Sinopsis Thai-Drama : Game Maya Episode 14 - 2



Content and Images by OneHD



Koy berjalan mondar-mandir, terlihat khawatir. Karena Wit tidak mengangkat telponnya. Dan tepat ketika itu Wit pulang serta masuk dalam keadaan lemas dan bengong. Tapi Koy merasa heran, ketika ia tidak melihat Jade. Jadi ia mulai bertanya pada Wit.

“Ak .. aku tidak tau. Kita dijebak. P’Jade menghilang. Aku mencari ke tetangga Yord, tapi ia tidak melihat salah satu dari mereka.” Jelas Wit.

Koy pun menjadi khawatir dan bertanya tentang apa yang harus mereka lakukan sekarang. Tapi Wit tidak bisa menjawab dan terlihat sangat stress sekali.

Win datang kelokasi dimana Jade dikurung, disana dengan kasar Met menyiramkan air untuk membangunkan Jade. Lalu dengan sikap mengancam, Win mendekati Jade,”Jika kamu tidak mau mati. Katakan dimana kamu meletakan barang itu.” ancam Win.

Tapi Jade tertawa,”Pergi ke neraka sana, Win. Kamu akan tetap membunuhku, bahkan bila aku menberitahukannya padamu. Seseorang seperti kamu harusnya masuk kedalam penjara.” Ejeknya.

Dengan marah, Win memukuli Jade terus-menerus dengan sangat kasar dan kuat. Tapi Jade tetap tidak mau bicara, sehingga Win menjadi lebih marah dan memukuli Jade, lalu ia memberi perintah kepada orang2nya,”Kalian semua pukul dia, sampai dia bicara!”

Lalu Win pergi dari sana. Dan Met pun mulai memukuli Jade.
Gun tiba2 mendapat telpon, jadi ia langsung mengajak Pim untuk kembali ke Bangkok sekarang. Pim kelihatan bingung, tapi ia tetap mengikuti Gun, saat Gun menarik tangannya.
Didekat tempat tinggal Yord. Wit dan Koy datang untuk mengawasi, tapi sepi. Jadi Wit mengambil keputusan untuk menghubungin Gun, tapi Koy menolak karena Gun sudah tidak memperdulikan mereka lagi.

Wit pun berkata membela Gun,”Dia diluar kota. Mungkin disana tidak ada signal. Kamu tau Gun selama ini, kamu tidak bisa hanya menghakimin dia seperti ini. Mengerti?”
Dikantor. Prim menunjukan beberapa dokumen atas nama Pim. Melihat itu Pim menjadi marah kepada Win, tapi Prim menenangkan Pim untuk tidak perlu merasa takut, karena ia tidak bersalah.

“Tapi aku adalah orang yang telah menanda tanganin semua dokumen ini.” Kata Pim cemas.

Gun pun menyakinkan Pim untuk todak khawatir, lalu Gun memeinta Prim untuk mempersiapkan semua dokumen yang berhubungan dengan perusahaan Khun Pim. Dan Prim mengiyakan.
Tapi Pim masih tidak terima dan menyalahkan semua kebodohannya. Lalu Gun berkata menghibur Pim, sehingga Pim pun tersenyum. Dan ketika itu tiba2 Gun mendapatkan telpon dari Wit mengenai hilangnya Jade.
Setelah itu, Gun menyuruh Pim untuk tidak kembali keapatermennya, karena itu tidak aman. Tapi Pim kebingungan dan menuntuk penjelasan dari Gun. Jadi dengan persetujuan Prim, Gun menjelaskan dari awal semua kejadian yang terjadi pada Pim.
Lalu Pim teringat saat, Win memintanya untuk mencari sebuah kotak berwarna merah. Jadi mulai dari sana, Win melakukan semua itu kepada Pim. Karena barang2 itu. Dan Pim pun memutuskan untuk menemui Win, tapi Gun dan Prim menahannya, karena ini adalah sesuatu yang berbahaya.

