SINOPSIS K-DRAMA : MISTRESS EPISODE 02-1


IMAGES BY : OCN
Drama ini berisi adegan yang tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Pemirsa di harap bijak.
Jika ada pembaca berusia dibawah 19 tahun, diharapkan untuk tidak lanjut membaca. Terimakasih.
Se Yeon pergi ke supermarket terdekat. Dia membeli paket untuk membuat kimchi termasuk plastik panjang sebagai alas saat membuat kimchi. Saat hendak membayar, awalnya Se Yeon menyerahkan kartu debet, tetapi saat pemilik supermarket hendak mengambilnya, Se Yeon segera menarik kembali kartu tersebut. Pemilik sampai heran tetapi Se Yeon beralasan kalau membayar dengan uang tunai lebih baik. Pemilik tertawa setuju, dia memperhatikan baju Se Yeon dan menyadari ada noda merah di baju tersebut. Dia mengira kalau itu noda dari membuat kimchi dan Se Yeon segera menutup bajunya yang terkena noda. Pemilik terus bertanya apa Se Yeon baru pindah karena dia belum pernah melihat Se Yeon? Se Yeon mengabaikannya, dia segera pergi saat pemilik sudah selesai membungkus belanjaannya.
Se Yeon bersama Eun Soo kembali ke gedung. Eun Soo menggerutu mengenai pemilik supermarket yang bertanya banyak hal padahal mereka juga tidak berbelanja begitu banyak. Apa pemilik tadi curiga? Se Yeon menjawab kalau dia merasa pemilik supermarket tadi tidak mencurigai apapun.
Hwa Young dan Jung Won berlari keluar dari gedung dengan panik. Mereka melapor kalau mayat nya menghilang.
PANGGILAN TELEPON
2 bulan sebelumnya...
Hwa Young masih mengikuti suami klien dan suami klien menyadari hal itu tetapi berpura-pura tidak tahu.

Se Yeon sedang tidur dan handphone-nya berbunyi. Dengan menahan kantuk, Se Yeon mengangkat ponselnya. Terdengar suara berisik dan tiba-tiba orang di seberang berujar : Sayang, Ibu Ye Rin. Se Yeon bertanya apa itu suaminya? Dia terus memanggil tetapi tidak ada jawaban lagi. Dan tiba-tiba, ponselnya mengeluarkan air. Se Yeon melihat sekeliling dan air mulai merembes dari atap hingga ke lantai.

