Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 7 - 1



Content and Images by OneHD



Win mengajak Pim untuk hanya pulang berdua menaiki mobilnya, tapi Gun datang dan langsung duduk dibangku belakang. Sehingga Win marah dan menyuruh Gun untuk keluar, karena ia ingin beberapa privacy bersama dengan Pim.
“Aku tidak bisa melakukan itu. Khun Pim bilang apapun yang Pim lakukan atau kemanapun dia pergi, aku harus ada disana.” Kata Gun.
“Tapi aku pacarnya.” Jawab Win yang merasa tidak terima dengan kata-kata Gun.
“Tapi itu tidak menjamin Khun Pim akan selamat.”
“Apa maksudmu?!” teriak Win marah.
Pim yang melihat itu segera menenagkan Win dan menyuruh Gun untuk menyetir didepan. Sedangkan dia bersama dengan Win duduk dibelakang.


Koy terkejut mendengar kabar bahwa Gun menjadi Bodyguard Pim. Lalu ia memukul Wit yang sudah telat memberitahukan ini kepadanya.


Win bersama Pim sedang bermesraan didalam apatermen Pim. Dan disana Gun juga ikut, ia berdiri serta memperhatikan apapun yang mereka buat. Tapi Win merasa tidak nyaman dengan tatapan Gun dan bilang pada Pim mengapa bodyguardnya selalu berdiri dan mengawasi mereka?
“Jangan pedulikan. Dia akan pulang setelah jam kerjanya selesai.” Jawa Pim sambil tersenyum pada Win.

Lalu Gun berjalan dan bertanya pada Pim, dimana ia bisa tidur malam ini? Jadi Win yang mendengar itu bertanya pada Pim apa maksudnya, apakah ia salah dengar? Dan Pim sendiri meminta Win untuk tidak mendengarkan Gun, karena ia hanya sembarangan bicara saja.
“Aku tidak bicara sembarangan. Apa yang kumaksud adalah aku ingin tidur disini.” Kata Gun.

Dengan emosi Win berdiri dan menanyakan maksud Gun. Jadi Gun langsung membalas bahwa mungkin ada seseorang yang ingin membunuh Pim, maka dari itu ia tidak bisa meninggalkan Pim sendirian. Tapi Win tidak terima dan membalas bahwa jika ada orang yang harus menjaga Pim, orang itu adalah dia. Lalu Win menyentuh Gun dengan jarinya dan berkata,”Mengerti itu.”
Gun mengelap jaketnya, tempat dimana Win menyentuhnya. Jadi Win emosi karena Gun sudah berani bertingkah seperti itu kepadanya, lalu ia mengeluarkan hp nya dengan niat ingin menghubungin Prim. Tapi Pim meminta Win untuk jangan menelepon Prim.



Gun berjalan menuju kearah kamar Pim dan bilang bahwa ia akan tidur disini. Jadi Win kembali emosi,”Ini terlalu berlebihan.”
Dengan sikap menantang Gun menghampiri Win dan menatapnya,”Aku akan melakukan itu. Bahkan lebih dari ini.”
Pim sendiri yang berdiri dibelakang mereka, terlihat gugup dan bingung harus bagaimana.

Saat sedang pemotretan Praew terlihat sangat ingin lebih mencolok daripada Pim, karena ia selalu menutupi Pim. Sehingga fotografer menyuruhnya untuk bergeser sedikit. Pim sendiri sebenarnya terlihat sedikit kurang nyaman dengan tingkah Praew itu.

Lalu saat pemotretan telah selesai, Prim datang dan menemui Pim. Tapi Praew segera menghampiri mereka dan berdiri disamping Prim.