“Maafkan aku, tidak pernah mempercayai kamu.” Kata Pim kepada Gun, tulus.
Koy merasa sangat senang ketika melihat Gun pulang, tapi hanya sebentar saja, Koy tiba2 merasa kecewa dan marah, ketika Gun pulang bersama dengan Pim. Lalu Gun memberitahu pada mereka berdua bahwa untuk sementara Pim akan tinggal bersama mereka.
Wit bersikap biasa saja, tapi tidak dengan Koy. Jadi Gun pun mengajak Koy untuk berbicara empat mata di beranda,”Koy. Sekarang Khun Pimdao juga berada dalam bahaya. Kamu harus mengerti.” Kata Gun.

“Mengerti?” balas Koy, tidak terima, lalu lanjutnya,”Setiap orang harus mengerti dia? Aku mencoba yang terbaik untuk mengerti kamu. Aku pikir ini semua untuk P’Radee dan P’Non. Tapi lihat lah sekarang, P’Jade dalam bahaya. Kita bahkan tidak tau, apa dia masih hidup atau tidak. Kamu malah terlalu sibuk mengurusi .. si itu.” kata Koy, lanjutnya lagi,”Orang yang kamu pikirkan mungkin bukan kami lagi.”

“Ini tidak ada hubungannya dengan itu, Koy. Tidak peduli apapun aku akan menolong Jade. Dengarkan aku Koy, kalian semua penting untukku. Kamu, Wit, Jade, bahkan Pimdao. Aku tidak mau kehilangan siapapun lagi.” Jelas Gun.

Koy masih tidak mau mengerti dengan apa yang telah di jelaskan oleh Gun,”Kemudian bisakah kamu berjanji kepadaku? Setelah ini berakhir, kemu akan berhenti berhubungan dengan Pimdao.”

Pim terlihat sedih, mendengar pembicaraan mereka. Gun pun terdiam, tapi lalu ia menjawab,”Aku tidak bisa berjanji.”

Koy menjadi terkejut mendengar itu dan menunduk dengan sedih, serta berusaha untuk tetap kuat. Lalu ia berkata,”Kemudian ingat ini. Setelah itu, jika kamu masih hidup bersama Pimdao, kamu akan kehilangan adik kecilmu ini.” Kata Koy dengan emosi, lali pergi keluar. Dan Wit pun pergi keluar juga, mengejar Koy.
Pim sendiri terlihat tidak enak kepada Gun, karena gara2 dia, mereka semua menjadi begini. Tapi Gun menenangkan Pim, bahwa itu bukanlah kesalahan Pim.
Koy duduk dengan sedih, ditemanin oleh Wit yang datang untuk menghiburnya.

“Kita tidak tau apa yang P’Gun pikirkan. P’Radee telah meninggal. Apa kamu ingin P’Gun tetap hidup dalam kenangan yang tidak ada lagi, selama hidupnya? Lagipula, mengapa kamu berpikir P”Gun melupakan P’Radee?” kata Wit bertanya pada Koy.

“Dia sudah punya seseorang dengannya.” Balas Koy.

“Biar aku ceritakan pada mu, ya. Beberapa orang pasti memiliki orang yang mereka cintai dan kenangan. Tapi orang yang mereka cintai, itu adalah seseorang yang bisa mereka sentuh dan ada. Kamu tidak perlu melupakan tentang mereka, jika itu baik.” Jelas Wit. Sehingga Koy pun akhirnya memutuskan untuk mencoba mengerti.
Ditempat Jade terkurung. Yord menyuruh anak buanhnya, untuk memberikan sebuah suntikan pada Jade. Sehingga Jade pun berteriak, lalu ia pun tidak sadarkan diri.

