Sinopsis Thai-Drama : Ra Rerng Fai Episode 5 - 1




 Company name : Citizen Kane

Saat melihat situasi antara Chat dan Kasin yang ketahuan tidur bersama. Dilok menjadi marah dan mengusir mereka berdua. Lalu dengan berpura-pura menangis, Chat berlari mendekati Yada sambil memanggil nama Yada.

Tapi Yada menolak untuk dekat dengan Chat. Dan keluar dari kamar.

Mon berusaha untuk membujuk Dilok agar tidak marah, tapi Dilok langsung menjauhkan tangannya, menolak untuk disentuh oleh Mon.

“Yah, ayo tunggu sampai Kasin bangun dulu. Setelah itu baru kita urus semuanya,” saran Trai, mengajak Ayahnya untuk keluar dari kamar.

Chat dan Mon berpura-pura menangis dan menyesali semuanya. Dan ketika akhirnya Trai beserta Dilok keluar dari dalam kamar. Chat langsung menarik Mon untuk mendekat.

“Apa yang harus kita lakukan sekarang Mom?!” tanya Chat.

“Tidak apa. Aku akan mencari jalan keluarnya. Dengan begitu banyak saksi didalam rumah ini, maka sekarang Khun Kasin tidak bisa kabur,” balas Mon sambil mendekat kearah tempat tidur, memperhatikan Kasin yang masih tidur dengan pulas.
Chat dan Mon saling tersenyum senang. Lalu dengan cepat, Chat menghapus air mata palsunya.

Tassana menceritakan segalanya kepada Kwan, lalu setelah itu ia menyuruh Kwan untuk menelpon dan mengabari keluarga Khem, jadi Kwan pun keluar dari kamar, meninggalkan Tassana dan Khem yang sedang tertidur pulas.

Tassana duduk disamping Khem dan mengelus kepala Khem dengan lembut. Lalu ia pun mengingat kembali, kejadian ditaman tadi.

“Segala yang terjadi adalah karena kamu mengizinkan dirimu menjadi korban Krit. Segala yang dia bilang padamu, tidak ada yang benar. Kamu dimanfaatkan,” jelas Tassana kepada Khem yang masih tampak syok dan sedih.

Untuk menenangkan Khem, Tassana pun memeluknya dan lalu ia meminta agar Khem tidak menyalahkan dirinya sendiri. Karena ia juga sama seperti Khem yang dijadikan alat oleh Krit.

Kembali ke saat ini. Tassana memegang tangan Khem dan mulai berbicara kepada Khem yang masih tertidur.

“Aku tau kamu terluka, tapi melihat kamu seperti ini. Aku lebih terluka daripada kamu. Bisakah aku menjagamu, Khun Khem?” kata Tassana, lalu mencium tangan Khem.

Tepat ketika itu, Khem terbangun dan mendengar semua kata-kata Tassana. Serta ia juga melihat, saat Tassana mencium tangannya. Tapi Khem tidak mengatakan apapun dan kembali menutup matanya.

Trai mendekati Yada yang sedang duduk sendirian. Lalu pada saat itu, Yada menasehati Trai agar menjadi pria yang baik dan setia. Dan Trai pun mengiyakan nasihat Yada.

Dengan sedih, Yada mulai meneteskan air matanya. Tapi dengan masih berusaha untuk kuat, Yada mengatakan bahwa ia tidak apa-apa.

Trai menyadari kesedihan Yada dan menghapus air mata Yada. Lalu ia pun memeluk Yada untuk menenangkannya. Dan didalam pelukan Trai, Yada mulai menumpahkan kesedihan dan tangisnya.

Krit berdiri sambil memandang pemandangan diluar. Lalu ia mengingat tentang perjanjiannya dengan Chat yang akan saling membantu. Serta kejadian ditaman, saat Chat datang dan membantunya untuk membuat Kasin cemburu.

Dan setelah mengingat semua itu, tiba-tiba Krit mendapatkan sms dari Chat yang telah berhasil. Lalu dengan gembira, Krit mengambil gelas minumannya dan  bersulang sendiri.

Kwan kaget, saat ia terbangun dan menyadari bahwa Khem telah menghilang dari tempat tidur. Jadi dengan buru-buru, ia keluar dan memberi tahu Tassana. Tapi Tassana malah hanya tersenyum dan menunjuk kedepan.
Teryanta, Khem sedang berada ditaman rumah. Melihat pemandangan.

