Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 4 - 2



Content and Image by OneHD



Gun membawa Pim ketempatnya. Diberanda, Pim melihat kebawah, jadi dari belakang, Gun bilang pada Pim bahwa jangan bilang kalau dia mau melompat kebawah. Pim yang masih kesal dengan sikap Gun langsung membalas, mungkin, jika ia tidak punya pilihan lain. Lalu Gun hanya diam dan memandangnya saja.
Pim makin marah karena ia merasa Gun pasti berpikir ia tidak akan berani. Jadi Pim menaikan satu kakinya ke pagar beranda, seolah mau melompat. Tapi Gun menantangnya saat melihat Pim tidak melompat.


Lalu Gun yang tidak tahan melihat sikap Pim itu mengangkatnya untuk menjauh dari sana. Pim membrontak dari Gun dan duduk disofa, lalu Pim bicara bahwa ia ingin pulang, tapi Gun menolak dengan keras. Pim merasa kesal dengan sikap Gun, jadi ia berdiri dan berjalan mau pergi dari sana. Tapi Gun meneriakinya bahwa ia tidak bisa pulang, sehingga Pim berbalik dan menatap Gun. Ketika Pim menatap mata Gun yang keras, ia menjadi tidak berani dan duduk kembali disofa.
“Dengar Khun Pimdao. Kamu boleh pulang, tapi sampai aku bilang boleh, tidak aman bagimu berada disana.” Kata Gun. Pim membalas bahwa tempat Gun juga tidak aman, lagian apa baik Gun menguncinya seperti ini.


Gun menjawab bahwa ini adalah pekerjaan nya sebagai bodyguard Pim. Tapi Pim  tidak terima dengan jawaban Gun itu, jadi ia berdiri dan berkata dengan suara besar bahwa Pekerjaan Gun telah selesai serta Gun telah melakukan pekerjaan nya dengan baik. Lalu Pim berbalik dan berjalan pergi.
Gun mengikuti langkah Pim dan mengangkat Pim sebelum Pim berhasil membuka pintu untuk keluar. Lalu Gun membawa Pim kedalam kamarnya, menjatuhkan Pim ketempat tidur, dan keluar serta mengunci Pim dikamarnya.


Pim berteriak memanggil Gun Psycho sambil mengedor pintu.
Gun berbicara ditelepon,”Ya. Khun Pimdao dengan aku sekarang. Dia aman. Aku sudah menyuruh seseorang untuk mengecek apatermen PKhun Pimdao. Tapi hanya untuk menyakinkan, aku akan membiarkan dia tinggal semalam disini. Jika semua nya selesai, aku akan mengantarnya pulang besok.” Lalu Gun mematikan teleponnya.
“Kamu tidak bisa mengunciku seperti ini psycho!” teriak Pim dari dalam. Tapi Gun tidak peduli dan berjalan pergi keberanda. Sedangkan didalam Pim mulai merasa lelah, jadi ia berhenti berteriak.


Jade dan Wit sedang menonton acara berita yang mengabarkan tentang kejadian hari ini. Ketika itu Koy datang dan bilang bahwa ia tidak bisa menghubungin Gun. Jade segera memberitahu Koy bahwa Gun baru saja menghubunginya dan bilang ia selamat, jadi Koy tidak perlu cemas.
Koy yang mendengar itu ingin pergi ketempat Gun untuk memastikannya. Jade memberikan kode mata pada Wit, jadi Wit segera menahan Koy untuk jangan pergi. Karna saat ini Gun tidak ada ditempatnya, ia sedang mengantar Pim pulang sebagai tugasnya untuk menjaga Pim hari ini. Karena alasan yang diberikan oleh Jade dan Wit, Koy tidak jadi pergi untuk menemui Gun.

Pat dan Nam merasa cemas, karena Pim belum juga balik. Ketika itu Win tiba-tiba masuk, lalu menanyakan dengan nada marah, diman Pimdao?! Tapi mereka berdua hanya bisa diam dan tidak bisa menjawab.


