Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 11 - 2


Content and Images by OneHD


Prim dan Gun bertemu. Disana mereka membahas masalah kejadian2 yang terjadi di sekitar Pimdao. Jadi Gun menyampaikan bahwa ia hanya ingin mendapatkan informasi dari setiap orang yang memiliki hubungan dengan Pimdao. Itupun jika Prim mau mempercayainya.

Pim membuat kopi, lalu duduk disofa dan minum. Ketika itu Pim menyadari ada sebuah CCTV dipojok atas ruangan. Pim pun minum sambil terlihat berpikir.

Gun menceritakan kepada Prim mengenai pendapatnya tentang Khun Kawin, tapi ia ingin Prim merahasiakan ini dulu dan biarkan dia yang menanganin semuanya. Dengan kata lain, hidup Prim akan mungkin ikut bahaya. Tapi Prim tidak masalah, yang ia khawatirkan adalah Pim. Jadi Gun mengatakan bahwa Prim bisa memegang kata2nya bahwa ia akan membuat khun Pimdao aman.

“Aku tidak mau hidup setiap orang jadi terlibat bahaya. Seperti Khun Napa, ketika waktunya tepat, aku mau kamu membawanya untuk menemui dia (Pim). Dari apa yang kami bilang, aku pikir dia mengetahui sesuatu. Hanya saja ia tidak berani bicara.” Jelas Gun juga kepada Prim.

Ketika orang2 Gun yang berada dalam sebuah ruangan, melihat ke CCTV bahwa seperti ada orang yang mencekik Pim. Maka mereka pun panik serta pergi menuju ruangan Pim. Pim yang menyadari itu, segera melepaskan baju seorang pria dari salah satu lengannya, lalu berlari keluar.

Sedangkan orang2 Gun bersiap masuk dengan senjata ditangan. Pim yang sudah keluar, ketika melihat mereka. Langsung berbalik dan kabur dari belakang rumah. Tepat ketika Pim ingin keluar, Gun datang dan melihat Pim.
Gun turun dari mobilnya dan memegang Pim,”Kembali kedalam! Hey! Hey! Apakah kamu tau betapa bahayanya diluar sini?!”

Pim tetap tidak peduli dan berusaha membrontak,”Aku tidak peduli! Lepaskan! Aku hanya tidak bisa duduk saja, tanpa melakukan apapun!”

Pim pun lalu menginjak kaki Gun, memukulnya, serta mengigit tangan Gun, lalu kabur. Gun sendiri menghentikan orang2nya untuk mengejar Pim, karena ia yang akan mengejar Pim. Dan ketika sedang berlari Pim pun tidak sangaja jatuh.

Tapi saat Gun ingin membantunya berdiri, Pim malah tidak mau dan terus menolak. Lalu Pim menangis dengan frustasi,”Aku bilang jangan ikuti aku! Aku tidak lemah sampai tidak bisa menolong diriku sendiri!”

Gun masih berusaha membantu Pim berdiri, tapi Pim malah tetap tidak mau dan menolak sambil berteriak marah, menyuruh Gun pergi. Jadi Gun pun berjongkok dan memarahi Pim,”Bisakah kamu berhenti bersikap menyebalkan dan membuat orang lain khawatir tentang kamu?!”

Pim terdiam. Dan Gun sendiri terlihat menyesali perkataannya serta melembutkan nadanya,”Maksudku, jika sesuatu terjadi kepada kamu, orang yang akan sedih adalah Ibu kamu. Ayo pulang. Tunggu sampai kaki kamu sembuh, setelah itu, kamu bisa pergi kemanapun. Setuju?”

Pim pun memandang kearah Gun,”Benarkah?” tanyanya. Dan Gun mengangguk, mengiyakan, lalu ia berdiri dan mengulurkan tangannya, membantu Pim untuk berdiri. Tapi karena kaki Pim sakit, maka Gun berjongkok dan menyuruh Pim naik. Jadi Pim  naik kepunggung Gun dan digendong oleh Gun.