“Belajar dari pengalamannya kali ini, dia akan menjadi lebih dewasa,” kata Tassana memberitahu Kwan. Dan Kwan pun ikut tersenyum, melihat Khem.

Tassana menghampiri Khem dan mengobrol bersama dengannya. Khem masih merasa tidak nyaman untuk pulang kerumah, dikarenakan kejadian kemarin. Khem bahkan mengira bahwa Yada memang mau bersama dengan Krit.

“Khun Da hanya dijebak seperti kamu. Apa kamu masih tidak bisa melihat semua rencana Krit?” tanya Tassana, untuk membenarkan pemikiran Khem yang telah salah.
 “Mengapa dia melakukan itu?” balas Khem heran.

Dengan lembut, Tassana menyuruh Khem untuk tidak memikirkan tentang itu dulu. Dan lalu Tassana meminta agar lebih baik, bila Khem mulai memikirkan tentang situasi nya sendiri dulu.

Dan Khem pun tampaknya setuju dengan Tassana. “Kamu bisa menjagaku dengan baik kan?” tanya Khem pelan sambil tersenyum kepada Tassana.
Tassana mengejar Khem dan menanyakan, apa Khem yakin bahwa ia boleh menjaganya. Dan dengan tegas, Khem mengiyakan. Lalu Tassana pun tersenyum senang karena itu.
Tapi Khem melanjutkan perkataannya,”Seperti kamu menjaga Khun Kwan. Jagailah aku seperti seorang adik.”

Senyum Tassana pun memudar dan menyadari hal itu. Khem mengubah perkataannya,”Jadi.. apa benar-benar mau menjaga gadis bodoh seperti ku? Cukup bodoh untuk mau ditipu berkali-kali oleh pria yang sama.”
“Aku percaya kamu akan menjadi kuat. Dan menjadi Khemika yang baru. Aku akan menjaga kamu setiap waktu. Tapi tidak sekarang. Karena aku harus menyelesaikan situasiku sendiri dulu,” balas Tassana lembut.

Di T-Mart. Tassana menemui Krit dan menanyai alasan kenapa Krit melibatkannya juga. Dan dengan tenang Krit memberitahukan alasannya.

“Untuk memberikan Khemika padamu. Sekarang dia telah menjauh dariku dan berlari kepelukan mu lagi. Teman harus saling menolong,” jelas Krit sambil mendekati Tassana.

Tassana langsung memarahi Krit yang sengaja melakukan itu, karena ingin balas dendam, maka dari itu Krit dengan sengaja melibatkan anak-anak Dilok.

“Menyakiti anaknya, itu akan membuat seorang ayah 100 kali lebih sakit. Ayahku di penjara selama 20 tahun. Jadi dia harus menderita lebih dari ini,” balas Krit.
Tassana marah dan memutuskan untuk berhenti, karena ia tidak mau berhubungan apapun lagi dengan Krit. Serta Tassana juga berjanji bahwa dia akan menemukan cara untuk dapat mengembalikan uang Krit nantinya. Setelah itu Tassana pun pergi.

“Jadi kamu lebih memilih wanita dibandingkan temanmu,” kata Krit sambil mengikuti Tassana. Dan setelah mendengar itu, Tassana pun berhenti berjalan serta berbalik menghadap Krit dengan marah.
Krit mengakui kepada Tassana bahwa apa yang diperbuatnya pada Yada bukanlah kebeohongan. Karena ia benar-benar ingin menikahi Yada.
Nee yang berdiri dibalik tembok, tanpa sengaja mendengar semua pembicaraan itu.

“Khun Da bukan Khun Khem. Dia tidak akan pernah menikahi kamu!” balas Tassana marah.

“Taapi orang sepertiku, jika aku menginginkan sesuatu, aku tidak akan melepaskannya. Kamu harusnya sudah tau itu,” balas Krit, lalu melanjutkan dengan ancaman kepada Tassana,”Tentang pengunduran dirimu itu, jika kamu memang mau pergi meninggalkan ratusan perkeja, maka pergi dan keluarlah.”

Mon bersama Chat memohon ampunan dari Dilok dengan berpura-pura merasa bersalah dan menyesal. Tapi Dilok sama sekali tidak peduli, bahkan ia menjauhkan kakinya, ketika Mon dan Chat menundukan kepala mereka untuk meminta maaf.

