Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 9 - 1


Content and Images by OneHD


Sesampainhya diapatermen, sebelum mereka berpisah dan masuk ke apatermen masing2. Pim mengingatkan Gun untuk beristirahat dengan baik, karena dia tidak ingin karyawannya ada yang sakit. Lalu Gun mengiyakan dan balas mengingatkan Pim bahwa ia harus menelponnya jika terjadi sesuatu.



Pim terduduk dengan lesu. Lalu ia melihat beberapa2 makanan ringan dan memo kecil dari Prim  yang bertuliskan bahwa ada makanan merk baru, jadi ia ingin Pim untuk mencobanya. Setelah itu Prim menelpon Pim dan memberitahukannya.

Tapi tepat saat itu, seseorang mengetok pintu apatermen Pim. Sehingga ia bangkit dan membuka. Diluar seorang wanita tua mengantakan pesanan bunga untuk Pim. Jadi Pim mengambil bunga tersebut, lalu ia membaca memo kecil yang ditaruk disana.

Kejutan. Pim, tunggu aku direstoran jam 8. Kamu mungkin tidak akan bisa menghubungiku, karena aku masih rapat. Sampai jumpa direstoran. Aku rindu kamu.
Pim tersenyum dan berkata pada dirinya bahwa ia bersyukur karena ia masih memiliki Win bersamanya. Lalu Pim pun segera bersiap dan menaruh bunga itu disofa.

Direstaurant. Seorang pelayan datang melayani Pim, ia juga memberitahukan kepada Pim bahwa seseorang telah memesan sebuah kamar di lantai atas untuk Pim. Awalnya Pim terlihat bingung dan bertanya, tapi pelayan itu hanya menjawab ‘Ya’ saja.
Dan pelayan itu pun menanyai apa Pim ingin memesan sesuatu? Jadi Pim tidak terlalu memikirkan hal itu dan menjawab pertanyaan si pelayan bahwa ia tidak mau memesan dulu. Lalu pelayan itu pun pergi meninggalkan Pim.

Seorang pria memakai pakaian pelayan masuk kedalam restoran. Dua orang pelayan  yang berada disana nampak tidak mengenali pria itu, jadi mereka berpikir bahwa pria tersebut adalah karyawan baru.

Pelayan Pria itu mengantarkan makanan serta minuman untuk Pim. Pim bingung dan curiga, tapi pria itu menjawab bahwa tuannya memesan ini untuk Pim. Jadi Pim pun makan.


Win menemui Nam yang telah menunggu nya didalam kamar hotel. Met juga ikut dibelakang Win, tapi Nam menyuruhnya untuk keluar dulu. Lalu ia menuangkan bir dan memberikannya kepada Win. Dan Win menerimanya.

Dengan nada lembut Win membelai wajah Nam serta memuji penampilan Nam yang terlihat cantik. Tapi Nam marah kepada Win karena  baru sebentar mereka bersama, tapi Win telah berani membuangnya begitu saja. Jadi tanpa basa-basi Win menanyakan berapa yang Nam inginkan.
Nam emosi mendengar itu karena Win berkata seolah ia ingin membayar Nam untuk menutup mulutnya bahwa Win dan Dear adalah sepasang suami-istri. Win tidak peduli dengan semua itu, lalu ia ingin pergi.

Tapi Nam memanggil Win untuk berhenti serta memperlihatkan print-an bukti kejahatan yang dilakukan oleh Arakawong. Win marah karena Nam telah berani mengancamnya, lalu ia memperingati Nam bahwa dokumen ini bukan hanya penting tapi ini juga akan bisa membuat hidup Nam dalam bahaya.

Tanpa takut Nam membalas,”Jika sesuatu terjadi padaku,dokumen ini akan sampai ke kantor polisi. Bahkan ke media. Jadi jika begitu, maka kamu juga akan kena.”
Win geram mendengar itu semua, tapi ia menahannya,”Nam kenapa kamu menyakiti ku?” tanya Win dengan nada selembut mungkin.

“Karena aku cinta kamu. Apa kamu ingat, ketika kamu melakukan hal2 manis untuk Pim, karena kamu ingin bersamanya. Apa kamu ingat bagaiman kamu memperlakukanku? Tentu aku tau kamu bersikap baik padaku adalah karena kamu ingin mendekati Pim, tapi aku tidak bisa tidak berpikir kamu bersikap seperti itu padaku adalah karena kamu menyukai ku.” Jelas Nam pada Win.
Win sendiri terlihat bingung mendengar penjelasan Nam. Jadi Nam menjelaskan lagi dengan nada yang lebih histeris,”Banyak yang kamu tidak tau. Sarapan yang diantarkan untuk kamu dikantor setiap pagi adalah buatanku. Pimdao tidak tau apapun! Dan buket bunga yang kamu kasih ke Pimdao, aku menyimpan itu dikamarku. Walaupun itu bukan untuk ku, tapi aku senang memiliki barang dari mu disamping ku.”

