Network: Sohu TV
Saat mereka berdua naik kelantai dua untuk memeriksa
tempat itu, tiba- tiba saja beberapa zombie
keluar dari ruang sel mereka masing- masing, menyerang mereka berdua. Dan
dengan cepat Xia Chi pun mengajak Li Meng untuk segera pergi.
Mereka berdua sama-sama bertarung melawan para zombie itu, hingga akhirnya mereka
berhasil kembali ketempat awal, mereka masuk tadi. Tapi pada saat itu, Li Meng
dengan sengaja menutup pintu tersebut dan menguncinya menggunakan rantai.
Sehingga Xia Chi pun tidak bisa keluar. Dan dengan
terpaksa, ia harus bertarung, melawan para zombie-
zombie yang mendekatinya.
“Bagaimana kamu bisa tahu bahwa itu pintu keluarnya? Kamu
lebih berhati- hati dikembalikan ke sini,” teriak Xia Chi dengan kesal kepada
Li Meng. Tapi dengan tampak gembira serta senang. Li Meng melambaikan tangannya
dan berlari pergi dari sana.
“Ini adalah labirin palsu,” kata Xia Chi.
Xia Chi sama sekali tidak mendapatkan waktu untuk
berpikir, karena ia harus bertahan dan melawan para zombie yang ada. Dan pada akhirnya setelah bertarungan yang agak
lama, Xia Chi berhasil mengalahkan para zombie
itu.
Tepat disaat itu, Li Meng yang awalnya telah pergi
meninggalkan Xia Chi merasa heran, karena pada akhirnya ia kembali ketempat
awal. Tempat dimana Xia Chi berada.
“Kenapa seperti ini? Aku kembali kesini lagi?” tanya Li
Meng, pada dirinya sendiri.
Xia Chi yang melihat itu, tersenyum bangga, karena ia
benar, ini adalah labirin palsu. Ini
pasti peraturannya. Pikiran manusia seperti cermin. Dunia yang kamu anggap
didasarkan pada bagaimana kamu memandang dirimu sendiri. (Jadi karena Xia Chi mengatakan Ini adalah labirin palsu, maka itulah yang terjadi)
Hei, hei, hei..
tebakanmu benar lagi. Kesulitan dari tahap ini akan berubah tergantung pada
perkataan pemain. Bukankah itu menyenangkan? Kata
GM dengan nada riang.
Omong kosong. Kamu
bahkan bisa memikirkan zombie. Apakah kamu harus bermain begitu serius? Tanya Xia Chi dalam pikirannya, kesal.
Ayolah! Ini terjadi
tiba- tiba. Kami bahkan mendata banyak film. Tapi hanya sayangku, Xia Chi yang
bisa berpikir kebohongan, untuk mengubah takdir nomor 3.
Li Meng membuka rantai pintu dan kembali masuk kedalam.
Ia mendekati Xia Chi. Ia meminta maaf dan mengaku bersalah, lalu ia berjanji
bahwa ia tidak akan melakukannya lagi. Tapi kali ini, Xia Chi tidak mau
mempercayai Li Meng lagi.
Disaat Xia Chi berjalan meninggalkannya, dengan cepat dan
agak ketakutan, Li Meng segera mengikuti Xia Chi sambil memohon untuk dimaafkan
dan terus berjanji bahwa ia tidak akan
berani lagi melakukan itu.
Mereka berdua tiba disebuah ruangan dingin yang penuh
dengan es. Disana Li Meng yang ketakutan, terus memegang lengan Xia Chi dengan
erat dan mengikutinya. Lalu setelah merasa aman, Li Meng mulai melihat ke
sekitar dan kembali cerewet.
“Biar aku beritahu kamu, permainan disini mungkin ingin
membekukan kita sampai mati. Aku rasa…” kata Li Meng, tapi terpotong. Karena
Xia Chi menutupi mulutnya.
“Jangan bicara sembarangan,” peringat Xia Chi.
Tepat pada saat itu, mereka melihat sebuah pintu, yang
mungkin adalah jalan keluar bagi mereka berdua. Dan pintu itu, mulai bergerak
turun untuk menutup. Jadi dengan cepat, Xia Chi mengajak Li Meng untuk segera
berlari.
Tapi sialnya, tanpa sengaja, sebelah kaki Li Meng
terjatuh masuk kedalam lubang kecil dilantai. Sehingga ia terlambat untuk
berlari. Sedangkan Xia Chi sendiri telah berhasil keluar dari sana.
“Tolong aku! Aku terjebak!” teriak Li Meng. Tapi perlahan
pintu tersebut mulai tertutup.
Dan Xia Chi yang telah berada diluar pintu, ketika ia mendengar
serta melihat keadaan Li Meng didalam sana, ia tampak ragu. Ragu untuk masuk
kedalam dan menyelamatkan Li Meng atau tidak.
“Jangan bermurah hati pada musuhmu,” kata Li Meng, tampak
putus asa, karena melihat Xia Chi yang tidak kembali untuk menolongnya.