Seorang pria berkaki basah berjalan mendekat. Se Yeon turun dari ranjang dan menyentuh lantai yang telah basah. Dia ketakutan. Pria itu semakin mendekati pintu. Se Yeon juga mendekati pintu dan membukanya. Tiba-tiba, ada yang menyekapnya dari belakang.
Se Yeon terkesiap. Dia terbangun dari mimpi buruknya. Nafasnya memburu.
Pagi-pagi, Dong Seok sudah berhubungan badan dengan Jung Won. Dan dia terus melakukan itu sambil berkata kalau seperti ini posisi untuk membuat Jung Won hamil. Jung Won tidak tahan lagi. Dia marah karena Dong Seok selalu melakukan hubungan dengan pikiran dia akan hamil. Jung Won pergi keluar kamar.
Dong Seok menghampiri Jung Won dikamar mandi. Dia meminta maaf. Jung Won juga meminta maaf karena tadi dia terlalu kasar.
"Mungkin terlalu berat. Tapi kita harus berusaha. Asal punya anak, kita akan jadi keluarga sempurna. Bukan begitu?"
Jung Won menarik nafas. Dia menyarankan agar mereka melakukan pemeriksaan saja ke dokter.
Sun Ho sedang menunggu giliran konsultasi. Sambil menunggu, dia melihat sebuah kartu lama yang dibawanya.
Konsultasi dimulai. Eun Soo berkata kalau dia jamin kematian ayah Sun Ho tidak ada kaitannya dengan perselingkuhan. Sun Ho meminta Eun Soo untuk memeriksa rekam konseling ayahnya. Tetapi, Eun Soo menolak karena itu tidak sesuai prosedur.
"Cha Sun Ho, ayahmu, adalah guru SMA-ku," beritahu Eun Soo.
"Sekarang kau bicara jujur," ujar Sun Ho sinis. Eun Soo menatapnya.
"Dengan memberitahumu hal ini, mulai sekarang sulit bagiku untuk memberi konseling padamu."
Sun Ho menyindir kalau Eun Soo hanya mencari cara untuk menghindarinya. Dan tanpa di duga, Sun Ho berkata kalau dia mulai menyukai Eun Soo.
Eun Soo berkata kalau Sun Ho memang sangat membutuhkan konseling mengenai ayahnya, dia akan merekomendasikannya pada dokter lain. Sun Ho setuju. Dan Eun Soo mulai menulis di kertas post-it mengenai dokter yang akan direkomendasikannya tetapi dia kemudian teringat bahwa dia mempunyai kartu nama dokter tersebut. Eun Soo segera mencari kartu nama dokter itu dan Sun Ho dengan cepat segera mengambil post-it bertuliskan tulisan tangan Eun Soo dan menyembunyikannya. Eun Soo menemukan kartu nama dokter itu dan memberikannya pada Sun Ho.
Sun Ho keluar dari ruang konseling. Dia mulai membandingkan tulisan tangan Eun Soo di post-it dengan kartu ucapan lama yang dimilikinya.
Se Yeon sedang berbincang dengan tetangga yang datang ke cafe-nya. Tetangga yang membagikan brosur mengenai salonnya yang baru buka, yang tempat kebakaran 2 tahun lalu. Tetangga nya itu bercanda akan memperkenalkan Se Yeon kepada adiknya seandainya dia punya karena Se Yeon sangat baik. Tetapi, Se Yeon memberitahu kalau dia ini sudah menjadi ibu dan punya seorang anak. Tetangga terkejut karena dia tidak pernah melihat suami Se Yeon.

Jung Won dan Dong Seok pergi melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Dong Seok sangat sibuk dan terus menerima telepon dari PD Kim mengenai rating tayangan acaranya yang terus meningkat. Selesai bertelepon, dia masuk dan duduk bersama dengan Jung Won. Dong Seok berkata kalau dia pernah tampil di sebuah acara TV dan di juluki sebagai raja sperma. Dia juga menyuruh Jung Won untuk tidak khawatir, jika hasil Jung Won tidak bagus, mereka hanya harus berusaha lebih keras.
Dokter masuk dan membacakan hasil tes. Untuk Dong Seok, dia memberitahu kalau Dong Seok mengalami aspermia, disebut juga penyusutan jumlah sperma. Jung Won serta Dong Seok kaget mendengarnya.
Dong Seok keluar dari rumah sakit dengan perasaan malu dan kacau. Jung Won hendak menenangkan tetapi Dong Seok menolak dan segera berlalu pergi.
Hwa Young terus memfoto. Dan tiba-tiba suami klien sudah berdiri di depannya dan tersenyum.
Mereka duduk berdua di cafe. Suami klien, Kang Tae O, membuka pembicaraan dengan berkata lama tidak berjumpa. Dia dan Hwa Young saling mengenal. Dan Tae O memberitahu kalau dia tahu istrinya menyuruh mata-mata untuk mematainya. Istrinya selalu cemburu tanpa alasan. Dan dia juga tahu Hwa Young adalah mata-mata tersebut. Hwa Young marah karena Tae O sudah tahu dia memata-matainya dari awal tetapi tetap diam. Tae O meminta agar Hwa Young tetap menjadi mata-matanya dan terus awasi dia agar istrinya tidak mencurigainya lagi. Dia memohon kepada Hwa Young untuk terus melakukannya. Hwa Young menatap cincin perkawinan yang digunakan Tae O, dan berkata kalau dia mengerti.
Min Gyu menemui Jung Won. Dia meminta maaf karena sudah salah paham dan juga untuk tindakannya tempo hari. Dia baru mendengar dari guru lain kalau Jung Won sedang berusaha memiliki anak. Dia kira Jung Won tidak setia pada suaminya. Jung Won menyindir Min Gyu walaupun dia salah paham tetap tidak pantas melihat pakaian dalam wanita seperti itu.
"Tidak, karena cantik."
"Apa? Pakaian dalamku?"
"Bu Guru Han," jawab Min Gyu. "Kulakukan itu karena kau cantik. Sungguh."

