Sinopsis K-drama : Avengers Social Club Episode 1 – 1



 Images by TVN
Didalam pasar yang berada dekat laut. Seorang pria memakai kaus putih serta kemeja kotak hijau, berlari dengan kencang dari kejaran seorang pria berpakaian kemeja putih serta jas hitam. Pria yang mengejar itu berteriak dengan keras,”Doryeonim Doryeonim! Tunggu!”

Tapi pria itu tidak mau menunggu dan tetap berlari dengan kencang. Sehingga membuat keributan didalam pasar dan seseorang dipasar itu pun meneriaki pria yang berlari tersebut,”Soo Gyum!! Hei mau kemana?!” Tapi ia tetap berlari, lalu ia menumpang kesebuah kapal kecil. Setelah itu ia mengucapkan,”Sampai jumpa lagi,” katanya sambil tersenyum dan melambaikan tangannya kepada si pengejar.

Sedangkan pria yang mengejar nya berteriak memanggil dia dengan frustasi,”Doryeonim! Doryeonim!”

Didalam ruang makan, beberapa anak menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” untuk sang kakek. Dan saat telah selesai, semua orang yang ada disana bertepuk tangan untuk sang kakek, lalu sang kakek pun memotong kuenya.

Sepasang suami Istri yang duduk disebelah kanan meja makan, tersenyum. Lalu wanita itu memberikan kode kepada salah satu anaknya yang berdiri disamping sang kakek, untuk mencium pipi sang kakek. Jadi anak itu pun mencium pipi sang kakek serta mengucapkan, “Kakek aku mencintaimu.”

“Hadiah apa yang akan kau berikan padaku, Sena?” tanya sang kakek pada cucunya itu.
“Aku tidak punya uang.”
“Kau tak perlu mengeluarkan uang untuk memberiku hadiah. Katakan saja pada ayah dan ibumu untuk memberikan mu seorang adik yang lucu.”

Dan sang kakek pun tertawa, bahagia. Begitupun sepasang suami Istri tersebut. Sedangkan sepasang suami Istri yang duduk disebelah kiri meja makan, terlihat masam dan tidak tersenyum. Dibawah meja secara diam-diam, si suami mengetik pesan ??????????? dihpnya, lalu mengirimnya. Ia terlihat gelisah. Dan si Istri memandang kebawah dengan tatapan tajam kearah hp si suami.

Tiba2 si suami mulai berbicara dengan gugup,”Ayah, kau punya cucu. Aku punya anak.” Katanya, lalu ia berdiri serta memberikan sebuah amplop yang berisi hasil tes DNA. Lee Byung Soo & Kim Soo Gyum – 99% cocok.

Sang kakek pun menatap kearah si Istri,”Kelihatannya kau sudah tahu.” Katanya, tapi si Istri hanya mengangguk singkat dan membalas bahwa ia sudah membacanya.

Si suami, Byung Soo, menatap malas kearah si Istri. Lalu ketika sang kakek meminta penjelasan darinya, maka ia pun mulai menjelaskan,”Baiklah. Belum lama ini ..” tiba-tiba sebuah telpon masuk ke hpnya, sehingga ia menghentikan pembicaraan,”Ini telpon dari supir. Dia pergi menjemputnya pagi ini.”

Pria yang dikejar tadi, Soogyum. Membantu ahjumma dikapal untuk memutar benang pancing. Tiba-tiba ia menerima telepon, sehingga ia menjadi terkejut dan meminta ahjussi kapal untuk berputar balik. Tapi karena bingung si ahjumma menanyakan ada apa?

Lalu Soogyum yang sedang panik serta terburu-buru, langsung melompat kedalam laut dan berenang. Sedangkan si ahjumma meneriakinya, karena bingung kenapa Soogyum nekat melakukan itu.

“Aku hanya percaya dengan apa yang kulihat sendiri.” Kata sang kakek.
“Aku akan segera membawanya kemari.” Jawab Byung Soo. Tapi si Istri segera menanyakan maksudnya dengan nada pelan. Dan sang kakek yang mendengar itu pun menjawab,”Tentu saja kita harus membawanya kemari. Aku akan menjelaskan semuanya pada orang tuamu. Aku tahu kau sudah sangat berusaha tahun ini. Pasti sangat berat bagimu.”
Si Istri terlihat ingin berbicara, tapi ia mengurungkan niatnya. Dan Byung Soo yang melihat itu langsung berdehem,”Aku ingin membawanya kemari sebelum Ayah pergi besok. Tapi masih ada yang perlu diurus, jadi saat Ayah kembali, aku akan mempertemukannya denganmu.”