Win memanggil nama Nam dengan nada simpati, lalu ia mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan apa yang akan Nam dapat dari melakukan ini? Tapi Nam berteriak bahwa itu semua adalah karena ia mencintai Win. Dokumen itu belum dia kasih kepolisi juga karena ia mencintai Win!
Nam memohon kepada Win untuk mempercayainya, ia tidak akan menyakiti Win. Tapi Win terlihat masih tidak mau dan menanyakan bagaimana dengan Pim?
Tanpa disangka Nam marah dan melemparkan semua dokumen itu. Ia berteriak pada Win bahwa ia tidak peduli. Ia hanya ingin Win dihidupnya. Perlahan Nam membuka kemeja Win serta mendorongnya ke sofa.


Tiba-tiba Pim merasa pusing dan ia membuka hp nya berniat menghubungi Gun, tapi ia sudah tidak kuat dan tertidur. Jadi pelayan2 disana membawa Pim untuk beristirahat di kamar atas.


Saat Gun baru saja akan meminum obatnya, ia melihat gelang milik Pimdao yang jatuh didalam mobilnya, ketika pertama kali mereka bertemu. Gun memegang gelag tsb serta berniat untuk memperingatinya. Tapi sebuah panggilan masuk kehp nya, dari Prim yang menanyakan keadaan Pim.

Jadi Gun memberitahu bahwa ia tidak bersama dengan Pim, tapi ia akan pergi mengecek Pim sekarang. Pada saat itu Gun baru sadar bahwa ada sbuah panggilan tidak terjawab dari Pim.

Gun mengetok pintu apatermen Pim, tapi karena tidak ada jawaban. Gun menghubungin hp Pim. Sayangnya hp Pim tertinggal di restaurant, maka pelayan disana yang mengangkat telpon Gun serta memberitahukan kepada Gun dimana Pim berada.

Dear sedang mengikuti suatu acara meditasi, tiba2 Praew datang serta memberitahukan kepada Dear dengan senang tentang gossip yang menimpa Pim.
“Berita seperti ini, bagaimana reaksi Khun Win?” tanya Praew pada Dear.
“Setiap orang memiliki karmanya.”
“Hei, hei, apa kamu tau jika pekerjaan milik Pimdao dibatalkan, makan orang yang akan menggantikannya adalah aku.”
“Apa ia benar2 sakit?” tanya Dear dengan wajah tenang.

“Di akun IG, FB, dia menulis itu. Jika dia tidak sakit, kemudian aku tidak tau harus bilang apa ya.” Kata Praew menjelaskan. Lalu ia pun bilang bahwa ia kan menunggu Dear diluar. Sedangkan Dear yang mendengar kata2 Praew tadi, tersenyum senang.


Win tidur bersama dengan Nam di dalam kamar hotel. Ketika Nam mengambil hp untuk menfoto mereka, Win segera menahannya untuk tidak memotret, tapi Nam merebut kembali hpnya dan bilang bahwa hp milik Win ada dimeja.

Tiba2 sebuah panggilan masuk dari Prim, jadi Win menjawabnya, Tapi Prim malah terdengar kaget ketika ia mengangkatnya dan bilang bahwa ia menghubungin Nam. Win lebih kaget lagi mendengar itu. Lalu disebelahnya Nam tersenyum dengan senang.

Jadi Win menjawab bahwa Prim telah salah sambung serta mematikannya. Dan ketika Nam memeriksa nomor yang dihubungin nya, ia yakin itu adalah nomor Nam.

Nam tertawa senang melihat reaksi Win. Sedangkan Win sendiri terlihat kesal melihat Nam yang tertawa senang seperti itu. Sampai dikamar mandi Nam pun masih mengetawai Win.
“Jika kamu tidak membeli handphone yang sama seperti ku dan menggunakan nada yang sama, bagaimana bisa aku salah mengambil?” kata Win.
Nam tertawa serta mendekati Win, menaruh jari telunjuknya di bibir Win,”Mengapa kita tidak menceritakannya saja pada Pim bahwa aku sudah menjadi istri mu.”

Win marah dan memegang tangan Nam untuk tidak menyentuhnya. Tapi Nam mengengam tangan Win serta mendekatkannya dipipinya. Jelas Win terlihat seperti jijik melihat tingkah Nam itu.

Tiba2 mereka mendengar suara ribut2 diluar, jadi Nam keluar untuk memeriksanya. Sedangkan Win tetap berada didalam.

Disana Nam melihat bahwa Gun sedang membuat keributan dengan mengetok satu persatu pintu hotel. Serta para pegawai hotel yang menahan Gun untuk tidak melakukan itu.


Nam masuk kembali dan mengabarkan pada Win bahwa tidak ada apa2. Lalu Win pun mengatakan bahwa mereka harus berpisah sekarang dan ia menanyai masalah dokumen tersebut.
“Jangan khawatir. Aku akan menyimpan nya untuk mu. Selama kamu memperlakukan aku dengan baik.” Kata Nam dengan nada mengancam pada Win.
Setelah itu, Win pun ingin keluar, tapi Nam menahan Win untuk tidak keluar dan memberikan Win kode untuk menciumnya. Jadi dengan enggan Win mencium pipi Nam, lalu ia pun keluar. Tapi Nam malah memukul pantat Win dan tertawa dengan bahagia.


Sedangkan Win sendiri sudah terlihat kesal diperlakukan seperti itu.

Post a Comment

Previous Post Next Post