Sinopsis Thai - Drama : Game Maya Episode 9 - 2



Content and Images by OneHD


Dua orang pria meletakan senjata ditangan Pim serta mengarahkan itu kekepala Pim, tapi sayangnya Pim keburu sadar. Jadi mereka menahan Pim yang berusaha membrontak dan mereka meminumkan sebuah minuman aneh kepada Pim. Sehingga Pim kembali tidak sadarkan diri.

Gun memaksa pegawai hotel untuk memberitahu diman kamar Pim berada atau dia kan terus mengedor setiap pintu. Jadi dengan terpaksa pegawai itu memberikan kunci kamar Pim pada Gun, lalu salah satu dari mereka pergi untuk memanggil satpam.

Orang2 itu memeriksa kondisi Pim, apakah ia sudah benar2 tertidur. Tepat ketika itu Gun pun masuk kedalam kamar Pim. Tapi seorang dari penjahat itu menyerang Gun, jadi mereka pun bertarung. Sedangkan seorang nya lagi masih berusaha untuk membunuh Pim.

Gun berhasil mengalahkan orang itu, tapi tiba2 ia mendengar suara tembakan. Jadi Gun buru2 masuk untuk menolong Pim. Orang2 jahat itu pun segera melarikan diri. Sedangkan Pim sendiri terbaring dengan luka didahinya.

Pegawai hotel yang datang bersama satpam kekamar itu, berteriak dengan keras,”Khun Pimdao bunuh diri !!”

Win sedang berada diluar hotel, ia menelpon sambil marah kepada Met yang telat menjemputnya. Tepat ketika itu, ambulans datang dan ia melihat Gun serta Pim yang sedang terbaring keluar dari hotel. Lalu Win memarahi Gun serta menahan Gun untuk tidak masuk kedalam mbil ambulas, tapi ia sendiri ikut naik kedalam mobil ambulans.

Pim yang sadarkan diri sesaat didalam mobil ambulans, melihat Win yang sedang memanggil namanya serta memegang tangannya dengan khawatir.

Gun melaporkan kejadian itu kepada Bossnya. Bossnya itu lalu memberitahu bahwa ia telah bicara pada Kepala untuk memberikan kasus ini pada mereka. Dan ia menyetujui permintaan itu, melihat dari hubungan yang mungkin ada antara kasus ini dengan kasus yang sedang mereka kerjakan.
“Iya, boss. Jangan Khawatir. Aku akan melakukan yang terbaik.” Kata Gun dengan tegas.

Dikantor. Praew serta managernya melihat banyak orang2 yang membawa papan tulisan bertuliskan P I M D A O serta meneriakan namanya. Jadi Praew bertanya tentang penampilan nya pada manager, lalu manager menjawab 10.
Dengan nada khawatir, manajer berjalan sambil memegang lengan Praew,”Oh Nong Praew. Nong Praew. Ada apa Nong Praew ku?”

Para wartawan pun mulai mengelilingin Praew serta menanyakan masalah Pimdao.
“Khun Praew, bolehkan kami bertanya tentang kasus bunuh diri Khun Pimdao?”
“Aku benar2 minta maaf. Pikiranku sekarang tidak terlalu baik, aku benar2 shock mendengar kabar ini.”

Didalam kantor. Prim memperingati para staff2 nya untuk tidak jangan bilang apapun, karena polisi belum memutuskan apakah itu bunuh diri atau bukan. Lalu infokan kepada wartawan bahwa Khun Pim belum siap untuk di wanwancarai.
Seorang staff masuk serta mengabari bahwa Khun Praew telah melakukan wawancara diluar. Mendengar itu Prim kaget dan berdiri, lalu Ia menyuruh Pat untuk membawa Praew masuk kesini.

Win menghubungin Ayahnya untuk mengabarkan bahwa ia masih ditempat Pim. Serta mengenai kejadian kemarin, Win sedikit kurang percaya Pim akan mencoba untuk membunuh dirinya sendiri. Win curiga bahwa Big Boss yang melakukan itu.

Ak menyuruh Win untuk tidak terlibat dengan urusan Big Boss. Lebih baik Win mengurusi situasi dengan P-Star TV duluan. Dan Win mengiyakan perintah Ayahnya itu.

Saat Win masuk kedalam, ia melihat Nam sedang berdiri didepan pintu, jadi Ia bertanya. Lalu Nam membuka pintu itu, maka masuklah Gun kedalam.
Win tidak senang melihat kedatangan Gun, jadi ia menyuruh Gun untuk pergi. Tapi Gun berkeras tidak mau pergi, maka dengan geram Win ingin memukul Gun, tapi Nam menghentikannya. Dan Nam beralasan pada Gun bahwa Pim sedang istirahat sekarang, jadi kembalilah nanti.