Lalu sang kakek tertawa bahagia kepada cucunya yang kecil saat sang cucu ingin mengambil kuenya,”Sena harus makan banyak supaya cepat besar.” Lanjutnya bertanya,”Hadiah apa yang kakek inginkan darimu tadi?” tanya nya.

“Adik kecilku yang lucu.” Jawab sang cucu. Sang kakek pun makin tertawa mendengarnya, begitu juga dengan Byung Soo yang tersenyum. Sedangkan si Istri hanya bisa diam. Begitu juga dengan sepasang suami Istri didepannya pun, juga hanya bisa diam.

Soo Gyum pergi ke rumah sakit. Terlihat seorang wanita tua terbaring tidak sadarkan diri dan seorang dokter yang menekan dadanya,”1, 2 , 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.” Berusaha untuk menyelamatkannya. Melihat itu Soo Gyum pun menangis sedih.


Didalam mobil. Si Istri memandang Byungsoo yang tertidur nyenyak disampingnya. Lalu saat ia melihat keluar, seorang anak perempuan kecil di mobil seberang, bermain menaik turunkan kaca mobilnya sambil berkata,”Cilukbaa ..” menggunakan boneka kelinci.

Tapi si Istri hanya diam melihat itu. Dan si anak kecil mulai terlihat kecewa, karna si Istri tidak bereaksi apapun. Tapi lalu si Istri membuka kaca mobilnya serta menjulurkan lidahnya. Melihat itu dengan gembira si anak tertawa, lalu menjulurkan lidahnya juga. Lalu mobil pun bergerak pergi.

Didalam kamar kecil. Berisikan tempat tidur bayi serta mainan-mainan kecil. Si Istri melihat itu semua dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Lalu ia pun mengambil sebuah mainan kayu kecil dan duduk sambil memegangnya. Ketika Byungsoo masuk, ia terkejut melihat Istri ada disitu.

Byungsoo pun duduk disamping Istri,”Aku tahu perasaanmu. Kau membeli ini saat ada kabar baik. Kau tidak bisa merelakannya. Dan tidak mudah bagimu untuk hamil. Aku tidak bilang apa-apa karena takut kau akan menyesal, tapi aku juga merasa seperti tertusuk pisau. Aku tidak bisa bilang mau punya anak lagi setelah semua yang kau lakukan.” Katanya.

“Apa dia mirip denganmu? Anakmu, apa dia mirip denganmu?” tanya si Istri dengan raut datar.
“Aku tidak yakin. Aku cuma lihat fotonya.” Balas Byung Soo dengan riang.

“Ini sedikit memalukan untuknya.” Kata si Istri, lalu ia pun keluar dari kamar itu. Sedangkan Byung Soo mengambil mainan kayu yang ditinggalkan Istri, lalu meletakannya kembali, seraya melihat kamar itu, ia berkata,”Coba lihat. Bagus, bagus.”

Si Istri turun ke lantai 1 dan berhenti. Terlihat ia seperti berusaha untuk menahan rasa sedihnya sebelum masuk kedalam kamar.

Keesokan harinya, Soo Gyum datang ke kantor Byung Soo. Ia memberi salam serta memperkenalkan dirinya. Lalu ia bersama dengan Ayahnya, Byung Soo, duduk disofa serta bercerita.

Byungsoo meminta maaf, karena saat ia mendengar tentang nenek Soogyum, ia tidak bisa hadir. Dan dengan tersenyum, Soo Gyum membalas bahwa ia tidak apa-apa, karena Byungsoo kan sibuk. Lalu Soogyum tersenyum serta memanggil Byungsoo,”Ayah.”

Dengan agak canggung, ketika mendengar itu. Byung Soo berkata,”Aku sudah menghubungin pihak sekolah, jadi kau akan pindah sekarang juga. Aku sangat dekat dengan kepala sekolahnya.”

“Ya, aku akan berusaha.” Balas Soo Gyum.

“Oh, tapi aku sudah punya janji makan siang hari ini.” Kata Byung Soo sambil menunjuk jam ditangannya. Dan dengan positif, Soo Gyum menjawab tidak apa-apa, ia mau pergi untuk melihat-lihat Seoul dulu hari ini. Lalu Byung Soo pun menepuk bahu Soo Gyum dan pergi.

