Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 10 - 1



Content and Images by OneHD


Pim panik ketika meliha bayangan orang melewai jendela. Sehingga ia mengarahkan pisaunya sambil berteriak panik,”Ah .. Siapa disana? Siapa disana? Keluar! Aku akan menusuk kamu! Kamu dengar?! Aku bilang keluar!”

Perlahan Pim berjalan menuju kearah jendela sambil terus berteriak. Lalu karena tidak ada satupun suara, jadi Pim mulai mengarahkan pisaunya dengan sembarangan kearah tirai. Pim pun membuka tirai jendelanya, tapi kosong.

Jadi dengan perasaan was2 Pim berjalan mundur, tepat ketika itu Pim mendengar suara pintu dibuka dikamarnya. Sehingga ia mulai berteriak lagi dengan perasaan panik sambil terus mengarahkan pisaunya dan dengan sembarangan menusuk kearah jendela.
Lalu Pim mendengar suara dari luar, sehingga ia mulai berteriak lagi menyuruh mereka keluar dan Pim dengan ketakutan terlihat mulai mau menangis,”Aku bilang keluarlah! Aku takut. Jangan sakiti aku. Siapa kamu?!”



Dan tiba2 Pim mendengar suara benda jatuh, sehingga ia menjadi lebih panik lagi.
Ternyata diluar ada 2 orang pegawai apatermen, tidak sengaja menjatuhkan perlengkapan untuk  bersih2. Tapi Pim yang tidak tau, terlihat makin ketakutan. Jadi ia terus berteriak, lalu tiba2 ia mendengar suara orang masuk kedalam.

Kaki Pim pun terasa lemas, sehingga ia terjatuh dan mulai bersembunyi masih sambil memegang pisau. Tiba2 seseorang memegang nya dari belakang. Orang itu adalah Gun.
Melihat keadaan Pim, Gun berusaha menenangkan Pim serta menyadarkan Pim yang terlihat tidak mengenalinya untuk sesaat.


Pim pun lalu terlihat merasa lega dan memeluk Gun sambil terus menangis. Sedangkan dengan lembut Gun membalas pelukan Pim berusaha untuk menenangkannya,”Kamu aman. Kamu aman sekarang. Kamu aman sekarang Pimdao.”

Jade memberikan rekaman yang berhasil ia dapatkan kepada Wit. Ketika itu Wit sebenarnya terlihat khawatir saat melihat Jade harus meminum obat. Tapi Jade menepuk pundak Wit serta berjanji, ketika semua sudah selesai, ia pasti akan pergi untuk melakukan pemeriksaan.

Lalu Koy datang, ia terlihat sangat senang ketika melihat Jade. Setelah itu, Wit menawarkan Koy untuk duduk dan ikut mendengarkan isi rekaman yang berhasil didapatkan oleh Jade. Tapi Koy tidak mau.

“P’Gun terlihat tidak peduli sama sekali. Lihat ini, berapa besar resiko yang Jade ambil untuk P’Non dan P’Radee. Kita semua stress. Tapia pa yang dilakukan Gun? Dia malah mempedulikan Pimdao.” Kata Koy dengan nada jengkel, tapi Wit serta Jade hanya bisa diam dan tidak berkata apa2.

Berdasarkan dari informasi orang2 nya, Met datang ke Body Work dan memeriksa. Disana ia melihat foto Koy dipapan beserta dengan nama nya yang ditulis dibawah foto, Ratai Premtan (Koy),”Nama belakang yang sama dengan Radee.” Kata Met.

Pim memutuskan untuk pindah dari apatermen nya, tapi Gun mengingatkan bahwa Pim masih dalam bahaya sekarang. Pim pun membalas,”Jadi apa? Kamu ingin orang2 itu datang lagi dan membunuhku?” lalu Pim pun berjalan pergi.

Gun terlihat bingung dan menanyakan orang siapa yang Pim maksud. Jadi Pim berbalik  kepadanya dan bilang bahwa Gun pasti berpikir dia gila, jadi ia tidak ingin mendengar itu dan menyuruh Gun untuk menutup mulutnya saja. Lalu Pim juga marah karena saat ia menghubungi Gun beberapa kali, Gun tidak ada untuk menolongnya, tapi malah Win yang tidak tau apapun.

