Sinopsis C-Drama : Die Now (Episode 2 : Percobaan) part 1




Network: Sohu TV



“Selamat datang di Die Now,” sambut seorang wanita berambut pendek.

Melihat wanita itu, Meng Qin langsung menjadi heboh, ia mengenali wanita itu sebagai pelayan yang tadi, tapi wanita itu sama sekali tidak menjawab dan hanya diam.

Xia Chi tampak tetap tenang dan menanyakan maksud wanita itu.





“Kalian tidak memiliki kartu VIP. Apa kalian perlu?” tanya wanita itu, mencurigakan. Dan setelah Xia Chi menjawab iya, maka wanita itu langsung berjalan kearah tengah ruangan.

Seperti magic, wanita itu mengeluarkan sebuah kartu dari lantai tengah ruangan.




Melihat itu, Xia Chi mendekat maju ke tengah dan mengambil kartu yang mengambang diudara.

“Ini mirip dengan kartu milik Ji Lu,” kata Xia Chi kepada Meng Qin.

“Kelihatannya kita datang ke tempat yang benar,” balas Meng Qin.




Karena ini pertama kalinya Xia Chi serta Meng Qin memasuki permainan, maka wanita tersebut menjelaskan apa itu Die Now dan peraturannya.

“Jadi intinya, ini permainan online dengan pemain sungguhan?” tanya Xia Chi setelah mendengarkan penjelasan dari wanita itu.




“Benar, kau bisa bilang begitu. Ada dua hal yang harus kalian perhatikan. Pertama, tidak ada tahap yang bisa kau menangkan hanya dengan kekuatan fisik semata. Kedua, ini permainan kecerdasan,” jelas wanita itu.



Wanita itu bahkan menjelaskan bahwa waktu yang dihabiskan dalam game tidak sama dengan waktu yang ada didunia nyata. Jadi waktu didalam game bisa saja pendek atau bisa juga sangat panjang.




Kembali ketujuan awalnya datang kesana, Xia Chi langsung menunjukan foto Qing Zhi dan menanyakan keberadaannya.




“Maaf. Kami tidak bisa membuka informasi lawan yang lain.”

“Lawan yang lain? Kelihatannya kau pernah melihat dia. Apakah ada pemain lain yang mendaftar dalam beberapa hari terakhir ini? Ini tidak melanggar peraturan. Kau bisa menjawabnya, kan?” tanya Meng Qing menyelidiki.




Wanita itu tetap tidak mau memberikan info kepada mereka. Jadi karena itu, Xia Chi langsung menyimpulkan bahwa Qing Zhi memang berada disini.

Meng Qin juga berpendapat begitu. Karena surat Ji Lu berisikan kartu anggota, jadi bisa saja Qing Zhi masuk kedalam game menggunakan itu.

“Mungkin dia baru masuk dalam game. Mari tunggu dia disini,” saran Meng Qin.




Pada saat sedang berdiskusi berdua, tiba-tiba saja seorang pria masuk kedalam dan memuji mereka. Dan setelah berada didekat mereka, ia membuka topinya.

“Bibir merah dan gigi putih. Kulit yang begitu lembut. Sangat menggugah selera,” kata pria itu sambil mengangkat tangannya untuk menyentuh Xia Chi. Tapi tentu saja, Xia Chi segera mengelak.




Dari belakang, wanita itu mengulurkan tangannya dan memperingati pria itu (Bo Bian) agar tidak membuat gara-gara. Dan menyadari hal itu, Bo Bian tersenyum.

“Xia Duo. Aku pemain teladanmu. Semua masalah bisa diselesaikan dalam permainan,” kata Bo Bian kepada wanita itu (Xia Duo).




Setelah selesai berbicara, Bo Bian berdiri tepat ditengah dan mengeluarkan kartunya untuk masuk ke dalam game.

“Ah benar, imut (Xia Chi). Aku pernah melihat gadis yang kau cari. Kau harus cepat. Karena sangat berbahaya kalau pemain baru menggunakan kartu lama,” kata Bo Bian, lalu menghilang.




Xia Chi tiba-tiba menjadi panik dan dengan emosi ia mencengkram tangan Xia Duo, lalu ia menanyakan maksud Bo Bian tadi. Serta mengapa mereka membiarkan Qing Zhi masuk kedalam permainan menggunakan kartu Ji Lu, padahal ia bukan Ji Lu.

“Permainan itu sendiri tidak berbahaya,” jelas Xia Duo singkat. Dan ia menyatakan bahwa ia tidak berniat membunyikan apapun.




Mendengar itu, Xia Chi menjadi tambah emosi. Dan menyadari bahwa hal buruk bisa saja terjadi jika Xia Duo bertindak, maka Meng Qin segera mendekati dan menenangkan Xia Chi.