“Aku hanya seorang gadis kecil. Bagaimana aku bisa melawan seorang pria kuat?” aku Chat sambil pura-pura menangis.

“Kemudian, bagaimana bisa kamu dan Kasin berada di kamar P’Da?” tanya Trai kepada Chat.

“Uh.. mm.. Aku sudah bilangkan. Khun Kasin sedang mabuk. Aku tidak tau dimana dia tinggal, jadi aku membiarkan di tidur dikamar Khun Da.”

“Apa yang kamu lakukan itu, ketika aku datang kemarin malam,” tanya Trai lagi, tapi kini kepada Mon.

Dan Mon pun hanya bisa diam, karena ia tidak tau harus menjawab apa. Saat ia teringat kejadian semalam, ketika ia dengan sengaja menghentikan Trai yang ingin masuk kedalam kamar Yada.

Dilok yang sudah tidak sabaran lagi, langsung menyela dan menyuruh agar Trai pergi dan menyeret Kasin agar keluar dari kamar, lalu menemuinya. Setelah itu Trai pun pergi meninggalkan mereka.
Sampai masih berpura-pura menangis, Chat memberikan kode tatapan khawatir kepada Mon. Dan Mon membalas tatapan Chat dengan maksud agar ia tenang saja, tidak perlu khawatir.

Sebelum Trai datang untuk membangunkan Kasin. Ternyata Yada telah duluan masuk kedalam kamar, lalu menyiramkan air diwajah Kasin, sehingga Kasin pun terbangun.

“Bagaimana bisa aku berada disini?” tanya Kasin masih bingung dengan situasinya.

“Jangan bilang padaku, kalau kamu tidak ingat apapun?” balas Yada.

Lalu Kasin pun mulai mengingat saat ia minum-minum bersama Chat. Dan setelah itu, ia tidak tau apapun yang terjadi lagi.

Dengan tegas Yada menyuruh agar Kasin turun dan berbicara dengan Ayahnya, tapi Kasin yang sama sekali tidak mengingat apapun, langsung menahan tangan Yada untuk menjelaskan.

Tapi Yada sudah tidak percaya lagi kepada Kasin. Dan ketika Kasin masih terus mengatakan bahwa ia tidak ingat sama sekali, Yada pun menjadi marah dan menamparnya.

Setelah itu Yada pun keluar dari kamar. Sedangkan Kasin yang masih berada dikamar, langsung mengambil baju milik Chat yang berada didekatnya, lalu membantingnya dengan marah.

Saat Kasin dan Trai masuk kedalam ruang tamu. Mon dengan sengaja menarik Chat untuk berdiri, lalu mendorongnya kearah Kasin. Dan dengan berpura-pura, Chat memeluk Kasin erat-erat sambil menangis, meminta pertanggung jawaban dari Kasin.

Kasin mencoba untuk melepaskan Chat yang memeluk dirinya. Tapi Mon lalu memarahinya dan meminta agar ia bertanggung jawab pada Chat.

“Tanggung jawab apa?” tanya Kasin kebingungan.
Dengan berpura-pura marah dan sedih, Chat memukuli Kasin terus-menerus yang telah tega bertanya seperti itu. Dan akhirnya Kasin pun menjadi marah serta tidak tahan lagi dengan tingkah Chat itu, lalu dengan kasar Kasin mendorong Chat untuk menjauh darinya.

Trai mengingatkan Kasin tentang apa yang telah Kasin dan Chat berbuat semalam. Lalu mendengar itu dan menyadari alasan situasi saat ini terjadi, Kasin langsung berlutut dan meminta maaf kepada Dilok serta Yada.

Saat Kasin ingin mendekat kepada Yada, Chat dengan cepat langsung menarik tangan Kasin agar menjauh dari Yada.

“Khun Kasin!! Mengapa kamu melakukan ini?! Aku istrimu! Khun Kasin!” kata Chat sambil menangis histeris.

“Ya! Itu benar! Anakku bukan pelacur yang bisa kamu tiduri dan kamu buang, lalu kamu sendiri kembali pada pacarmu!” tambah Mon, memarahai Kasin.


Dilok sudah tidak tahan lagi dan langsung mengusir mereka semua untuk keluar dari rumahnya. Tapi dengan tegas, Yada menyela Ayahnya dan menyuruh Kasin agar menikahi Chat serta pertanggung jawab padanya.