Setibanya mereka kembali, Gun membantu mengobati kaki Pim dan berkata,”Apa kamu pikir melarikan diri dari tempat ini mudah? Lihat kesana.” Kata Gun sambil melihat kearah kamera.
Dan Pim yang sudah tau membalas,”Aku tau. Aku tidak bodoh.”

Lalu Gun pun menunjukan di hpnya. Ternyata hp Gun terhubung dengan CCTV itu, jadi ia bisa mengawasi apapun yang Pim lakukan dari jauh,”Jika aku membawa orang kesini untuk alasan keamanan dan dengan mudah bagimu untuk melakukan itu, bagaimana itu bisa aman?”

Pim pun langsung menanyakan maksud Gun, tapi Gun malah balas bertanya kenapa Pim ingin kabur darinya? Dan Pim menjawab bahwa ia tidak ingin kabur dari Gun     , ia hanya ingin mencari jawaban untuk apa yang terjadi pada dirinya. Pim tidak bisa hanya duduk dan tidur tenang gitu aja.

“Kemana kamu mau pergi? Ketempat pacarmu?” tanya Gun. Jadi Pim pun membenarkan, karena mungkin saja Win bisa membantunya untuk mencari tahu, lebih daripada yang Gun bisa lakukan. Dan Gun langsung membalas ia tidak yakin.

“Itu masalah mu. Aku tau dia lebih baik daripada yang lain.” Kata Pim. Alu ia pun bangkit berdiri dari duduknya, tapi ia tidak kuat dan terduduk kembali. Gun yang melihat itu langsung memegang dahi Pim,”Aku pikir kamu sakit.”

Ditempat lain. Win masih mencoba menghubungin Pimdao, tapi tidak bisa. Jadi Win pun menelpon Prim untuk menanyakan dimana Pimdao pergi. Sayangnya Prim membalas bahwa sekarang Pim ada ditempat yang aman. Jadi Win tidak perlu khawatir. Win pun dengan terpaksa, tidak bisa bertanya lebih jauh. Lalu ia mematikan telponnya.

Met memberitahu Win bahwa Pim tidak kembali ke apatermennya. Dan dengan marah Win berkata,”Kita harus menemukan Pimdao sebelum Big Boss berhasil mendapatkannya. Dengan kata lain, pekerjaan ku bisa kacau.”
Juga untuk Koy, Win meminta Met untuk cepat mendapatkan informasi dari Koy. Lalu ia pun menghubungin Nam dan mengajaknya untuk bertemu. Jadi mereka pun bertemu dikafe. Dan dengan sinis Nam langsung menanyakan maksud Win, kenapa baru sekarang mengajaknya untuk bertemu.

“Aku ingin tau dimana Pimdao?” kata Win dengan jelas langsung bertanya, tanpa basa-basi lagi kepada Nam.

“Pimdao?! Semuanya hanya tentang Pimdao? Itu akan bagus jika Pimdao mati ketika kejadian bom hari itu. Kemudian kamu akan lebih memperhatikan ku.”

“Nam. Kamu tau situasi ku sekarang kan.”

“Kamu tau situasiku juga kan. P’prim tau tentang kita.” Kata Pim dan seketika Win manjadi terkejut.

Jade ada ditempat Yord sekarang, lalu melalui telpon ia meminta Wit unutk menunggu sebentar lagi. Dan ketika itu dari dalam Yord memanggil Jade untuk membeli makanan. Jade pun segera mengiyakan.

Setelah ia membelikan makanan untuk Yord, Jade pun berpura2 akan pergi. Tapi Yord menahannya,”Sibodoh ini! Apa kamu tidak mengerti? Aku bilang kamu tidak boleh pergi, jadi kamu tidak bisa pergi!”
Dan Jade pun mengiyakan. Lalu Yord pun pergi.

Ditempat lain. Orang jahat itu menyuapi nasi kepada Koy, tapi Koy malah makan dan menyemburkan nasinya kepada orang itu. Jadi orang itu marah, tapi Yord menahannya. Dan mereka pun tertawa mengenai sikap Koy yang seperti itu.