“Kapan Qing Zhi bisa keluar dari permainan?” tanya Meng Qin.

“Itu tergantung kemampuan pemain. Mungkin tiga jam. Mungkin tiga hari. Mungkin juga tiga tahun.”


“Lalu bagaimana aku bisa menemuinya?” tanya Xia Chi, sudah lebih tenang.

“Semua pemain dalam permainan bebas berinteraksi. Kalau kau memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan, kau bisa memilih untuk menghubungin pemain lain.”


Mendengar semua penjelasan itu, maka Xia Chi akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam permainan juga. Sementara Meng Qin tetap akan diluar untuk berjaga-jaga.


Xia Chi tiba disuatu ruangan yang sempit dan gelap. Lalu terdengar suatu suara menyambutnya, Selamat datang di Die Now. Permainan sedang melakukan pemuatan. Mohon bersabar.

Setelah itu, tiba-tiba dari depan. Muncul cahaya yang sangat menyilaukan matanya. Dan saat membuka matanya kembali, ia sudah berada didalam sebuah ruangan.


Didalam ruangan itu, ada satu meja ditengah, kipas angin besar diatap dan satu layar di dinding. Serta dua orang pemain lain.

“Aku baru disini. Apakah ini kali pertama kalian?” tanya seorang pemain perempuan berbaju hitam putih.

“Ya,” balas Xia Chi serta seorang pria berkaca mata.





Perempuan itu bernafas lega mengetahui hal itu. Lalu ia memperkenalkan dirinya,” Apa kabar? Aku Liu Yi Ya dari Universitas Song Jiang.”


“Xia Chi. Aku sekolah di Bi Hai.”

“Aku Shi Kuan. Aku juga alumni Universitas Song Jiang. Tapi aku angkatan atas. Kelihatannya ada yang dari daerah. Aku kira ini permainan global (tingkat dunia).”



Xia Chi tidak peduli dengan pria itu, malahan dengan segera ia mulai berpikir. Aku tidak melihat orang-orang ini diluar. Kelihatannya ada lebih dari satu jalan masuk ke dalam permainan ini.



Tiba-tiba muncul sebuah suara yang ntah berasal dari mana, terdengar suara yang memperkenalkan dirinya sebagai pemimpian permainan (Game Master) yaitu GM Jian Zhen.





Permainan ini cocok sekali untuk pemula. Ada empat level untuk dilewati. Mereka yang berhasil menyelesaikan tiap level akan menerima enam poin. Mereka yang tidak menyelesaikan permainan, akan menerima satu poin. Untuk melindungin pendatang baru, permainan ini tidak memiliki penalti.



Setelah GM selesai menjelaskan peraturan dalam game, ia menyuruh mereka untuk melihat kearah layar. Dan saat melihat itu, Liu Yi dan Shi Kuan tertawa, mungkin karena ternyata game yang ada tidak seperti bayangan mereka.




Sejak kode sandi angka yang aneh itu. Permainan ini sengaja membingungkan. Pikir Xia Chi, lalu tiba-tiba saja muncul suara GM disebelahnya. Jadi Xia Chi pun menjadi kaget dan melihat bahwa ternyata ada suatu layar disebelahnya.



“Woi, woi, sejak kapan ini membingunkan? Aku hanya berusaha menjelaskan aturan permainannya.”

“Bagaimana kau bisa tahu apa yang kupikirkan?” tanya Xia Chi, heran.




Saat Liu Yi menanyakan kepada siapa ia berbicara, maka Xia Chi menjadi bingung. Lalu GM memberitahu bahwa mereka tidak bisa melihatnya. Dan menyadari itu, Xia Chi langsung menjawab bahwa tidak apa-apa.

Melihat sikap Xia Chi yang agak aneh, maka Liu Yi mundur sedikit menjauhinya.




“Jadi kau tidak berinteraksi dengan setiap pemain?” tanya Xia Chi melalui pikirannya.

“Tentu saja tidak. Aku tidak gila. Kelihatannya, kau dan aku telah ditakdirkan.”

“Mengapa kau berpura-pura malu? Meski kau mengingatkan aku pada seseorang.”




Diluar game. Meng Qin sibuk menggoda Xia Duo, tapi Xia Duo diam dan sama sekali tidak menanggapi gombalan serta godaan Meng Qin. Sehingga hal itu membuat Meng Qin merasa frustasi.



“Bicaralah padaku. Kumohon. Tidak ada siapa-siapa di sini. Membosankan,” keluh Meng Qin putus asa, lalu mulai mengomel karena Xia Chi tidak kembali juga.



Pada saat itu diluar dari kaca yang menutupi ruangan itu. Meng Qin terpesona, saat ia melihat aurora yang sangat indah dilangit.

Post a Comment

Previous Post Next Post