Gun heran dan menanyakan apakah Pim sudah selesai berbicara? Tapi Pim malah membalas,”Jangan pikir aku akan melembut dan membiarkan kamu menjadi bodyguard ku lagi. Pergi kemanapun kamu mau. Aku tidak butuh kamu.”
“Apa kamu yakin?”
“Yakin. Pergi.” Kata Pim dan menarik Gun untuk keluar dari apartemennya, lalu ia melanjutkan,”Aku akan menemui Win. Aku akan lebih aman bersama nya daripada dengan kamu.”

Gun terlihat kecewa. Sedangkan Pim sendiri terlihat kesal dan sedih. Lalu Gun pun pergi dari sana.


Win serta Dear sedang bermesra-mesraan, ketika tiba2 mereka mendengar suara Ak. Jadi mereka pun pura2 berdiri secara terpisah. Dan Dear lalu mengandeng tangan Ayahnya untuk pergi. Sedangkan Win menanyakan kenapa Met tidak menahan Ayahnya. Lalu ia ikut pergi dari belakang.

Win melakukan konferensi pers. Sedangkan Ak dan Dear berdiri melihatnya dari jauh. Disana Ak memuji kerja Win yang bagus kali ini. Dear pun senang mendengar itu dan tersenyum, tapi ia dengan cepat menyembunyikan nya.

“Sejak Win telah berhasil membuktikan dirinya, berarti ia bisa melakukan apapun yang dia inginkan. Bisakah kamu memberi dia kesempatan, untuk bisa bersamaku?” kata Dear dengan tatapan memohon pada Ayahnya.

Tanpa di duga Ak membalas bahwa ia akan memberikan kepada Dear segalanya, kecuali ini. Dan jika Dear masih seperti ini, ia tidak akan membiarkannya. Lalu Ak tersenyum jahat,”Berapa lama Win akan bisa hidup didunia ini.”

“Apa maksud Ayah?” tanya Dear, tapi Ak memotongnya.
“Berhenti bicara! Jika kamu tidak mendengarkan ku, kamu akan tau apa yang akan terjadi.” Kata Ak sambil menatap tajam pada Dear. Lalu Dear mengepalkan tangan dengan erat tapi ia tidak bisa bicara apapun untuk membalas Ayahnya.

Ak memegang pundak Win dan memberitahu pada wartawan2 disana bahwa Win akan segera menikah dengan Pim. Begitu juga dengan putrinya Dear. Jadi ia akan mengabungkan itu dan membuatnya menjadi suatu pernikahan besar.


Dear dan Win hanya bisa saling menatap.

Win dan Dear saling mengobrol diapatermen. Win meminta Dear untuk tidak terlalu memikirkan apa yang dikatakan oleh Ayah tadi. Tapi Dear berbalik dan bicara,”Kawin, aku ingin menghentikan segalanya, apapun itu seperti Pimdao atau Perusahaan.”

“Khun Dear, mengapa kamu sampai sejauh ini sih. Bagaimana bisa aku berhenti begitu saja bekerja untuk Ayah? Kedepannya, segalanya, perusahaan, akan menjadi milik kamu.” Kata Win.

Dear berjalan sambil bicara,”Jika aku bilang ke kamu aku tidak ingin apapun, uang ataupun perusahaan.”

Win mendekati Dear dan memegang tangannya, lalu ia menanyakan apakah ada yang salah dengan Dear, tapi Dear menggeleng. Dengan raut wajah tidak tenang, Dear memperingatkan Win untuk apapun yang terjadi, jangan menikahi Pimdao. Jadi Win menganguk, mengiyakan perkataan Dear.

Gun menghubungin Jade,”Aku tidak mau Pimdao tau seseorang mengawasi nya. Dia akan menjadi lebih stress.”

Jade pun mengiyakan. Lalu ia menginfokan bahwa ia telah mengirim seseorang untuk mengawasinya di apatermen serta lobby, juga tempat parkir. Dan Gun pun berterimakasih kepada Jade.

Ibu Nam menghampiri anaknya ketika ia melihat Nam turun dari tangga, ia menanyakan bukankah seharusnya Nam menemani Pim. Tapi Nam membalas bahwa pacar Pim ada disana menjaganya. Jadi Ibu Nam pun mnejawab bahwa itu bagus, pasangan harus bersama-sama, lalu ia memperingati Nam untuk tidak mencuri pacar siapapun. Karena Nam harus ingat berapa banyak yang telah dilakukan Khub Pim untuk keluarga mereka.

