Sinopsis Lakorn : Rang Mai Hua Jai Derm Episode 04-2



Images by : ONE HD 31
Pee pergi ke showroom mobilnya dan curhat dengan Wit mengenai perubahan drastin Lan. Wit menyimpulkan bahwa mungkin saja Lan ingat mengenai perselingkuhan Pee tetapi berpura-pura tidak tahu karena tidak ingin kehilangan Pee. Mendengar hal itu, membuat Pee jadi percaya diri kalau Lan sangat mencintainya. Lan berubah karena marah pada Pee tetapi dia berpura-pura hilang ingatan agar Pee tidak meninggalkannya. Wit membenarkan kesimpulan Pee.
Wit menyarankan agar Pee segera memiliki anak dengan Lan, jadi Lan tidak akan bisa lepas dari genggaman Pee. Pee suka mendengar ide Wit.
Nicha menemui Kaew dan memberitahu kalau dia berhenti kerja karena keluarganya di Bangkok ada masalah. Jadi, dia harus kembali ke Bangkok untuk membantu mereka.
"Terus siapa yang akan membantuku?" marah Kaew. "Aku tidak peduli. Kau bisa keluar tapi kau harus memberi tahuku sebulan sebelumnya sesuai peraturan. Jadi, aku punya waktu untuk mencari penggantimu."
Nicha menjelaskan kalau dia sudah memberitahukan hal ini pada GM, dan GM dapat mengerti masalahnya.
"Sebenarnya, aku tidak perlu memberitahumu. Tetapi, aku melihatmu sebagai temanku, makanya aku memberitahumu," ujar Nicha.
"Terserahmu. Pergilah kemanapun yang kau mau. Aku tidak peduli. Masih banyak orang yang mau bekerja denganku."
Nicha merasa tersinggung dengan omongan Kaew yang sombong, "Jika kau masih menganggapku sebagai teman, aku tidak akan keluar dan membantumu. Tetapi, kamu sudah tidak menganggapku."
"Apa yang kau bicarakan?"
"Karena aku sekarang sudah keluar, aku ingin mengatakan sesuatu. Kau tidak akan pernah bisa menggantikan posisi Khun Pat. Tidak dengan wajahmu atau kemampuan mu (maksudnya, dari segi wajah dan kemampuan, Kaew kalah dari Pat)," ujar Nicha dan berjalan keluar.
Kaew jelas tersinggung mendengarnya. Dia dengan marah mengatakan kalau dia berada di posisinya sekarang karena kemampuannya sendiri. Nicha dengan tenang membalas kalau Kaew adalah kacang lupa kulit.
Win sedang menyiapkan tempat untuk tamu yang komplain kemarin. Tamu itu sangat suka dengan dekorasi booth yang di siapkan. Kaew melihat hal itu, segera masuk dan memperkenalkan diri serta menawarkan bantuan.
"Tidak ada lagi yang perlu di bantu. Semua sudah selesai. Sebenarnya, aku tidak tahu kenapa hotel ini memerlukan PR Manager disini. Tetapi, terimakasih atas tawaran bantuanmu," ujar tamu itu pada Kaew dan beranjak pergi.
Kaew kesal mendengar ucapan tamu itu tetapi dia hanya bisa tersenyum. Kaew kemudian memberitahu Win kalau Nicha sudah berhenti. Win menjawab kalau dia sudah tahu, Nicha sudah memberitahunya tadi pagi.
Kaew berbasa-basi meminta sekretaris baru. Dia ingin sekretaris seperti Nalanta. Win hanya tersenyum dan tidak menjawab. Dia pergi melayani tamu. Kaew jadi penasaran dengan sosok Nalanta.
Kaew pergi ke HRD dan hendak meminta informasi Nalanta. Tetapi, HRD tidak bisa memberikannya karena walaupun Kaew adalah manager, Kaew tidak memiliki kuasa untuk melihat informasi karyawan. Win menelpon HRD dan menyuruh HRD untuk menelpon Nalanta agar segera bekerja. Kaew mendengar hal itu, dan semakin tidak tenang karena Nalanta bisa menarik perhatian Win hingga di terima bekerja.
Kaew menceritakan hal itu pada tantenya. Dan tante-nya memarahi Kaew yang dapat kalah dari seseorang yang tidak punya pengalaman kerja. Kaew kesal. Dia yakin kalau dia pasti bisa mendapatkan Win, karena istri Win saja bisa dia singkirkan.
Pee pergi ke kamar Lan. Dia hendak mengajak Lan tidur bersama. Pat tidak masalah dan mengizinkan Pee untuk masuk. Pee sangat senang hingga memeluk Lan.
Tiba-tiba.... terdengar suara berdehem pria.
eng---ing---- eng....
Di dalam kamar ternyata ada Joon. Pee jelas kaget. Joon dengan gaya genit memberitahu kalau Lan menyuruhnya menginap di sini. Dan mereka bisa tidur bersama dengan Pee.