Lalu Gun pun pergi. Begitu juga Win masuk kedalam kamar Pim tanpa memperdulikan Nam. Jadi Nam terlihat kesal karena tidak percaya dengan sikap Win itu.

Prim memperingati Praew bahwa ia tidak seharusnya menceritakan kepada wartawan mengenai Pimdao. Tapi Praew membela diri,”Bagaimana bisa begitu? Aku hanya mengutarakan perasaanku. Aku tidak bilang Pimdao benar2 mencoba bunuh diri.”
“Pimdao tidak bunuh diri. Dan berhenti membicarakan tentang ini. Mengerti?” bela Prim.
“Segalanya tentang Pimdao. Dia yang paling penting. Aku ingin tau, jika suatu hari Pimdao jatuh, akankah kamu masih menyanyangin dan menyemangati dia?” tanya Praew, lalu ia berdiri,”Jangan biarkan hariku datang.”

Win memegang tangan Pim serta menanyakan keadaannya. Pim menjawab bahwa sudah merasa lebih baik sekarang. Lalu Win bilang pada Pim bahwa ia masih haris bekerja dikantor. Mendengar itu Pim meminta Win untuk menemaninya sebentar.
Dengan tersenyum Win menenangkan Pim,”Aku akan datang segera setelah pekerjaan ku selesai. Aku tidak ingin kamu berpikir terlalu banyak. Kamu bisa bilang ke aku jika kamu merasa kurang nyaman tentang apapun.”
“Win. Aku tidak mencoba bunuh diri. Seseorang ingin menyakiti ku. Kamu tidak percaya aku kan?” tanya Pim.
“Kamu bilang seseorang memberikan bunga dengan namaku serta mengajak kamu untuk bertemu direstaurant. Mempersiapkan makanan untukmu. Tapi aku tidak melihat apapun disana.”

“Win kamu berpikir seperti apa yang orang lain pikirkan. Aku tidak gila!” kata Pim. Lalu ia pun bangkit dan keluar dari kamar. Pim mencari kesekeliling, tapi ia tidak menemukan bunga apapun. Jadi ia menanyakan pada Nam, tapi Nam pun tidak tau.

Pim menjadi panik dan menyakinkan Win, tapi karena Win terlihat tidak percaya. Pim terus mencari. Melihat itu Win menarik tangan Pim untuk mengehentikannya,”Jika aku benar2 mengirimkan itu ke kamu, aku pasti ingat.”

Pim menjadi histeris, ia terus bilang itu ada, itu ada. Tapi Win yang sudah tidak tahan lagi memegang Pim berteriak padanya,”Cukup! Kamu baik2 saja sekarang karena AKU disini! Kamu selamat! Okay?!” lalu ia memeluk Pim, tapi Pim terus berkata bahwa itu benar2 ada.

Nam yang tidak suka melihat apa yang ada didepannya itu, memanggil Khun Kawin seperti memperingatinya. Jadi dengan terpaksa Win melepaskan pelukannya dari Pim.
“Kamu harus membiarkan Pim beristirahat.” Kata Nam.
Win yang mendengar itu, memandang Nam sesaat. Lalu ia menuntun Pim untuk kembali beristirahat dikamar. Sedangkan Nam berdiri sambil memegang pisau dengan erat, karena kesal.

Pat datang dan melihat sikap Nam yang aneh, sehingga Ia bertanya apa yang ingin Nam lakukan? Ap ia berniat untuk bunuh diri? Lalu Pat pun langsung duduk disofa begitu saja.
“Apa kamu baik2 saja? Mengapa kamu begitu marah?” tanya Nam.
“Kamu bertanya aku baik2 saja? Disituasi seperti ini, rumahku bisa hilang. Pekerjaan tidak ada. Dimana aku bisa mendapatkan uang?”
“Kamu berpikir terlalu banyak Pat. Itu tidak seperti Khun Pim akan mati hari ini. Dia akan kembali kerja setelah beberapa hari.”
Pat lalu bangun serta menunjuk Nam, menyuruhnya untuk diam. Karena ia sedang tidak ingin mendengarnya. Nam terlihat jengkel, lalu ia menyuruh Pat untuk melepaskan sepatunya. Tapi karena Pat tidak mau, Nam tidak bisa berkata apa2 dan hanya diam.