Jung Won terkejut mendengar jawaban tidak terduga tersebut. Min Gyu menatapnya penuh senyum. Bel berbunyi dan para siswa keluar dari kelas.
Jung Won menceritakan hal tersebut pada Hwa Young bahwa Min Gyu sudah minta maaf kepadanya. Dan dia merasa Min Gyu orang baik dan tidak jahat seperti dugaannya. Hwa Young menyarankan Jung Won untuk berhati-hati karena itu berbahaya. Menurutnya, itu tanda kalau Jung Won mulai tertarik pada Min Gyu. Jung Won membantah hal itu dengan tegas. Dia menyesal sudah menceritakan hal tersebut pada Hwa Young.
Hwa Young balas bercerita mengenai masalahnya. Dia bertemu dengan Kang Tae O. Dari semua pria yang bersama dengannya, pria pertama yang di sesalinya, Kang Tae O. Jung Won terkejut dan bertanya antusias bagaimana mereka bisa bertemu lagi? Hwa Young menjawab dia adalah pria yang dimata-matai nya untuk klien.  Jung Wong tertawa tidak percaya, tetapi dia kemudian dengan tegas memperingatkan Hwa Young untuk tidak pernah tidur dengan Tae O. Hwa Young boleh tidur dengan semua pria di Korea, tapi jangan pernah dengan pria beristri!
Eun Soo ke cafe Se Yeon. Eun Soo bercerita mengenai Jung Won yang meminta jadwal konsultasi lewat telepon karena kesulitan soal memiliki anak. Se Yeon bertanya mengenai putra pak guru, Cha Sun Ho. Eun Soo memberitahu kalau dia sudah merujuknya ke dokter lain. Se Yeon memuji tindakan Eun Soo.
Se Yeon kemudian berujar heran kalau dia tidak tahu kalau selama ini pak guru sudah memiliki anak. Eun Soo juga tidak tahu karena dia tidak pernah cerita padanya dulu. Eun Soo bertanya apa saja yang mereka bicarakan saat konseling?
Belum mulai Eun Soo bercerita, Jung Won dan Hwa Young sudah datang.

Sang Hoon berada di depan cafe Se Yeon. Dia hendak menelpon tetapi mengurungkannya. Dia kemudian melihat tetangga Se Yeon yang berdiri dan terus memandang ke dalam cafe.
Jung Won bertanya Se Yeon tidak berpikir yang menelepon menggunakan nomor rahasia itu adalah Young Dae, bukan? Tetapi, Se Yeon juga bingung karena lagu yang di dengarnya dari seberang adalah lagu kesukaan Young Dae.
"Se Yeon, suamimu... meninggal saat bekerja," ingati Jung Won.
"Tapi jasadnya tidak di temukan."
Hwa Young mengomentari, hanya karena itu, Se Yeon menghindari kencannya bersama Sang Hoon? Jung Won memarahi Hwa Young karena bukan itu yang sedang mereka bicarakan. Se Yeon juga membantah kalau itu bukan kencan, dan mereka dekat karena berbincang mengenai anak masing-masing. Mereka hanya bertukar informasi sebagai sesama orang tua. Hwa Young ngotot kalau itu sama kencan dengan dalih tukaran informasi cara jaga anak. Se Yeon dengan tegas membantah.   
Giliran Eun Soo yang bertanya, kalau begitu kenapa mereka tidak jadi makan malam? Kalau itu bukan kencan, dan tidak ada hubungannya dengan telepon yang diduga dari ayah Ye Rin, maka tidak ada alasan untuk membatalkan janji makan malam. Hwa Young memuji Eun Soo yang sangat tajam. Se Yeon terdiam.
Handphone Se Yeon berbunyi. Telepon dari Sang Hoon. Hwa Young menyindir, jika Se Yeon mengabaikan telepon itu dan juga janji makan malam, berarti dari awal Se Yeon sudah tahu ajakan Sang Hoon adalah alasan untuk kencan.
Se Yeon mengangkat telepon Sang Hoon.