Pee marah dan mengusir Joon dengan kasar. Joon jadi kesal, dia dengan tegas menolak pergi. Dia juga mengomentari Pee yang tampan tetapi kelakuannya sangat buruk. Pee tetap mengusir Joon. Joon tidak mau, kalau Pee mau tidur, maka mereka harus tidur bertiga. Pee mendorong kasar tubuh Joon. Pat tidak suka dengan sikap Pee dan mengusir Pee pergi dari kamar. Joon segera mendorongnya keluar kamar.
Diluar kamar, Pee berteriak marah karena tidak bisa buat bayi dengan Lan. Dia meneriaki Joon adalah orang gila. Pee bertekad bahwa Lan tidak akan bisa lepas darinya.
Pat tidur bersama Joon. Tetapi, dia tidak bisa tidur, karena memikirikan apa dia bisa mendapatkan cinta Win?
"Jika Win masih mencintai Pat, maka kamu tidak punya harapan," jawab Joon. "Tapi... jika dia masih playboy, maka mungkin kamu punya harapan. Karena tubuh Khun Nalan cukup seksi."
"Aku akan membuat Win menyukai Nalan. Dan ketika harinya tiba, aku akan memberitahu Win bahwa aku adalah Pat. Aku akan membuat Win patah hati lebih dari yang pernah dia lakukan padaku. Nantikan saja," tekad Pat.
Win dirumah dan menidurkan Boat.
"Pat... aku merindukanmu," ujar Win melihat foto pernikahannya. "Aku tidak akan pernah jatuh cinta lagi. Hanya kamu."
Esok hari...
Pat datang ke hotel untuk mulai bekerja. Dia mengenakan baju yang cukup terbuka, berbeda dengan baju yang biasa di kenakan Nalan.
Win datang bekerja dan hendak masuk ke kantor. Pat menyapanya dan Win membalas sapaan Lan dengan sopan. Dan setelah itu, Win masuk ke dalam ruangannya.
Lan diberikan catatan mengenai informasi hotel dan jadwal Win.
Pat masuk ke dalam ruangan Win dan memberitahu kalau jam 1 siang nanti Win ada rapat dengan Tourism Authority of Thailand. Win mengerti. Pat bertanya, apa dia bisa ikut ke rapat itu? Win terkejut mendengarnya. Win memberitahu kalau ini adalah hari pertama Nalan bekerja, jadi dia tidak wajib ikut. Pat tidak menyerah, dia memohon untuk ikut karena dia ingin belajar mengenai rapat. Win melarang dan menyuruh Pat untuk mempelajari data-data hotel yang diberikan. Pat tetap ngotot pengen ikut, dia mengeluarkan berbagai alasan. Win tidak bisa lagi menolak, dan setuju membawa Nalan dalam rapat.

Win bersama dengan Nalan menuju lokasi rapat. Pat yang melihat Win diam saja, membuka pembicaraan. Dia berusaha merayu Win tetapi Win dia tidak menanggapi. Pat tidak menyerah, dia menarik bajunya sedikit turun hingga memperlihatkan bahu-nya.
"Aku suka bekerja dengan wanita yang peduli dengan pekerjaannya daripada hanya berbicara omong kosong seperti ini," sindir Win tajam. "Aku tidak menyukai hal itu. Jangan lakukan lagi. Dan juga besok, kamu akan mendapatkan seragam. Kenakan itu. Seragam hotel kita cukup bagus.  Itu tidak akan mudah turun seperti dress-mu."
Pat kesal mendengar sindiran Win.
Mereka tiba di tempat rapat dan menyapa semua peserta. Pat melakukan pekerjaannya sebagai sekretaris dengan baik hingga membuat Win terkesan. Dan Win juga melihat Lan yang telah menghafal informasi hotel dengan baik.