Win menanyakan kepada Met, apakah Jade telah membuka mulutnya? Dan Met menjawab, belum. Jadi Win pun menjadi marah dan menyuruh Met untuk pergi dan mengambil itu dari teman2 Jade. Dan biarkan mereka untuk memilih, antara hidup Jade atau dokumen itu.

Gun mendapatkan telpon mengenai hal tersebut. Lalu Gun pun segera mengambil flasdisk diatas meja dan mengajak Wit untuk ikut bersamanya,”Kitak akan main dipermainan mereka sekarang. Tidak peduli apapun, kita harus membawa Jade kembali dari sana. Kamu ikut dengan ku Wit.”

Lalu Gun pun memohon pada Koy, untuk menjaga Pim. Tapi Koy terlihat ogah dan tidak mau. Jadi saat Gun dan Wit pergi, ia pun meninggalkan Pim sendirian dan masuk kedalam kamar.

Pim sendiri malah mengirimkan pesan ke hp Win, mengajak nya untuk ketemuan di Taman jam 9 malam. Tapi sayangnya, Dear melihat pesan itu dan membalasnya. Lalu dengan jahat, ia tersenyum,”Kamu memilih untuk tidak hidup tenang.” Katanya.

Saat malam, Pim diam2 masuk kedalam kamar mandi. Menyalakan air. Serta menempelkan sebuah catatan kecil di cermin, Aku benar2 tidak bisa hanya duduk diam. Aku perlu pergi untuk berbicara kepada Win. Lalu Pim pun pergi keluar.

Ditempat lain. Gun dan Wit datang ketempat yang telah dijanjikan.

“Wit. Aku tidak tau, apa kita akan bisa keluar hidup2. Tapi kita harus menyelamatkan Jade.” Kata Gun kepada Wit. Dan Wit pun balas menyetujui Gun. Lalu mereka berdua pun turun dari dalam mobil dan mengangkat kedua tangan mereka.

Para Yord dan para anak buahnya menghampiri mereka, memeriksa seluruh badan mereka serta mengambil handphone mereka. Lalu Yord dan para anak buahnya, menjauhi mereka. Dan datanglah Win dan Met, keluar dari dalam mobil.

“Dimana buktinya?!” tanya Win keras.

“Dimana temanku?!” balas Gun.

Win pun memberi kode perintah untuk Yord, jadi Yord pun segera berteriak, menyuruh anak2 buahnya untuk membawa Jade keluar.

Badan Jade sangat lemah. Saat para anak buah Yord membawanya keluar, Jade hampir tidak dalam keadaan sadarkan diri serta langsung terbaring ke tanah sambil terbatuk2 kecil. Melihat itu Wit pun menjadi emosi dan ingin menyerang mereka, tapi Gun menaha Wit untuk tetap tenang.

Melihat tingkah Wit yang seperti itu, Win pun tertawa kecil dan mengangkat wajah Jade dengan kakinya,”Ini teman kamu.” Katanya, lalu berteriak dengan keras kepada mereka,”Dimana buktinya?! Bawa itu!”

Gun mengeluarkan sebuah flashdisk kecil dari kantong nya dan memperlihatkan itu kepada Win,”Kesini dan ambillah.” Katanya.

Lalu salah satu anak buah, pergi dan mengambil flashdisk itu dari tangan Gun. Tapi baru saja dia akan memberikan itu kepada Win, dengan sigap Gun segera menahannya serta mengambiil pistol disaku anak buah itu, lalu mengarahkan pistol nya,”Lepaskan temanku, atau kalau tidak anak buahmu aka mati!”

Tanpa segan Met segera menembak mati anak buahnya sendiri. Dan Win berkata dengan dingin,”Itu hanya satu orang saja, aku tidak peduli dengannya.” Kata Win, lalu ia mengambil flashdisk yang terjatuh dan tertawa,”Dan yang kecil ini adalah bukti?”