Jade yang melihat itu dari jendela, segera mengirim SMS kepada Wit untuk memberitahukan situasinya.
Dan ditempat Gun, ia sedang mau menyuapi bubur kepada Pim, tapi menolak tidak mau makan. Lalu Pim keluar serta duduk termenung. Gun yang melihat iu dari jendela, terlihat tidak tega.

Lalu Gun membelikan banyak sekali makanan untuk Pim, karena ia tidak tau apa  yang Pim sukai. Jadi ia membeli semuanya dan menyuruh Pim untuk makan. Lalu berkata,”Jika kamu ingin tau sesuatu, aku akan menjawabnya satu persatu.”

Akhirnya Pim pun mulai makan. Sedangkan Gun memperhatikannya dalam diam.

Saat Met bertanya kepada Koy berapa banyak orang2 miliknya. Koy menolak menjawab, jadi Met pun menamparnya,”Brengsek?!”

Wit datang dan melihat itu. Met yang menarik rambut Koy,”Aku bertanya dengan baik. Berapa banyak disana orang2 kamu?!”

Koy pun masih menolak dan meludahi wajah Met. Jadi Met pun berdiri dan menamparnya. Wit tidak tahan melihat itu, tapi Jade menahan Wit untuk jangan bertindak dulu dan tenang.

Met beserta beberapa orangnya pun lalu keluar. Lalu seorang penjahat botak seperti ingin menyentuh Koy, tapi Koy memukul orang itu dengan kedua kakinya. Gara2 itu orang itu pun memukul perut Koy dengan keras serta mulai mau menyentuh Koy kembali. Tepat ketika itu Wit datang.

Ia bertarung melawan orang2 itu serta menolong melepaskan ikatan Koy. Merka berdua pun saling tersenyum, lalu beberapa orang Wit datang membantu. Untuk menahan orang2 jahat yang telah Wit kalahkan.

Tiba2 Yord masuk serta mengarahkan pistolnya kekepala Wit. Disana mereka saling menodongkan senjata, tapi karena orang2 jahat itu mendengar ada polisi, mereka pun segera kabur. Dan sebelum itu, Yord memukul bahu Wit.

Setelah bebas dari ikatan, Koy pun langsung memeluk Wit sambil menangis. Dan Wit pun membalas.

Dikafe, karena Nam tidak tau apapun dan ketika Win mendapatkan telpon dari Met. Win pun segera berdiri dan pergi, tapi Nam menahannya. Tapi Win tidak peduli dan langsung pergi meninggalkan Nam sendirian.

Jadi disana Nam mulai berteriak keras,”Khun Kawin, tunggu! Kemana kamu pergi?! Kamu tidak bisa meninggalkan ku seperti ini Khun Kawin! Kemana kamu pergi?!!”

Beberapa orang yang disana memmperhatikan tingkah gila Nam dan ketika menyadari itu Nam memarahi mereka. Jadi mereka pun mengalihkan tatapannya.

Gun membawa Pim untuk berjalan2 didekat laut. Disana Pim bercerita bahwa setiap  kejadian yang terjadi padanya, Gun pasti ada disana. Dan kemarin Pim mendengar Gun berbicara bahwa ia adalah target. Jadi Pim bertanya siapa yang menargetkannya?

Gun pun menjawab,”Jika aku bilang ke kamu, apa kamu akan percaya?”

Pim pun mengangguk serta Gun pun melanjutkan lagi,”Jika aku bilang Kawin adalah otak dibalik semua ini. Apa yang akan kamu katakan?”

Pim bingun sesaat dan terlihat tidak percaya serta membalas,”Apa kamu gila? Mengapa Kawin melakukan itu?”

“Terserah kamu mau percaya atau tidak. Tapi aku tidak percaya orang2 disekitar kamu.” Kata Gun.

“Tapi kamu seseorang yang selalu berada disekitar ku.” Balas Pim.

 Gun pun menjawab bahwa Pim bisa mempercayainya, lalu ia berjalan dan membeli makanan burung. Mengajak Pim untuk sama2 melakukannya. Pim pun tersenyum,”Aku ingin bebas seperti burung2 ini. Mereka bisa terbang kemanapun mereka mau, tanpa harus khawatir. Memikirkan itu, ketika mereka terbang di langit, betapa bahagia nya mereka.”