Disekolah. Dua orang siswa dan seorang siswi mengobrol bersama dilorong. Tapi ketika mereka berada didekat sebuah kelas, dua orang pria itu masuk. Dan siswi tersebut berteriak pada temannya yang ada diloron,”Tunggu aku!”

Siswi yang dipanggil itu pun berhenti. Lalu dengan tidak sopan siswi tersebut melepas sebelah headset ditelinga temannya serta ikut mendengarkan, tapi setelah itu ia malah berkata,”Kenapa kau mendengarkan ini?” katanya, lalu berjalan pergi.

Didalam kelas. Dua orang siswa tersebut mengejek seorang siswa lain,”Oh .. amis, amis, amis. Aku heran darimana asal bau amis ini.” Katanya sambil bertingkah seperti ingin muntah.

“Hei Double Fish. Kemarin aku lihat dijalan ada bau dua ikan.” Katanya, tapi siswa yang diejek tidak mau merespon dan tetap belajar saja, jadi siswa yang mengejek ini menyentuh tangannya,”Hey. Kulihat kau jalan sama perempuan kemarin. Kelihatannya bukan pacarmu. Kau berpasangan sambil mengeluarkan bau itu.” Lanjutnya sambil bertingkah seperti mencium sesuatu yang bau.

Awalnya siswa yang diejek itu tidak mau menanggapi sama sekali, tapi saat siswa tersebut mengejek kakaknya, ia pun menjadi emosi dan memukulnya sampai terjatuh. Lalu siswa yang satu lagi menahanya untuk tidak memukul lagi. Tapi yang membuat siswa yang diejek ini takut adalah ketika siswa yang dipukulnya bangkit sambil mengeluh dengan kesakitan bahwa tangannya sakit.

Seorang ahjumma yang sedang menjual ikan dipasar, tiba-tiba ia mendapat telpon dan lalu ia menjawabnya ”Ya, saya Ibu Hee Soo.” Dengan panik Ahjumma itu segera berlari dengan kencang kejalan raya, lalu memanggil taksi. Tapi tanpa sengaja ia malah tersenggol oleh mobil Istri, saat ia akan berlari menuju taksi tersebut.

Si Istri pun turun dari mobilnya serta bertanya,”Apakah anda tidak apa-apa?”

Tapi karena sedang terburu-buru, ia segera menuju taksi disebelah mobil si Istri. Sayangnya ketika itu, seorang penumpang naik kedalam. Jadi ia pun terpaksa mencari taksi lain.

Si Istri bingung melihat tingkah Ahjumma itu, lalu ia menawarkan Ahjumma itu untuk diantar kerumah sakit, karena ia tidak mau diminta ganti rugi atau apapun nantinya. Awalnya Ahjumma itu tidak mau, tapi akhirnya ia pun menyetujui itu, lalu ia segera naik kedalam mobil Istri itu dan duduk dibelakang.

Didalam mobil. Ahjumma meminta kepada Istri untuk mengantarkannya ke SMA Sebit. Si Istri pun langsung bertanya,”Permisi, apa kamu pikir ini taksi?”

Dengan buru-buru Ahjumma itu menjelaskan,”Aku minta maaf. Aku sedang buru-buru sekarang. Kau tidak menabraku dengan mobilmu. Aku yang jatuh tersandung sendiri. Dan tadi itu lampu merah (lampu penyebrangan). Ini salahku. Jadi kalau mobilmu tidak apa-apa, anggap saja tidak terjadi apa-apa. Maaf karena sudah membuatmu kaget. Terjadi sesuatu dengan anakku disekolah, jadi aku sangat panik.” Jelasnya. Lalu saat berada didekat pembelokan, Ahjumma itu segera meminta Istri untuk berbelok ke kanan.

Ketika telah tiba, Ahjumma itu segera berlari dengan terburu-buru, tapi sebelum itu ia mengatakan kepada Istri,”Pasar Buam ikan segar Hong do. Datanglah dan aku kan membayarmu kembali. Terima kasih.” Katanya, lalu berlari pergi. Tapi ternyata hp Ahjumma itu ketinggalan didalam mobil, jadi si Istri turun dan memanggilnya. Jadi Ahjumma itu kembali dan mengambil hpnya, lalu berlari lagi.

Si Istri mendapat pesan dari suaminya Byungsoo, Anak kita tiba-tiba datang. Bersikaplah dewasa. Membaca pesan itu, si Istri langsung melemparkan hpnya begitu saja ke bangku sebelah, lalu berkata,”Kita?”