Win membuang flashdisk itu ketanah dan menginjaknya sampai hancur. Jade memperhatikan itu dengan perasaan geram. Dan Win pun makan berani berteriak kepada Gun,”Kamu tidak bisa melakukan apapun kepadaku! Hal yang kubutuhkan untuk disingkirkan itu adalah kalian!”
Suasana menjadi kacau. Gun dan Wit bertarung dengan para anak buah Win, tapi mereka terpojok. Lalu Win menendang wajah Gun, sambil berkata mengancam,”Orang seperti kamu tidak akan bisa melakukan apapun kepadaku!”

Lalu Win menyuruh para anak buahnya untuk membunuh mereka. Sedangkan dia sendiri masuk kedalam mobil bersama dengan Met dan pergi dari sana.

Saat mereka telah pergi, Gun segera bangkit dan menyerang Yord. Gun mengambil pistol milik Yord serta menjadikan nya tawanan, lalu Gun membawa Yord menjauh. Sehingga para anak bauh Yord pun menjadi terpisah, separuh mengikuti Gun untuk menyelamatkan Yord. Dan separuh lagi menjaga Wit dan Jade.

Tapi ternyata Wit tidak kalah sigap. Karena ia segera bangkit dan menyerang kedua orang itu.

Gun menyerang serta menembaki mereka. Tapi saat pelurunya habis, Gun terpaksa bersembunyi. Lalu secara cepat menyerang mereka diam2. Dan Gun pun berhasil mengalahkan mereka semua. Begitupun dengan Wit.

Lalu Wit baru saja akan membantu Jade, tapi salah satu dari mereka mengambil pistol dan akan menembaki Wit. Tapi Jade segera memeluk Wit, sehingga ia lah yang menjadi tertembak. Wit yang menyadari itu, langsung menembaki mereka.

Ketika itu Gun pun kembali dan membantu Wit. Lalu bersama mereka membawa Jade masuk kedalam mobil.
Ditempat lain. Pim berteriak memanggil Win, tapi sayangnya,  bukan Win yang datang. Melainkan Dear dan anak buahnya. Dan Pim pun menjadi terkejut serta bingung,”Khun Dear?”

“Jangan heran kenapa aku disini. Aku hanya ingin melihat kamu.”

“Kamu ingin melihatku?”

“Ya, aku sangat ingin. Aku memiliki banyak hal untuk dibicarakan.”

“Tapi aku tidak memliki apapun untuk dibicarakan dengan kamu. Aku ingi bertemu Kawin.”

“Mengapa kamu ingin bertemu dia? Sejak kalian berdua telah putus. Atau kamu ingin dia kembalikah? Kamu wanita tidak tau malu!” teriak Dear dengan geram.

“Jika Win tidak datang, maka aku akan pergi.” Balas Pim.
Tapi Dear segera menarik tangan Pim serta menahannya. Dan Pim pun melawan, menyuruh Dear untuk melepaskannya. Lalu karena kesal, Dear memukul kaki Pim, hingga Pim terjatuh. Serta Dear menyuruh anak buahnya untuk memegangin Pim.

Dengan kasar Dear menarik rambut Pim kebelakang, sambil berkata, mengeluarkan semua keluhannya dan kecemburuannya. Dan ketika mendengar itu Pim pun bertanya dengan bingun maksud dari perkataan Dear itu.

“Aku tidak bisa. Aku tidak bisa tinggal didunia yang sama dengan kamu! Aku tidak bisa tingaal didunia yang sama dari pencuri yang mengambil Kawin dari ku! Aku ingin kamu mati! Mengerti?” teriak Dear kepada Pim sambil memegang wajah Pim dengan kasar.

“Jangan bilang, kamu  ,,, Kamu dan Win…” kata Pim, syok.
Kilat bersinar serta langit pun bergemuruh. Dan dengan kejam Dear tersenyum,”Ya. Kawin dan aku adalah suami-istri.” Katanya kepada Pim.

Post a Comment

Previous Post Next Post