Dan akhirnya, mereka jadi makan malam bersama. Sang Hoon mengira kalau Se Yeon akan membatalkan janji lagi, tetapi ternyata tidak. Sang Hoon terlihat senang. Ye Rin dan Ah Yeon pergi bermain ke kolam renang bola. Sang Hoon dan Ye Rin tinggal berdua untuk memesan makanan. Suasana cukup canggung.
Sang Hoon mengantar Se Yeon dan Ye Rin pulang. Se Yeon berterimakasih untuk malam ini.
"Terus terang, aku suka melihatmu waktu pagi, Se Yeon. Aku selalu berusaha berangkat di sekitar jam kau berangkat. Tidak pernah ku sangka, aku akan merasa seperti ini," ujar Sang Hoon.
"Maaf," ujar Se Yeon.
Sang Hoon juga meminta maaf atas perkataannya. Handphone Se Yeon berbunyi. Telepon dari nomor rahasia lagi. Sang Hoon melihatnya dan bertanya apa ini telepon yang pernah Se Yeon ceritakan? Apa mau dia bantu lacak? dia punya teman yang bekerja di komunikasi seluler. Se Yeon bertanya apa Sang Hoon serius? Sang Hoon mengiyakan. Dia akan bantu melacaknya.
Hwa Young sedang beredam. Dia terus teringat wajah kang Tae O. Hwa Young berusaha mengabaikan wajah Tae O.
Akhirnya, dia menelpon seseorang dan mengundang orang itu untuk ke rumahnya. Seorang pria datang dan mereka mulai melakukan hubungan badan.
Namun, di tengah-tengah itu, Hwa Young teringat kembali mengenai Tae O. Dia berhenti dan menyuruh pria itu pulang karena dia tidak bisa melanjutkan.
Jung Won menunggu Dong Seok sampai hampir jam 10 malam, tetapi Dong Seok belum juga pulang. Jung Won menelpon, tetapi nomor Dong Seok tidak aktif.

Dong Seok pulang tengah malam. Jung Won menanyakan keadaannya. Apa dia baik-baik saja? Dong Seok memeluknya dan kemudian mendorongnya ke dinding. Dong Seok dengan kasar mulai menciumnya, Jung Won merasa kesakitan dengan perlakuannya. Dia meminta Dong Seok untuk berhenti tetapi Dong Seok tidak mau. Jung Won mendorongnya kuat dan memarahi Dong Seok yang sudah gila.
Dong Seok menatapnya dengan lunglai dan kemudian berjalan masuk kamar.
Eun Soo melihat sesuatu. Kartu ucapan yang pernah dikirimkan Min Jae padanya yang berisi perasaan Min Jae bahwa dia mencintai Eun Soo.