Dalam perjalanan pulang, Win menelpon guru sekolah Boat untuk memberitahu kalau dia akan terlambat menjemput Boat. Pat mendengarnya, dan malah marah pada Win karena membiarkan Boat menunggu padahal Boat paling tidak suka disuruh menunggu.
Win jelas heran melihat kemarahan Nalan dan juga tahu darimana Nalan kalau Boat adalah putranya? Pat langsung beralibi kalau Nicha yang memberitahunya. Pat bertanya kenapa Win mau datang terlambat menjemput Boat? Win menjawab kalau itu karena dia harus mengantarkan Nalan pulang dulu ke hotel, baru pergi menjemput Boat. Pat segera menawarkan solusi untuk ikut bersama menjemput Boat jadi Win tidak usah bolak-balik. Hal itu dilakukan Pat karena dia ingin bertemu dengan Boat.
Win sedikit heran dengan sikap Nalan tetapi dia setuju dengan ide Nalan.
Boat sedang menunggu jemputan di arena bermain sekolah. Win dan Lan sudah tiba. Dan Pat langsung memanggil Boat. Win jelas heran, darimana Lan tahu yang mana Boat dari banyaknya anak-anak yang bermain. Pat segera beralasan kalau anak itu terlihat sangat mirip dengan Win, jadi itu pasti Boat.

Boat bahagia karena sudah di jemput. Pat senang bisa melihatnya dari dekat. Win memperkenakan Nalan, sekretaris barunya, pada Boat. Boat memperkenalkan diri dengan ramah dan dia juga menggenggam tangan Lan.

Pat merasa sangat senang. Akhirnya, dia bisa memegang Boat. Pat segera memeluk Boat untuk melepaskan rindunya.
Win tentu heran melihat sikap Lan pada Boat. Pat segera beralasan kalau dia punya keponakan yang seusia dengan Boat dan terlihat seperti Boat, jadi ketika melihat Boat, dia jadi teringat dengan keponakannya. Win tidak bertanya lebih lanjut dan mengajak Boat untuk pulang.
Boat memanfaatkan kesempatan untuk minta dibelikan ice cream dengan alasan untuk menyambut Nalan.
Mereka pergi ke mall untuk makan ice cream. Pat memberitahu Boat kalau dia punya sulap yaitu bisa menebak ice cream apa yang akan di pesan oleh Boat. Pat mengucapkan mantra dan menebak kalau Boat akan memesan ice cream Lemon Sorbet.  Boat sangat senang karena tebakan Lan benar. Dia merasa kagum dan menyebut Lan sangat hebat. Win juga heran darimana Lan bisa tahu? Lan menjawab kalau dia adalah pesulap.
Boat meminta Lan untuk menebak pesanan ayahnya juga. Dan Pat memberitahu kalau Win tidak suka sesuatu yang asam, jadi dia pasti pesan chocolate Mousse. Boat memuji Lan karena bisa menebak dengan benar. Mereka menghabiskan waktu dengan bahagia.
Lan ikut ke rumah Boat. Boat dengan bangga menunjukkan setiap sudut rumahnya yang sangat indah. Boat bercerita kalau dulu ibunya, Pat, yang mengurus rumah, tetapi ibunya sudah pergi. Win bilang padanya, kalau Pat pergi ke surga, dan jika dia menjadi anak baik, Pat akan datang menemuinya.
Pat yang berada dalam tubuh Lan, merasa sedih mendengarnya. Dia menghibur Boat untuk tidak sedih. Boat kemudian mau menunjukkan foto Pat. Win menyuruh Boat untuk tidak bermain lagi dengan Lan karena mereka harus kembali ke kantor. Tetapi, Pat segera meminta waktu 5-10 menit untuk bermain dengan Boat. Boat menunjukkan foto Pat dan dirinya. Pat menangis melihat foto tersebut. Win memandang penuh tanya pada sikap Lan.   
Nudee bekerja di dapur. Dia memberi pengarahan mengenai makanan yang akan di hidangkan, dimana makanan itu adalah makanan asli buatannya. Tom-Kha-Kai-Rigatoni cream sauce. Dan Nudee ingin Tan dan Tum menjadi asistennya dalam membuat hidangan tersebut. Nudeen mulai membagi kerja.
Tan mendengar arahan Nudee dan merasa kalau Nudee salah. Dia menyuruh Tan untuk memotong ayam dan menurut Tan seharusnya daging yang akan dimasak dengan Rigatoni itu di cincang. Karena Rigatoni adalah mie ukuran besar. Nudee tidak mau mendengarkan pendapat Tan dan menyuruh Tan hanya untuk mengikuti perintahnya saja.