Didalam sekolah, Ahjumma itu melihat putranya, Hee Soo. Disana bersama dengan dua orang polisi serta dua orang guru. Jadi dengan gugup Ahjumma itu masuk kedalam dan bersikap menenangkan putranya yang tampak sedih.

Diluar. Hee Soo berjalan dengan pandangan menunduk kebawah, lalu ia berkata,”Aku minta maaf. Aku tidak ingin mengecewakanmu, bu.”

Ahjumma itu memukul punggung putranya dengan keras, lalu sambil tersenyum, ia menarik bibir putranya keatas membentuk senyum,”Kim Hee Soo. Anak kadang2 memang membuat orang tuanya khawatir. Kau sedang mengalami masa puber, tapi kau kelihatan baik2 saja. Jung Woo anak yang dari SMP itu, kan? Ibu akan lakukan sebisanya, jadi jangan khawatir. Mengerti?”

Hee Soo pun tertawa dan meminta Ibunya untuk tidak memberitahu kakaknya dulu. Jadi Ahjumma itu pun menjawab,”Tentu saja. Jika dia tahu, dia akan patahkan lengan anak itu.” Dan mereka pun tertawa. Tapi sebelum Ahjumma itu pergi ia memberikan uang saku kepada putranya.

Awalnya Hee Soo menolak, tapi Ibu tetap memaksa nya untuk menerima itu. Dan saat Ibunya akan pergi, ia melihat celana Ibunya sobek, jadi ia memberitahu agar Ibunya segera pulang dan berganti pakaian. Ibunya membalas bahwa tidak akan ada yang menyadarinya, lalu pergi.

Setelah agak jauh sedikit, Ahjumma itu berhenti sesaat, lalu menoleh melihat sekolah putranya, menunduk dengan sedih. Tapi dengan cepat ia mengangkat wajahnya dan berjalan pergi.

Dikafe, si Istri melihat beberapa perempuan sibuk merangkai bunga sambil bergosip. Mereka membahas mengenai suami dari perempuan berjas putih, yaitu Profesor Baek yang akan pergi ke Kementrian Pendidikan. Dengan senyum pun ia membalas.

Tapi lalu Perempuan itu terlihat gelisah ketika, ia melihat letak cangkir milik temannya, dimana garis merah pada cangkir diselurus dengan garis merah pada pring cangkir. Jadi diam2 ia memutar cangkir temannya, agar selurus dengan garis merahnya. Lalu salah satu temannya pun berkata memuji dia,”Tak ada yang perlu dikhawatirkan di keluargamu. Suami yang hebat, anak terpelajar, bahkan cantik.”

Perempuan itu terdiam, lalu beralasan bahwa ia sudah ada janji, jadi ia pun pamit. Si Istri yang melihat itu dari jauh pun, lalu memandang cangkirnya sendiri.

Sesampainya dirumah, Istri melihat seorang anak laki-laki berenang didalam kolam renangnya. Lalu Byung Soo datang dari belakang sambil membawa minuman serta buah,”Sayang. Akhirnya kita sekeluarga ada disini.” Katanya tertawa.

Soogyum keluar dari kolam renang serta menyapa Istri, tapi Istri mengabaikannya dan berjalan begitu saja. Tapi saat Istri masuk kedalam, ia melihat barang2 untuk bayi miliknya telah dikeluarkan. Jadi buru-buru Istri naik keatas dan melihat bahwa kamar itu telah berubah. Istri terlihat sedih.


Istri pun pergi keluar dan melihat mainan miliknya. Tepat ketika itu Byung Soo bersama dengan Soo Gyum naik keatas dan Byung Soo beralasan,”Oh, maaf. Aku terlalu terburu-buru, sehingga aku tidak sempat memberitahumu.”

Dengan dingin Istri membalas,”Baguslah. Aku memang ingin membuangnya.” Lalu ia pun segera masuk kedalam.

Didalam kamar, Soo Gyum duduk, diam. Lalu sebuah pesan masuk, Anakku tersayang, selamat! Ke depannya mari kita berhubungan dengan baik. Soogyum meletakkan hpnya begitu saja.


Pagi harinya. Byung Soo bersama Soogyum pulang dari olarahga sambil tertawa senang. Dan ketika Soo Gyum melihat Istri yang sedang sarapan, ia pun menyapa,”Apa tidurmu nyenyak?”