Gun memperhatikan cerita Pim dalam diam. Lalu Pim meminjam hp Win dan memrapikan rambutnya serta mengajak Gun untuk ikut berfoto dengannya. Selfie. Tapi Gun malah tidak bisa tersenyum, jadi Pim menyuruh Gun,”Senyum! Senyum! Senyum!”

Dan pada saat itu muka mereka malah jadi berdekatan dan mata mereka saling  berpandangan. Gara2 itu mereka pun menjadi canggung. Disaat itu ternyata ada dua orang yang mengenali Pimdao, Gun yang melihat itu segera menutupi wajah Pim dan membawanya pergi.

Pim kebingungan. Tapi Gun menegaskan bahwa itu pekerjaannya.

Koy datang ketempat Gun dan menangis. Wit pun ikut. Tapi P’Jade tidak ikut bersama mereka. Lalu Gun menyuruh Koy untuk tinggal disini sementara.

Dan ketika itu Pim keluar, jadi ia bingung. Wit pun menjelaskan bahwa Koy akan tinggal dengan Pim. Tapi Koy tidak mau dan akan pergi, begitupun Pim yang dengan malas langsung masuk kedalam balik.

Gun menghentikan Koy,”Dengar Koy. Tinggal disini demi keamanan kamu. Kamu harusnya tau kenapa aku melakukan ini. Jangan biarkan perasaan pribadi mu menghancurkan kerja keras kami. Atau segala sesuatu yang kita lakukan akan berantakan. Kamu tau penyebab kejadian kali inikan.”

Koy pun hanya bisa diam dan menerima dengan agak berat hati.

Dikantor Win memukul Met serta memarahinya, lalu ia bertanya2 sendiri,”Bagaimana bisa mereka menemukan gadis itu disekap? Pasti disana ada lubang.” Lalu ia menyuruh Met,”Temukan orang itu dan bawa dia! Jangan biarkan mereka kabur kali ini.”

Met pun mengiyakan, lalu ia menunjukan sebuah foto kepada Win. Yaitu foto Koy, Gun, dan P’radee yang sedang berfoto bersama. Dan ketika melihat itu, Win menyuruh Met lagi untuk memperhatikan mereka dulu. Karena Win ingin  tau apa yang mereka tau sebenarnya. Selain itu Gun adalah seorang polisi dan Win berpikir bahwa Gun ada disini, bukan hanya untuk, menjadi bodyguard Pimdao.

“Jadi apa yang akan kamu lakukan sekarang?” Tanya Met.

“Sejak dia menggunakan Pimdao untuk mendapatkan kita, maka kita juga akan menggunakan Pimdao untuk menangkap dia.” Balas Pim.

Lalu Met memberitahu bahwa hari ini Dear bertemu dengan Kongpope. Mendengar itu Win menjadi marah, jadi ketika Dear telah pulang. Win langsung menghampiri Dear dan berkata bahwa mereka telah membicarakan ini.

Tapi dengan berani Dear membalas Win balik,”Aku sudah berpikir dengan baik. Jika kamu tidak berhenti melakukan apa yang kamu lakukan sekarang, maka aku akan memilih Kongpope. Tapi jika kamu ingin berhenti, apapun yang kamu lakukan itu.”

Win terkejut mendengar itu, lalu ia memegang tangan Dear. Memohon pada Dear untuk memberikan waktu padanya, karena Win akan segera menanganin segalanya. Ntah itu masalah Ayah atau Pimdao.

Dear pun berkata dengan tegas,”Aku tidak punya waktu lagi untukmu, Kawin. Ini berakhir.” Katanya, lalu ia melepaskan tangan Win. Dan Dear pun naik keatas meninggalkan Win yang terlihar sedih.


Dikamar. Dear menghubungin orang2nya,”Temukan Pimdao. Lakukan apapun untuk melenyapkannya.” Katanya sambil tersenyum jahat.

Post a Comment

Previous Post Next Post