Nudee selesai memasak dan menyuruh setiap orang di dapur untuk mencoba masakannya tersebut. Dan dari raut muka semua orang, kita bisa tahu kalau masakan itu tidak enak. Tetapi, semuanya tidak berani mengatakan itu dan malah memuji kalau masakan Nudee sangat enak. Tan sendiri hanya diam dan tidak ikut mencicipi.
Kaew marah-marah di kantor karena Win pergi rapat dengan Lan tetapi belum pulang juga. Saat melihat Win, dia segera menghampirinya. Dan dia akhirnya bertemu dengan Lan. Win memperkenalkan mereka berdua. Kaew terlihat tidak menyukai Lan tetapi dia menyembunyikan hal tersebut.
Saat Win sudah masuk ke dalam ruangan, Kaew meminta Lan untuk ke ruangannya. Dia ingin bicara. Pat heran melihat sikap Kaew yang berubah menjadi ketus.
Di ruangannya, Kaew memarahi Lan yang pergi lama dengan Win dihari pertama kerja. Pat memberitahu kalau mereka tadi pergi untuk rapat. Kaew tidak peduli, dia menyuruh Lan untuk memberitahunya jika ada rapat lagi lain kali. Hal itu karena dia adalah PR Manager dan dia harus bekerja dengan GM.
"Kamu salah. Pekerjaan PR itu adalah mempromosikan hotel dan membentuk image bagus untuk hotel. Kamu tidak harus pergi kemanapun yang tidak sesuai dengan pekerjaanmu," jelas Lan.

Kaew tidak suka mendengar Lan yang seolah - olah mengajarinya.  Pat tidak takut pada Kaew karena dia bukan bekerja untuk Kaew jadi Kaew tidak berhak mengaturnya. Lan meminta berkas pekerjaan yang tadi Kaew bilang mau dia kasih ke Win. Kaew memberikannya dengan kasar dan dengan sengaja menjatuhkannya ke lantai. Pat menahan emosinya, dia berlutut dan mengambil berkas tersebut dari lantai.
"Aku beritahu. Kunci untuk menjadi PR yang baik adalah jangan ada yang membencimu. Karena departemen PR membutuhkan kerjasama dari semua orang. Hanya satu musuh saja itu terlalu banyak," nasehat Pat.
Kaew mengusirnya dengan kasar. Pat berjalan keluar dengan kesal.

Sore hari, Win sudah hendak pulang. Tetapi, Kaew menghentikannya. Dia memberitahu kalau gubernur beserta tamunya datang ke hotel mereka untuk makan malam di restoran hotel, jadi dia rasa lebih baik jika Win dapat menyambut mereka. Win setuju. Pat minta ikut juga.
Kaew melarang Lan untuk ikut. Mereka hendak melayani tamu, atau Lan mau ikut karena ingin makan gratis di hotel? Pat dengan tenang menjawab kalau dia juga hendak bekerja. Win setuju dan mengizinkan Lan untuk ikut. Kaew tidak bisa lagi membantah.
Nudee memperkenalkan masakannya kepada para tamu. Dia kemudian melihat Win, Kaew dan Lan. Win bertanya keadaan restoran dan Nudee menjawab kalau semuanya baik-baik saja. Pat sendiri kaget melihat Nudee dalam pakaian koki.

"Ngapain kamu disini?" tanya Lan marah pada Nudee.
Semua memandang heran pada pertanyaan Lan. Lan kan belum pernah bertemu dengan Nudee.



1 Comments

Previous Post Next Post