Gun berkumpul bersama Jade dan Wit. Disana Jade langsung menanyakan apakah Gun tau bahaya menyembunyikan Khun Pimdao seperti ini? Ia tau bahwa Pimdao penting untuk mereka menangkap Akarawong. Tapi Gun menjawab bahwa ia tidak peduli apapun resikonya, ia akan melakukan itu. Demi Radee dan P’Non.
Wit yang dari tadi duduk mendengarkan mereka berdua, berdiri.”Tunggu. Boleh aku bertanya sesuatu? Sejak kita memiliki banyak bukti, mengapa kita tidak langsung menangkap mereka saja?”
“Jika semua yang terjadi karena Akarawong, mereka akan menutup setiap pintu. Jadi kita tidak akan bisa mendapatkan mereka. Itu mengapa kita perlu memastikan bahwa kita memiliki cukup bukti yang membuat mereka tidak bisa bergerak. Seperti kasus Radee dan P’Non, mereka bisa menutup itu begitu cepat.” Jawab Gun.
Jade menyetujui perkataan Gun dan jika mereka berhasil menyelesaikan kasus ini, bukan hanya kasus ini, itu mungkin juga kegiatan di Akara Chemical Cooperation. Kali ini, tidak peduli seberapa hebat dia, tidak seorang pun yang bisa menolongnya.
Wit memberikan beberapa belanjaan yang berisi makanan untuk Gun dan Pim yang tadi ia beli. Lalu Gun mengucapkan terima kasih dan pergi dari sana.


Didalam kamar Gun, Pim tidak sengaja melihat foto milik Gun dan pacarnya (Radee). Pas pada saat itu Gun masuk dan melihat Pim yang memegang foto miliknya, langsung merebutnya dari Pim.
Pim kaget dengan kehadiran Gun yang tiba-tiba. Lalu Pim bertanya,”Apakah itu pacarmu? Bukannkah kamu takut pacarmu mungkin melihatku disini?”
Gun meletakan baju ganti untuk Pim ditempat tidur dan menyuruhnya untuk mandi, mengabaikan pertanyaan Pim. Pim yang tidak terima, protes. Jika pacar Gun datang dan melihatnya seperti ini, dia mungkin akan cemburu. Tapi Gun dengan tegas bilang pada Pim untuk diam, karena pacarnya tidak akan pernah bangun dan melakukan apa yang Pim sebutkan itu.



Pim segera berlari keluar, tapi Gun menangkap tangannya. Gun berteriak mengacam Pim dan mendorongnya ketempat tidur. Sehingga Pim menjadi taku dan berteriak meminta tolong. Lalu Gun berkata pada Pim bahwa ia tidak akan melakukan apapun, asalkan dia diam. Jadi Pim segera menjawab dengan suara lantang, ia mengerti.
Gun menyuruh Pim untuk mandi dan tidur. Jadi Pim menarik selimutnya, tapi Gun menghentikannya, tidak sekarang. Pim yang kelihatan ketakutan dan emosi menjawab,”Apa yang salah denganmu?! Kamu menyuruhku tidur, jadi aku tidur. Dan ketika aku mau tidur, kamu menghentikanku! Apa kamu gila, hah?!”
Gun berjalan mendekati Pim dan menariknya. Gun mengangkat Pim dan mendudukan nya disofa,”Ini tempat mu. Bisakah kamu tidur disini?”


Pim yang ketakutan hanya bisa bilang iya, iya saja. Lalu sebelum Gun keluar ia meminta kepada Gun untuk tidak menutup pintunya. Ia tidak akan kabur. Jadi Gun keluar tanpa mengunci pintu.

Gun berdiri diberanda dan ia meminta maaf pada Radee, karena telah membawa wanita lain kekamar mereka. Tapi ia mengertikan? Gun memastikan bahwa ia akan menangkap orang yang menyakiti Radee dan menghukumnya.



Win marah kepada Pat karena telah membatalkan jadwal yang telah mereka buat dengan P-Star TV tanpa berkonsultasi dengannya. Win memerintah Pat sambil menunjuknya untuk mengembalikan jadwal Pim, tidak peduli apapun, minggu depan akan ada penandatangan kontrak dengan P-star TV.
Pat menjawab bahwa yang membatalkan itu bukan dia tapi. Lalu dari belakang Prim datang dan menjawab itu dia. Ketika itu Win memberi salam dan tidak mengatakan apapun, dia hanya mengatakan pada Prim bahwa ia telah menghubungin temannya yang seorang Detektif untuk mencari Pim. Pat lalu bicara menyarankan mereka untuk melaporkan ini pada polisi.

Tapi Win segera menjawab tidak perlu. Prim merasa heran dan bertanya. Lalu Win menjawab bahwa Pim menghilang belum 24 jam, itu akan menjadi masalah besar jika mereka melakukan itu.

Hp Win berbunyi dan ia mengangkatnya sambil berjalan pergi. Prim terlihat curiga melihat sikap Win.

Post a Comment

Previous Post Next Post