Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 11 - 1



Content and Images by OneHD


Akhirnya acara pun telah selesai, semua anak-anak pun pulang dengan membawa hadiah, serta beberapa orang tamu pun juga. Saat Nam melihat Win yang telah berpisah dengan Pim, karena Win ingin ke toilet, maka Nam segera akan pergi mengikuti Win. Tapi Prim datang serta mengingatkan Nam.


Ternyata Win mengejar Dear bersama kekasih yang baru saja akan pergi, tapi Dear meminta Win untuk berbicara dirumah saja nanti, karena ia masih mempunyai urusan pribadi untuk dilakukan dengan Khun Kongpope. Mendengar itu Win pun menjadi cemburu.

Saat bertemu dengan Gun, Pim membanggakan bahwa hari ini tidak ada sesuatu pun yang terjadi kepada nya, jadi mulai sekarang, ia bisa menjalani hidup normal nya yang bahagia. Gun hanya menganggu kecil.

Lalu Pim pun pergi untuk membawakan hadiah yang tersisa, tapi tepat ketika itu beberapa anak datang menghampiri Pim. Jadi hadiah itu diletakan kembali ke atas meja. Dan Pim menemani anak2 pergi.

Tapi baru saja mereka ingin pergi. Kotak itu meledak. Dan beberapa orang yang masih berada disana langsung berteriak serta menunduk. Gun sendiri beserta tim nya segera melakukan evakuasi. Sedangkan Pim terlihat sangat terkejut.

Win yang masih bersama Dear dan kekasih, enggan untuk kembali masuk. Tapi dengan tersenyum, Dear mengajak Kongpope untuk pergi serta membiarkan Win untuk mengurus nya. Win masih memanggil Dear, tapi Dear tidak merespon dan mereka pun pergi.

Win sendiri masuk kedalam mencari Pim, tapi Jade menahannya untuk tidak masuk. Dan ketika Pim keluar bersama Gun, mereka menahan Win untuk tidak membawa Pim. Jadi Win terlihat ingin memaksa, tapi Prim menghentikan Win untuk membiarkan polisi mengurusnya.

Koy terkejut saat menonton berita di tv, buru2 ia mengambil hpnya.

Gun membawa Pim kesuatu tempat serta mengatakan pada Pim bahwa sementara Pim akan tinggal disini, jadi Pim tidak perlu khawatir, karena dia akan aman. Maka Pim pun berjalan masuk kedalam.

Gun meminta Wit untuk membawa beberapa orang kemari, supaya lebih aman. Sedangkan ditempat lain, Koy terlihat khawatir, karena tidak ada satupun yang menjawab panggilannya. Jadi ia pun keluar.

Tapi sayangnya, ketika Koy membuka pintu. Beberapa orang pria telah menunggunya diluar. Dan memukuli perut Koy serta menutup mulutnya.

Met melaporkan pada Win bahwa tidak ada satupun hal aneh dikamar Koy, tapi Win ingin Met mendapatkan jawaban dari mulut Koy, mengenai apa yang ia ketahui sebenarnya. Dan yang lebih penting, orang dibelakang itu semuanya.

Ketika Pim baru saja ingin menelpon seseorang, Gun datang dan merebut hp Pim,”Aku tidak bisa membiarkan kamu menghubungin siapapun sekarang.” Katanya.

Otomatis karena itu Pim mengomel pada Gun, tapi dengan tegas Gun membalas ‘Tidak’ pada Pim. Sehingga Pim menjadi terdiam. Lalu Wit datang sambil membawa koper Pim, tapi Pim malah keluar begitu saja, karena kesal.

Wit memberitahu Gun dengan senang bahwa Koy telah menghubungin sebanyak 10x tadi, tapi ia tidak bisa menelpon nya balik. Dan Wit menduga bahwa Koy rindu padanya.

Gun menemani Pim yang emosi, lalu ia meminta maaf pada Pim. Serta mengembalikan hp Pim dan membiarkan nya untuk menelpon, jika Pim mau.  Jadi dengan sedikit masih merajuk, Pim pun mengambil kembali hp nya.

Tapi saat ia baru saja akan menelepon, Gun malah ikut duduk disamping Pim. Sehingga Pim merasa kesal dan berdiri, tapi Gun tetap mengikuti Pim untuk mendengarkan.

Pim menelpon Ibunya dengan perasaan sedih, begitu pun Ibunya. Dan saat Pim telah selesai menelpon, Gun segera meminta kembali hp Pim.

“Kamu benar2 gila,” umpat Pim. Lalu menyerahkan hpnya dan masuk kembali kedalam.

Anak-anak dengan riang berkumpul serta melihat hadiah yang mereka dapatkan. Ketika itu salah satu anak membawa sebuah kotak bewarna merah dan ketika ia membuka hadiahnya. Semua anak langsung berteriak, karena mengira itu adalah Bom.

Jadi Jade berserta tim segera menghampiri mereka. Mereka mengajak anak-anak untuk menjauh. Sedangkan Jade membawa kotak itu kepada Gun untuk diperlihatkan .

“Ini. Aku yakin itu adalah narkoba.” Kata Jade.
“Walaupun kita yakin, kita tidak bisa memastikannya. Kita harus membawa ini untuk diperiksa dulu. Wit, bisakah kamu membawa ini untuk diperiksa?” jelas Gun.

Wit yang sedang sibuk dengan hpnya, tidak mendengarkan panggilan Gun. Jadi Gun terus memanggilnya dan bertanya apa yang salah dengannya.