Si Istri hanya memandang Soo Gyum dengan dingin. Melihat itu Byung Soo memberikan segelas latte pada Istrinya,”Kau sudah bangun. Ada kedai kopi baru didepan.”

“Aku tidak minum latte.” Balas si Istri, lalu bangkit berdiri dan akan pergi. Tapi Soo Gyum berusaha untuk dapat dekat dengan si Istri pun berkata,”Jadi itu rahasia awet mudamu.” Tapi si Istri tidak peduli dan akan pergi, lalu Soo Gyum pun berusaha mengejarnya,”Kau akan dihukum jika tidak menghabiskan makanan.”

Jadi si Istri berbalik sambil memandanginnya dengan tatapan menusuk. Melihat itu Byung Soo pun menarik Soo Gyum untuk masuk ke dalam ruang makan dan sarapan.

Disebuah acara pertemuan. Si Istri melihat Perempuan yang dikafe kemarin datang bersama suaminya Professor Baek. Disana Byoosung berbicang-bincang dengan Professor Baek. Dan saat seorang pria datang, mereka berdua saling memperkenalkan Istri masing-masing.

“Sunbae, kau belum pernah bertemu Istriku,kan?” Tanya Prof. Baek pada sunbae nya itu, lalu ia berkata pada Istrinya,” Dia kepala sekolah So Yeon. Dia seniorku dan Byung Soo waktu SMA.”

“Senang bertemu dengan anda, saya Hong Sang Man.” Katanya sambil menyalami perempuan itu, lanjutnya,”Aku tidak tau kalau Prof. Baek menyukai wanita cantik.”

“Sunbae, Istriku juga disini.” Kata Byung Soo memperkenalkan Istrinya juga.

“Junghye, senang bertemu denganmu lagi. Kau tak berubah sama sekali. Kita bertemu lagi, ya.” Katanya sambil mengulurkan tangannya pada Junghye, tapi Junghye hanya menyentuh tangan Hong Sang Man sekilas saja.

Lalu mereka bertiga ngobrol dan tertawa bersama. Sedangkan Junghye hanya diam melihat semua itu.

Jung Hye pergi kekamar mandi dan segera mencuci tangannya, lalu melapnya, serta merapikan poninya. Saat ia keluar, tanpa sengaja ia melihat perempuan itu berjongkok untuk membersihkan sepatu Prof. Baek yang kotor. Lalu Prof. Baek ikut berjongkok dan mendorongnya pelan, sehingga perempuan itu jatuh terduduk.

Prof. Baek memulai pidatonya untuk memperkenalkan bukunya serta pencalonan nya sebagai Menteri Pendidikan Seoul. Semua orang yang hadir disana pun bertepuk tangan untuknya. Lalu Prof. Baek mengulurkan tangannya pada Perempuan itu, tapi saat Perempuan itu menyambut uluran tangan dari Prof. Baek, lengan bajunya yang halus melorot, sehingga ia segera menutupinya dengan cepat.

Jung Hye yang hanya duduk diam, tidak jauh dari situ ia bisa melihat bekas luka dipergelangan tangan Perempuan itu. Dan saat acara telah selesai, mereka semua berfoto bersama. Lalu para pria mulai pergi meninggalkan mereka berduan sendirian.

Tanpa basa-basi Jung Hye bertanya pada Perempuan itu,”Suamimu pasti memukulmu.” Karena perempuan itu terlihat kaget, Junghye menyimpulkan,”Sepertinya benar.”

Perempuan itu tertawa serta berpura-pura tidak mengerti, tapi Junghye langsung memotong perkataannya, ”Apa kamu mau melakukan balas dendam bersamaku? Karena aku juga mau balas dendam pada suamiku.”

Perempuan itu membalas bahwa Jung Hye telah keliru, lalu ia pun mau pergi. Tapi Jung Hye menahannya,”Ayo kita atur waktu untuk bertemu.” Tapi Perempuan itu segera menolak, jadi Jung Hye berkata lagi, ”Haruskah aku beritahu pada publik? Kasus penganiayaan dalam keluarga oleh Calon Menteri Pendidikan Seoul. Aku tidak bisa memberimu banyak waktu. Aku akan segera menghubunginmu.”
“Kenapa kau melakukan ini?” Tanya perempuan itu.


“Jika kau tidak datang, aku akan mempublikasikannya.” Ancam Jung Hye. Sehingga Perempuan itu terdiam serta hanya bisa menatapnya dengan mata membesar.

Post a Comment

Previous Post Next Post