tersebut dan mendorong nya kelaut. Sehingga mobil tersebut jatuh dan tenggelam.


Rei, malam ini kita akan pulang kerumah seperti biasa, dan seperti biasa kita akan tidur. Ketika saya bangun pagi ini, ayah kamu telah pergi. Ibu nya berbalik menghadap Rei dan bertanya, Apakah kita meninggalkan sesuatu?
Lalu lanjut Ibunya, Jika kejahatan tidak ada sejak awal, kamu tidak akan melakukan ini. Bergerak cepat tidak akan semudah yang dilihat.

Kembali ke awal



Rei berdiri mengingat semua hal itu. Palang kereta terbuka, menandakan sudah tidak ada kereta yang akan melintas.
Rei berjalan. Dalam hati ia lanjut berkata, Meski berpikir seperti ini, aku hidup dan bernafas. Selama 11 tahun. Setiap saat aku berhalusinasi. Aku berharap itu hanya mimpi ku. Ayahku masih hidup disuatu tempat.




Saat seorang polisi bersepeda melewatinya, Rei memalingkan mukan nya dan menunduk.





Lanjutnya, Ini hidup yang tenang dan bahagia tentunya. Seperti mimpi.
Rei tiba dirumahnya. Saat ia memasuki rumahnya, ia berjalan menuju ke halaman belakang. Ia berdiri dan memandanginya, Aku berpikir jika aku bisa terbangun dari mimpi ini.


Tiba-tiba hp nya berbunyi, lalu ia segera membuka tasnya dan mengeluarkan hpnya. Ia melihat pesannya dan melihat pacarnya mengirimkan foto mereka berdua.
Lalu dengan menatap kedepan, ia melanjutkan lagi, Atau akan tetap seperti ini?


Post a Comment

Previous Post Next Post