“Aku hanya penasaran dimana Koy pergi. Aku menelpon nya dan ia tidak menjawab. Terakhir kali aku menelponnya, hp nya mati. Tidak yakin jika sesuatu telah terjadi padanya atau tidak. Aku jadi khawatir.” Jelas Wit.


Ketika mereka sedang berdiskusi, tiba2 mereka mendengar suara langkah seseorang. Jadi mengisyaratkan mereka untuk diam dan lalu mereka semua mengeluarkan senjata masing2 serta  berjalan keluar ruangan.
Ternyata orang itu adalah Pimdao. Dan ketika melihat itu Gun langsung memarahi Pim dengan keras,”Jika salah satu dari kamu menembak, kamu akan langsung mati!”

Pim menjadi gugup, tapi sebelum ia bisa menjawab. Gun menarik tangan Pim serta membawa nya masuk kembali kedalam kamar. Jadi Pim pun memberontak, meminta Gun untuk melepaskannya.

“Kamu hanya marah padaku, ceritakan. Ini hidup ku. Kamu tidak ingin menceritakan kepada ku semua yang terjadi?! ”protes Pim dengan mata yang berkaca-kaca berusaha untuk menahan emosi.

Gun hanya bisa terdiam mendengar semua itu, jadi kembali melanjutkan bahwa Gun bukan dia. Gun tidak tau bagaimana perasaan dia, tidak tau apapun. Lalu Pim mendorong bahu Gun, memaksanya untuk memberitahu dia. Tapi semakin lama Pim menjadi histeris dan memukul dada Gun,”Jawab aku! Jawab! Jawab!”

Gun pun memeluk Pim dan menenangkan Pim yang menangis, meminta dia untuk tenang serta mempercayai nya, bahwa ia tidak akan membiarkan apapun terjadi pada Pim. Gun berjanji.

Wit bersama Jade pulang keapatermen. Tapi saat mereka baru saja keluar dari lift, mereka melihat pintu apatermen yang terbuka. Lalu mereka mengeluarkan pistol mereka serta masuk kedalam.

 Saat melihat keadaan apatermen yang berantakan serta tanpa penghuni. Wit pun menjadi panik mencari Koy. Jadi Wit pun emosi dan menduga bahwa orang2 itu lah yang melakukan ini, maka dari itu Wit ingin pergi menemui mereka.

Tapi dengan tenang Jade menghentikannya dan berteriak,”Apa yang bisa kamu lakukan jika kamu pergi kesana sekarang?! Kamu tidak pernah tau dimana Koy! Tenanglah.”

Ditempat lain, orang2 tersebut mengikat tangan Koy, sehingga ia tidak bisa bergerak. Tapi ketika seseorang disana ingin mendekatinya untuk menampar Koy yang tidak bisa diam dari tadi, Koy pun langsung menendang pria itu. Sehingga mereka pun mengikat kakinya juga.

Jade memberitahu Gun melalui telpon mengenai apa yang terjadi. Pertama-tama Jade merencanakan untuk menemui Yord lagi, supaya ia bisa mendapatkan sesuatu. Mendengar itu Gun hanya bisa memperingati Jade untuk berhati-hati.

Lalu Jade bersama Wit mulaui membersihkan segala hal yang telah berantakan itu, tapi tanpa sengaja Jade menemukan sebuah flashdisk yang tersembunyi di belakang bingkai album foto. Dan memberitahu Wit.

Win berusaha bernegosiasi dengan Ak agar ia tidak usah melanjutkan rencana pernikahan nya bersama Pimdao. Dan Ak pun setuju asalkan Win bisa menanganin pencucian uang milik Big Boss dengan baik serta membuat Akarawong kembali normal tanpa membutuhkan Pimdao lagi.

Jadi dengan senang Win berterima kasih pada Ak karena telah memberinya kesempatan. Tapi tepat ketika Win keluar, Ak berkata dengan pelan serta tersenyum jahat,”Bodoh.”

Dear menelpon dengan marah kepada orang2 nya yang telah gagal. Lalu Win datang serta duduk disebelahnya, jadi Dear menanyakan mengapa Win tidak bersama Pimdao sekarang?

“Bagaimana aku bisa bersama dengannya? Aku bahkan tidak tau dimana dia.” Balas Win. Tapi tanpa disangka Dear berdiri dan marah, karena mengira bahwa jika Win tau dimana Pimdao, ia pasti tidak akan kesini.

Win mengikuti Dear serta memanggilnya, lalu memberitahu bahwa ia tidak akan menikah dengan Pim. Serta Ak telah menyetujuinya dan memberi dia kesempatan, asalkan ia bisa mengurus masalah Big Boss, kemudian Akarawong akan kembali normal.

Dear terdiam mendengar nya. Ia teringat akan perkataan Ayahnya ketika ia meminta Ak untuk memberi Win kesempatan. Jadi Dear berkata dengan sedikit gugup,”Aku.. tapi aku tidak bisa menunggu lagi. Aku tidak tau berapa lama itu akan terjadi. Kawin, ayo melarikan diri. Kemanapun, sejauh mungkin. Kita bisa pergi besok. Tolong Kawin?”


Win bingung serta membalas bahwa mereka tidak perlu kabur ataupun bersembunyi. Dia akan mengurus Pimdao terlebih dahulu, sebelum terjadi sesuatu pada Pimdao. Jadi pekerjaan nya akan berjalan mulus.

“Khun Dear, akhirnya mimpi kita menjadi kenyataan.” Kata Win tersenyum pada Dear, lalu memeluknya. Tapi Dear tidak bisa tersenyum.

Post a Comment

Previous Post Next Post