Keesokan Harinya,
 Jung Won sibuk memasak pagi ini untuk Dong Seok. Dia menyuruh Dong Seok makan dulu, tetapi Dong Seok mengabaikannya. Jung Won memanggil dan mengajak Dong Seok untuk berusaha lebih keras lagi untuk mendapat anak. Dong Seok menyebut Jung Won bodoh, mau sekeras apapun, mereka tidak akan bisa. Jung Won berkata kalau dia tidak masalah mengenai hal tersebut asal memiliki Dong Seok, tetapi tidak demikian dengan Dong Seok.
Hwa Young bertemu klien, Jun Hye Rim dan memberikan foto hasil memata-matai nya mengenai Tae O. Dia menjelaskan kalau Tae O tidak berselingkuh, jadi dia akan  mengembalikan uang bayaran Hye Rim dan jangan memintanya memata-matai Tae O lagi.
Hye Rim bertanya apa Hwa Young mengira dia membenci suaminya? Dia mengeluarkan sesuatu. Stocking. Stocking itu dia temukan di mobil Tae O, 2 tahun yang lalu. Dia minta agar Hwa Young melanjutkan pekerjaannya memata-matai Tae O.
Min Gyu masih meminta maaf kepada Jung Won dan memberikan dua buah tiket. Jung Won bisa ke sana bersama suaminya.  Jung Won menerimanya.
Hwa Young menemui Tae O dan memberitahu mengenai stocking yang ditemukan Hye Rim di mobil Tae O yang membuatnya curiga kalau Tae O selingkuh. Hwa Young menyuruh Tae O untuk berhati-hati kalau mau selingkuh.
"Selanjutnya pakaian dalam," ujar Tae O.
"Apa?" tanya Hwa Young heran.
"Selanjutnya, dia akan menunjukkan pakaian dalam, katanya di kantongku. Dia gila. Mengulang-ulang hal yang sama."
"Kalau kondisinya separah itu, bawa dia ke rumah sakit. Daripada membuang uang dan waktumu."
"Kau pikir belum? Kalau sudah lebih baik, dia kembali ke kondisi semula. Kulakukan ini bukan demi diriku. Tapi kalau tidak berbuat apa-apa, istriku akan meninggalkanku selamanya," jelas Tae O.
Hwa Young merasa sudah tidak sanggup. Kenapa dia harus menjadi penengah dalam kisah cinta mereka yang gila?
Sun Ho bertemu lagi dengan Eun Soo. Eun Soo bertanya kenapa Sun Ho terobsesi pada pembicaraannya dengan ayahnya? Sun Ho menjawab kalau dia juga merasa dia punya masalah tetapi dia tidak bisa berhenti. Walaupun dia tidak tahu siapa pembunuh ayahnya, setidaknya dia harus tahu apa alasan ayahnya terbunuh. Dia juga tidak tahu kenapa dia bisa seperti ini.
Eun Soo bertanya apa dia mau direkomendasikan rumah sakit lain? Sun Ho menjawab kalau kartu nama yang di berikan Eun Soo kemarin hilang, apa bisa di tuliskan?
Eun Soo setuju. Dia mulai menuliskan kembali. Sun Ho menerimanya dan segera pamit pergi.
"Kalau butuh bantuanku, kau bisa datang lagi," ujar Eun Soo.
Sun Ho segera keluar. Dia tidak menyadari ponselnya yang tertinggal di  kursi.  
Eun Soo segera keluar untuk mengembalikan ponselnya. Dan saat itu, dia melihat Sun Ho yang sedang berdiri di dalam lift dan terlihat membandingkan tulisannya di post-it dengan kartu ucapan. Eun Soo segera mengejarnya dengan turun melalui tangga darurat.
Mereka saling bertatapan di lobby. Eun Soo mengembalikan ponsel Sun Ho. Dan Sun Ho menunjukkan kartu ucapan tahun baru yang di tulis selingkuhan ayahnya untuk ayahnya.
Eun Soo melihatnya. Kartu itu bertuliskan : Bila harus kukatakan momen terpenting sepanjang tahun, akan kukatakan bertemu kembali dengan pak guru. Berkatmu aku bisa tetap kuat. Terimakasih selalu disisiku. Terima kasih. Aku cinta padamu.
Sun Ho berkata kalau itu bukan Eun Soo. Dia mengambil kartu ucapan itu kembali dan berlalu pergi. Eun Soo menatapnya tajam.

Post a Comment

Previous Post Next Post