Untuk Mon serta Chat, Yada memberikan mereka izin untuk tetap tinggal dirumahnya. Sampai hari pernikahan antara Chat dan Kasin.

Saat Chat ingin mendekati Yada untuk berterima kasih, dengan cepat Yada menyingkir dan menolak untuk disentuh oleh Chat. Lalu setelah itu Yada pun pamit pergi kepada Ayahnya.

Dan Kasin pun ingin menyusul Yada, tapi Chat sengaja menarik tangan Kasin agar tidak pergi menyusul Yada. Ketika itu, ternyata Khem pulang dan telah melihat semua yang terjadi. Lalu ia pergi keluar dan Yada menyusulnya.

“Aku sudah mendengar segalanya. Aku minta maaf,” aku Khem.

“Tapi aku tidak,” balas Yada sambil berdiri dihadapan Khem.

“Karena kamu sudah punya yang baru, kan?” tuduh Khem.


“Karena aku bisa melihat sifat aslinya, sebelum terlambat. Sama seperti bagaimana kamu telah melihat sifat asli Sharkrit. Apa yang kamu lihat, tidak ada yang benar. Aku tidak akan pernah menikahi orang yang menyakiti keluarga kita. Dalam hidupku, aku tidak akan menikah. Karena bagiku keluargaku lebih penting,” jelas Yada.

Mendengar semua penjelasan Yada. Khem menjadi menyesal atas semua perbuatannya, karena sudah tidak mau mempercayai Yada. Dan akhirnya Yada serta Khem saling berbaikan dan berpelukan sambil menangis bahagia.


Chat dan Mon berusaha memaksa Kasin untuk bertanggung jawab. Tapi Kasin sama sekali tidak mau untuk menikahi Chat hanya dikarenakan one night stand yang tanpa sengaja, bahkan Kasin menuduh Chat yang pasti sudah pernah tidur dengan laki-laki lain.

 
Mon tidak terima bila Kasin tidak mau menikahi Chat. Jadi ia pun mengancam akan memberitahu Yada, agar Yada yang menanganinnya, bila Kasin memang tidak mau menikahi Chat.

Dan Kasin pun menjadi terdiam sambil menatap tajam kearah Mon.

Trai merasa sangat bahagia, karena akhirnya seluruh keluarganya bisa bersama lagi. Lalu pada saat itu Khem menyarankan hal yang sama seperti yang pernah Yada sarankan dulu, yaitu agar mereka memberikan B-Star kepada Krit, karena hanya satu cara itulah yang bisa menjauhkan Krit dari keluarga mereka.


“Ayah tidak akan pernah mau memberikan perusahaan itu kepada Sharkrit,” jelas Yada.

“Jika kita semua menyakinkannya, Ayah akan memberikannya,” balas Trai.

“Kamu berbicara seperti kamu tidak mengenali Ayah kita,” timpal Khem.

Akhirnya Dilok setuju untuk memberikan B-Star kepada Krit. Bahkan Dilok mau memaafkan dan menerima Khem kembali.

Lalu dengan gembira, mereka semua mulai membahas tentang perusahaan baru yang akan mereka bangun. Mulai dari posisi mereka masing-masing nantinya, gaji mereka, dan nama perusahaan mereka yang baru nantinya.

Disaat Trai, Khem, serta Yada sedang asyik membahas tentang nama perusahaan mereka yang baru nantinya. Dilok duduk dan menatap kedepan dengan tatapan tajam, yang tidak diketahui maksudnya.

Nee mengingat tentang perkataan Krit yang mengaku bahwa kali ini ia serius untuk menikah dengan Yada. ”Aku tidak akan membiarkannya.”

Ketika itu Krit datang menghampiri Nee dan menanyakan alasan Nee memanggil nya. Lalu dengan gugup Nee menjawab bahwa ia hanya ingin mengajak Krit untuk makan bersama.

Tapi Krit tidak percaya, jadi dengan memberanikan diri, Nee memberitahu bahwa alasan sebenarnya adalah karena ia ingin membicarakan tentang Yada.