Ditempat parkir. Nam menghentikan Win yang baru saja keluar dari mobilnya dengan membawa sebuket bunga,”Hari itu aku melihat Khun Dear di Wellington apatermen dan Dear datang bersama seseorang yang tidak aku kenal. Aku ingin mengatakan ‘hi’ tapi aku tidak ingin menganggu nya.”
Win terlihat biasa saja mendengar kata-kata Nam itu. Jadi Nam melanjutkan bagaimana jika ada seseorang yang mengambil gambarnya? Itu pasti akan menjadi sebuah berita besar. Lalu Win terlihat mulai tidak sabar dan bertanya tujuan Nam.
“Biarkan aku memberitahumu. Tidak ada rahasia didunia ini, juga aku tidak akan membiarkan seseorang memutuskan ku dengan begitu mudah. Kita perlu bicara. Tapi kamu bebas untuk melakukan apa yang harus kamu lakukan duluan. Aku akan menunggu.” Jelas Nam dengan nada dan tatapan menganca pada Win. Jadi Win yang tidak bisa membalas Nam, segera pergi begitu saja dari sana.

Praew menanyakan dengan nada manja pada Prim apakah ia bisa ikut kepanti asuhan. Jadi Prim mengiyakan serta meminta Praew untuk menyiapkan barang-barang yang Praew dapatkan dari para fans untuk disumbangkan ke mereka. Awalnya Praew terlihat menolak, tapi setelah Pim mengatakan bahwa ia juga melakukan hal yang sama. Praew langsung setuju.

Tepat pada saat Praew ingin pergi, ia berpapasan dengan Win yang baru mau masuk menemui Pim. Tapi ketika Praew menyapa Win, Win tidak memperdulikan nya serta melewatinya begitu saja. Lalu Win menghampiri Pim dan memberikan sebuket bunga pada Pim, tapi saat Pim ingin mencium  bunga tersebut. Gun segera merebutnya dari Pim.

Win marah pada sikap Gun itu. Gun sendiri dengan tegas menjawab bahwa itu adalah tugasnya untuk memastikan keamanan Khun Pim, jadi dia akan menanganin segala yang memiliki resiko berbahaya. Win marah, tapi Prim mengandeng tangan Pim serta mengajaknya untuk bertukar pakaia dulu. Gun pun ikut dengan mereka.


Ketika itu Praew menanyai Win mengenai berita itu. Pim yang mendengar itu segera berbalik. Sedangkan Win yang menyadari itu terlihat gugup dan tidak bisa menjawab. Tapi tiba-tiba Pim memanggil Win dan meminta Win untuk menunggunya di bawah saja, lalu Pim menegur Praew untuk tidak bersikap seperti itu.

Pim beserta Prim pergi dari sana, begitu juga Pat yang tersenyum mengejek pada Praew, lalu ia pun pergi dari sana juga. Sedangkan Praew terlihat kesal.

Didalam mobil. Win dan Nam bertemu untuk berbicara. Gun yang sedang berada disana juga memperhatikan saat Nam masuk kedalam mobil Win.
“Apa yang kamu ingin kan?” tanya Win pada Nam.
Nam marah pada Win karena ternyata Win tidak berpisah dengan Dear, bahkan ia melihat Win bersama dengan Dear berada diapatermen. Lalu dengan santai Win membalas bahwa apatermen itu adalah tempat tinggalnya bersama dengan Dear.

Nam menjadi lebih emosi, tapi dengan lembut Win memegang wajah Nam dan berkata itu adalah karena Nam. Itu mengapa ia berani untuk mengungkapkan kebenarannya. Ia tidak akan pernah menyembunyikan apapun dari Nam. Khun Dear dan dia hanya tumbuh bersama, jadi tidak mungkin baginya untuk melepaskan ikatannya bersama Dear.
Nam terlihat luluh mendengar penjelasan dari Win. Apalagi saat Win memegang tangannya serta meminta  Nam untuk tidak mempersulitnya, karena hanya Nam wanita didunia ini yang bisa membuat nya merasa bahagia. Jadi dengan bahagia Nam tersenyum lebar pada Win.

Sambil berjalan menuju ke area parkir, Pat bertanya pada Pim dimana Nam, karena Nam tidak mengangkat teleponnya. Kepadahal begitu banyak barang, tapi ia harus mengangkatnya sendiri.


Nam menutup matanya saat Win mendekatkan wajahnya, berniat mencium Nam.