Tapi Nam tidak terima dan bersikeras membalas Ibu,”Mom! Tentang aku dan Win, kamu tidak perlu khawatir. Khun Kawin benar2 mencintaiku! Aku tidak mencurinya dari siapapun. Khun Kawin melakukan itu .”

Tepat ketika itu, Prim datang  dan mendengarkan semua pembicaraan Nam bersama Ibu. Jadi Nam berbalik dengan kaget melihat Prim.

Diluar. Prim pun memarahi Nam yang tega melakukan itu kepada teman baiknya sendiri. Sedangkan Ibu memperhatikan mereka dari jauh.

“Dia memberi kamu hidup mewah, mobil, gaji, segalanya! Aku tidak tau bagaimana kamu bisa melakukan ini kepada dia, Nam!”

“Aku tidak ingin menjawabnya sendiri sekarang. Mengapa kamu tidak bertanya ke Khun Kawin juga?” kata Nam balas menantang Prim. Ibu yang melihat itu terlihat marah pada anaknya

“P’Prim. Jika cinta adalah kesalahan. Maka setiap orang didunia juga salah. Khun Kawin mencintai ku, bukan Khun Pim. Jangan bilang kamu tidak tau?”

Prim marah mendengar itu, lalu ia mencengkram lengan Nam,”Apapun hubungan Khun Kawin dan Khun Pim, itu adalah urusan mereka! Tapi yang pasti, kamu tidak boleh melakukan sesuatu yang rendahan seperti ini! Gunakan otak kamu untuk berpikir! Dan biarkan aku mengingatkan kamu sekarang, hentikan! Ini antara kamu dan aku. Jika Pim terluka atau kenapa2 terjadi kepada Pim karena kamu, kamu dan aku akan melihat itu. Jangan biarkan aku kehilangan kesabaranku terhadap kamu. Ingat itu!”

Lalu Prim pun melepaskan Nam dan pergi. Ibu menghampiri Nam dari belakang serta menjambak anaknya, ia mengingatkan Nam untuk memutuskan Win dan melakukan seperti apa yang dibicarakan oleh Prim.

Tapi Nam malah marah2 pada Ibu,”Mom! Cukup! Lepaskan aku! Berhenti bertingkah gila! Jika kamu tidak berhenti, aku akan keluar dan tinggal dengan Khun Kawin! Apakah kamu akan berhenti atau tidak?!”

Ibu pun menampar Nam, hingga ia terjatuh,”Aku memperingati kamu! Apa kamu pikir kamu bagus? Kamu mencuri pacar teman mu! Betapa beruntungnya kamu Khun Prim tidak akan menceritakan nya kepada Khun Pim. Putus dengan Khun Kawin!” lalu Ibu memukul kepala Nam lagi dan melanjutkan,”Walaupun aku pecandu alcohol dan miskin, tapi aku tidak pernah mengajari kamu menjadi orang yang buruk! Brengsek!”

Nam pun hanya bisa terduduk dan menangis.

Wit  mengikuti Koy yang masih ngambek, jadi Koy menanyakan alasan wit mengikutinya. Dan Wit menjawab bahwa tidak peduli apapun, walaupun hanya dia yang melihat orang itu sekarang. Tapi ia senang melihat orang didepannya aman.

Koy pun terharu,”Hanya kamu yang peduli tentang ku sekarang. Aku tau, aku bertingkah kekanak-kanakan sekarang. Tapi aku ingin  yang lain mengerti, aku kehilangan dua orang saudaraku. Okay, aku ngerti Khun Pimdao membuat kita menjadi lebih dekat dengan orang2 itu. Tapi Gun bersama dengan dia sepanjang hari dan meninggalkan kita disini. Aku tidak mengerti Wit. Aku tidak yakin untuk apa P’Gun lakukan ini. Untuk P’Radee? Atau untuk Pimdao?”
Wit mememegang pundak Koy dan bilang padanya bahwa segalanya akan menjadi lebih baik, percayalah. 

Post a Comment

Previous Post Next Post