“Aku punya alasan untuk segala yang aku lakukan. Tapi jika seseorang tidak mau mempercayai alasanku, maka aku akan menghapus mereka dari hidupku. Aku sudah kehilangan Na. Aku tidak mau kehilanganmu juga,” jelas Krit tegas.
Mendengar Krit yang berbicara secara tegas seperti itu, membuat Nee menjadi tambah gugup. Sehingga Nee melenceng dari tujuannya. Ia mengakui bahwa alasannya mau bertemu Krit adalah untuk memberitahu kalau Yada akan melakukan pertemuan dengan anggota executive besok.

Setelah Nee selesai berbicara, Krit langsung pergi meninggalkannya.

Dengan penuh percaya diri, Dilok dan keluarga masuk kedalam ruang meeting. Tapi tanpa mereka sangka, ternyata Krit telah berada didalam dan menanti kedatangan mereka.

Melihat Krit yang berada disana, membuat Yada menjadi emosi. Ia lalu memarahi salah satu karyawan yang telah membiarkan Krit masuk kedalam ruang rapat. Setelah itu Yada menyuruh Krit untuk keluar.

“Aku memiliki autoritas tertinggi diperusahaan ini. Mengapa kau tidak boleh bergabung?” tanya Krit.

“Pertemuan ini hanya untuk orang-orang yang membangun perusahaan ini. Kamu tidak perlu terlibat,”balas Yada sambil mendekat kearah Krit.


Dengan sikap tenang, Krit mengatakan bahwa ia mau mengembalikan B-Star kepada mereka. Dikarenakan ia tidak mau bekerja dengan pecundang-pencundang yang menyerah dengan begitu mudah.

“Itu tidak menyenangkan,” kata Krit sambil merobek surat perjanjian antara dirinya dan Dilok.

Yada menyuruh agar Krit berjanji untuk tidak menganggu keluarga nya lagi. Dan Krit membalas bahwa ia hanya menyerah dengan ini, tapi khusus Yada, ia tidak akan pernah menyerah. Setelah itu Krit pun pergi dari ruang rapat.

Trai yang ingin menyusul, dihentikan langsung oleh Yada yang ingin menyelesaikan masalah tersebut sendirian. Jadi Trai membiarkan Yada yang menyusul Krit.

“Aku sudah bilang, aku lebih baik mati dari pada menikah denganmu.”
“Dan aku sudah bilang, yang akan mati adalah Ayahmu. Bukan kamu. Aku jamin, dia akan mati dipenjara,” ancam Krit, lalu mau pergi.

Yada menahan Krit dan membalas bahwa ia pasti akan menemukan solusi untuk semua itu. Tapi dengan tenang Krit menyarankan bahwa ia telah memberikan solusi bagus untuk Yada, yaitu menikah dengannya.

“Siapa yang tau, kalau nanti mungkin Ayahmu akan tiba-tiba menghilang tanpa peringatan. Atau mungkin, hari ini,” ancam Krit.

Direstoran. Trai heran mengapa Nee mangajak nya untuk bertemu. Jadi tanpa basa-basi, Nee meminta Trai untuk memperingati Yada agar manjauh dari Krit. Karena Krit berencana untuk menikahi Yada dan kali ini Krit serius. Tapi Nee tidak mau itu terjadi.
“Kakak ku, tidak akan pernah mau menikah dengan bajingan seperti Sharkrit,” kata Trai dengan yakin,

“Kakakmu tidak bodoh. Tapi dia tidak cukup pintar untuk mengetahui permainan P’Krit. Perhatikan saja kakakmu itu, suruh dia kembali ke Switzerland sebentar. Dan aku akan memperhatikan P’Krit.”

Trai mengikuti Nee yang keluar dari restoran dan menyarankan bahwa yang seharusnya menjauh dari Krit adalah Nee sendiri. Karena bagi Trai, tidak peduli apapun, Krit adalah pria tidak baik yang telah tega menyakiti keluarganya.

Tapi Nee malah marah kepada Trai dan membela Krit yang merupakasn segalanya baginya. Bahkan Nee mengaku, ia rela mati untuk Krit. Jadi tidak peduli apapun yang terjadi, Nee akan tetap berada dipihak Krit.

“Kamu telah melewati batas antara kakak dan adik. Tidak heran, kamu tidak pernah peduli tentang pria lain. Karena kamu mencintai Sharkrit lebih daripada seorang kakak. Tapi jangan pernah mengaku padanya, karena jika ia tau, dia akan meninggalkan kamu,” kata Trai memberikan nasehat.

Post a Comment

Previous Post Next Post