Pat berteriak kaget, jadi Gun yang berada disana segera menghampiri mereka. Ternyata ada seorang pemuda yang sedang membuang air kecil disana. Saat Gun datang, pemuda tersebut sudah berlari pergi dengan buru-buru.

Nam keluar dari mobil Win dengan wajah yang terlihat gembira. Lalu Win menghampiri Pim dan menggandeng tangan Pim. Sedangkan Gun menatap Win dengan pandangan curiga.


Praew sedang makan berdua bersama dengan Dear. Ia memberitahu bahwa hari ini ia melakukan pemotretan bersama dengan Saudara Ipar Deart. Pada saat itu Win datang serta memberikan sebuket bunga pada Pim dan itu sangat cantik. Dear terlihat sangat kesal, tapi ia hanya diam mendengarkan cerita dari Praew.

Win memberikan buket bunga pada Dear, tapi Dear segera membuang serta menginjak-ijaknya. Karena ia marah pada Win, bagaimana bisa Win memberikan buket yang sama seperti yang Win berikan pada Pim. Juga karena Win memperlakukan dia sama seperti yang Win lakukan pada Pim. Dia selalu menjadi yang kedua.
Win hanya bisa diam. Lalu Dear berteriak pada Win bahwa ia akan mencoba untuk berkencan dengan Khun Kongpope seperti yang Ayahnya harapkan. Win lalu marah tidak menerima itu, tapi Dear tidak peduli.


Gun bersama Jade mengintai gudang itu. Ia teringat dengan rekaman suara Radee yang terlihat panik menyebutkan bahwa semua bukti ada didalam laptopnya dan saat seseorang datang serta membawa laptop Radee pergi. Ketika itu Win bersama dengan anak buahnya keluar dari dalam gudang.



Malam hari Jade datang kesana. Saat petugas gerbang memeriksa mobilnya, Jade terlihat panik, tapi ia berhasil lolos juga. Lalu didalam Jade menurunkan Gun dan Wit yang pada saat itu memakai pakaian serta penutup wajah berwarna hitam.
Gun bersama Wit mengendap-endap pergi. Sedangkan Jade menemui beberapa orang yang telah menunggu nya sambil marah didepan pintu gudang, karena Jade telat dihari pertamanya. Jade beralasan bahwa tadi ban nya kempes, maka dari itu ia telat. Lalu orang itu berteriak serta menyuruh Jade untuk mengangkat beberapa barang yang berada didalam.

Gun bersama Wit berhasil membuka gembok tempat penyimpanan yang berada didekat situ.
“Wit, aku akan masuk kedalam sendiri. Kamu tunggu dekat pintu. Jika terjadi apapun, coba selamatkan dirimu duluan.” Jelas Gun memberikan pengarahan pada Wit. Lalu ia masuk kedalam, sedangkan Wit berjadi didepan pintu,

Didalam. Menggunakan beberapa alat Gun  berhasil membuka pintu yang terkunci, lalu ia mulai mencari laptop Radee dengan menggunakan sebuah senter kecil. Gun menemukan laptop Radee.


Jade telah selesai mengangkat semua barang kebelakang mobil. Lalu orang itu meminta jade untuk mengantarkannya dulu, baru ia akan membayar Jade. Jadi karena Jade melihat begitu banyak orang yang mengawasi disana, maka dari itu ia setuju mengantar orang tersebut.
Tapi sebelum masuk kedalam mobil, orang itu menendang ban mobil depan milik Jade. Ia terlihat curiga, tapi tetap masuk kedalam mobil juga.
Ketika akan keluar Gun akan keluar ia tidak sengaja menyenggol beberapa barang hingga terjatuh menimpanya. Sehingga menimbulkan suara keributan. Lalu seorang penjaga datang sambil menodongkan pistol kepada Wit yang sedang menunggu diluar.

Wit berhasil mengalahkan penjaga itu, tapi lalu datang beberapa orang yang ikut menondongkan senjata padanya. Lalu mereka memukuli Wit hingga jatuh.



Gun yang baru bangkit, langsung keluar membantu Wit yang sedang dikeroyok. Setelah itu mereka langsung pergi dari sana.

Post a Comment

Previous Post Next Post