Pim meminta Win untuk menemaninya, Win menyetujui nya. Tepat saat itu Nam masuk membawa buah untuk Pim. Lalu Pim menyuruh Nam untuk pualng bersama Pat, tapi Nam tidak mau dengan alasan Prim menyuruhnya untuk tinggal disini sampai ia datang. Lalu Pim pun tidur.
Win menatap tajam kepada Nam. Begitupun Nam yang membalas tatapan Win.

Prim datang serta melemparkan remot kepada Pat yang sedang tidur. Karena tidak mematikan TV (berita mengenai Pimdao depresi). Lalu ia menyuruh Pat dan Nam untuk pergi. Tapi sebelum Pat keluar, Prim kembali marah karena pat tidak membuka sepatunya sebelum masuk.

Prim lalu bertemu Win didalam kamar Pim serta menanyakan mengenai apa yang Win lakukan kemarin malam? Win membalas bahwa ia sedang rapat, lalu ia pamit untuk pergi. Tapi Prim menghentikannya.
“Pada waktu ini, apakah disana ada sesuatu yang lebih penting dari pada Khun Pim?” tanya Prim.
Win berbalik serta tersenyum,”Tidak ada yang lebih penting daripada Pim sekarang. Jika orang yang menjaga Pim bukan kamu, tidak mungki aku akan pergi. Lagipula pekerjaan ku sama pentingnya. Aku percaya Pim akan mengerti aku. Aku harap kamu juga mengerti.”
Prim menatap nya dengan tajam.

Ketika Gun melihat Win telah pergi. Ia pun masuk ke apatermen Pim. Disana ia mengobrol dengan Prim.
“Apa kamu yakin Pimdao tidak mnyakiti dirinya sendiri?” tanya Prim.
“Yakin.”
“Apa ada yang ingin kamu ceritakan padaku?”
“Kamu tidak perlu khawatir. Orang ku dan aku akan menanganin itu.”

Prim sebenarnya ingin tau, tapi Gun bilang bahwa ia belum bisa memberitahunya sekarang. Lalu Prim teringat akan kejadian ia menelpon Nam, tapi yang menjawab adalah Win. Jadi Prim memutuskan bahwa ia mungkin bisa melakukan sesuatu seperti mencari tau hubungan antara Nam dan Win. Dan ia meminta Win untuk mengurus Nam, lalu Prim pun pergi.

Gun menemani Pim yang sedang tertidur, ia duduk disamping tempat tidur Pim dan memandanginnya.

Koy datang keapatermen Gun sambil berusaha menghubungi nya, tapi tidak diangkat. Jadi ia pergi ke apatermen Pim. Dan tepat, ketika Koy mengetok pintu, Gun keluar.
Lalu Koy marah2 pada Gun, tapi Gun menenangkan Koy dengan menyuruhnya untuk tersenyum, karena sikap Gun itu, Koy pun tidak marah lagi.


Pim terbangun tapi tidak ada siapa2, ia pun memanggil Win, tapi tidak ada yang menjawab. Karena mulai khawatir ia menghubungin Win, tapi Win yang sedang makan bersama dengan Dear, menolak untuk menjawab telpon dari Pim, ketika Met memberitahunya. Win malah menyuapi Dear dan tersenyum.
Dan Pim pun mengingat Gun.

Koy mendapat telpon dari Wit yang memberitahu nya bahwa Jade telah kembali. Jadi dengan senang Koy mengajak Gun untuk pergi.

Tepat ketika itu, Pim keluar dari apatermen. Gun yang melihat Pim menanyakan keadaan Pim, tapi Koy yang tidak senang dengan itu menarik tangan Gun untuk pergi. Lalu dengan sinis berkata,”Oh.. sekarang, tidak ada yang lebih penting untuk mu selain Khun Pimdao ya?”
Gun tidak bisa menjawab dan hanya bisa menatap Pim saja. Lalu Koy menarik tangan Gun untuk pergi.
Pim hanya bisa berdiri menatap Gun, begitu juga dengan Gun. Lalu pintu lift terbuka dan Koy menarik Gun untuk masuk.

Diluar gedung, dua orang pria telah bersiap2 ketika mereka melihat Koy serta Gun keluar. Mereka menghubungin boss nya bahwa Gun telah keluar.

Pim yang sendirian didalam dengan sedih bicara sendiri,”Apa artinya memiliki bodyguard?  Yeah. Seorang seperti Pimdao harus bisa menjaga diri nya sendiri!”


Lalu Pim berdiri mengambil beberapa pisau. Dan tanpa sengaja Pim melihat bayangan orang lewat diberanda. Jadi dengan perasaan takut dan terkejut, Pim berteriak sambil mengarah kan pisaunya kearah bayangan itu.

Post a Comment

Previous Post Next Post