Company name : Citizen Kane
Trai serta Nee membawa Yada kerumah
baru mereka berdua, karena mereka ingin Yada membantu mereka untuk menilai
rumah baru mereka ini. Dan tanpa bisa menolak, Yada pun setuju untuk membantu
memberikan penilaian.
Didalam rumah. Yada mulai
berkeliling untuk memeriksa. Sedangkan Trai serta Nee dengan diam- diam pergi
meninggalkan Yada sendirian.
“Rumah ini bagus. Seperti rumah yang
ku inginkan,” komentar Yada, tapi pada saat itu dia baru sadar kalau Trai dan
Nee telah menghilang.
Yang ternyata, Trai serta Nee
sebenarnya telah keluar dari dalam rumah. Mereka bersembunyi dibalik tembok
serta melakukan high five (tos) karena telah berhasil.
Yada kembali masuk kedalam untuk
memeriksa rumah itu. Tapi ia lalu merasa heran, ketika ia melihat begitu banyak
mainan anak yang dipajang serta sebuah papan bertuliskan Daddy & Mommy dan gambar keluarga.
Didapur. Yada melihat alat untuk
membuat kopi milik yang persis seperti milik Krit dulu. Dan tepat disaat itu,
ia mendengar suara dilantai dua. Jadi Yada pun memutuskan untuk naik.
Diatas. Yada mengintip kedalam kamar
yang menjadi sumber suara. Dan disana ia melihat Krit yang sedang fokus dalam
memasang tempat tidur untuk bayi. Tapi sayangnya, Krit malah gagal memasang
tempat tidur itu.
“Aku kita aku sudah benar,” kata
Krit pada dirinya sendiri.
Pada saat itulah, Krit sadar dengan
kehadiran Yada yang sedang berdiri didepan pintu kamar. Ia memanggil dan
mendekati Yada, tapi dengan sinis, Yada malah berkata bahwa Krit pasti sedang
menjebaknya.
“Mengapa kamu menyuruh Nee membawaku
kesini? Untuk membiarkanku melihat kamu yang telah menjadi Ayah yang baik?
Maaf, aku tidak mempercayai itu,” kata Yada. Dan Krit hanya diam, tampak sedih.
Diluar. Nee serta Trai sedang makan
es krim bersama. Disana Nee berterima kasih kepada Trai. Dan Trai membalas
bahwa ini hal yang mudah, lalu mereka berdua pun tertawa.
“Ngomong- ngomong, bagaimana kamu
tau tentang ini?” tanya Trai.
“Aku pintar. Jika kamu ingin tau
sesuatu, aku akan mencari tau tentang itu,” jawab Nee, bangga.
Sesudah Trai kenyang memakan es
krim, dengan penuh perhatian Nee menlap mulut Trai yang kotor. Lalu ia
mengambil sisa es krim yang ada ditangan Trai dan membuangkannya.
“Khun Nee, jadi kita akan menikah
akhir tahun ini?” tanya Trai, tampak berharap.
“Huhuhu… mimpi. Lagian kamu harus
mencari kerja dulu,” jawab Nee.
“Ooh… T-Mart sudah tutup. Itu
berarti kamu pengangguran juga,” kata Trai.
“Aku minta maaf ya Khun Trai. Tapi
sudah ada 5 perusahaan yang tertarik pada agar aku berkerja pada mereka.
Terserah padaku ingin bekerja dimana.
Tapi orang lemah sepertik kamu akan sulit menemukan pekerjaan. Tapi tidak apa,
aku bisa mendukung kamu dalam keuangan,” kata Nee.
Lalu dengan usil, Trai mengangkat
Nee dan mengatakan bila begitu maka tandanya Nee mau menikah dengannya diakhir
tahu. Dan dengan bahagia ia memutar Nee. Dan mereka saling tertawa bersama,
tampak begitu bahagia.
Sedangkan didalam rumah. Yada hampi
saja terjatuh dari tangga, untung saja dengan cepat Krit menolongnya. Tapi
sesudah itu, Yada melepaskan tangan Krit yang menyentuhnya.
Krit pun kembali mengikuti Yada,
meminta agar Yada mendengarkannya. Dan ia sama sekali, tidak menyentuh Yada
lagi, karena tau Yada tidak ingin disentuh olehnya.
“Hidup normal tanpa bodyguard yang
mengikuti kamu. Berhenti bekerja pada orang dalam lingkaran kegelapan. Lebih
penting maafkan Ayah,” kata Yada, tampak mau memaafkan Krit.
“Aku bisa melakukan apapun untukmu,”
balas Krit, lalu Yada tampak tersenyum, tapi Krit melanjutkan perkataannya,”
Kecuali…”
Yada yang mengerti dengan maksud
Krit pun, langsung keluar dari dalam rumah. Jadi akhirnya Krit pun berteriak
bahwa dia okay, dia bisa melakukan itu, dia bisa melakukan apapun untuk Yada,
ia akan memaafkan masa lalu dan menjadi Sharkrit yang baru. Tapi Yada tidak
percaya lagi.
“Da. Jangan tinggalkan aku Da. Aku
minta satu hal! Katakan pada anak kita, kalau nama Ayahnya adalah Sharkrit…
tapi jangan bilang siapa dia,” kata Krit dengan sedih.
Mendengar itu, Yada berbalik dan
sambil menangis. Ia berjalan kembali mendekat pada Krit, lalu memeluk Krit,
memaafkannya.
“Kita akan menceritakan kepada bayi
kita bersama- sama, Khun Krit. Kamu harus melakukannya, kamu sudah berjanji.
Janji padaku,” kata Yada.
“Aku janji. Aku tidak ingin
sendirian lagi. Kita akan tinggal bersama disini. Rumah kita,” balas Krit
sambil memeluk Yada.
“Ini bukan rumah kita,” kata Yada,
melepaskan pelukannya dan menatap Krit. Setelah itu mereka pun kembali
berpelukan lagi.
Dirumah bulan madu mereka. Tempat
tidur milik bayi mereka telah siap. Dan kini dengan penuh kemesraan, mereka
tidur diluar taman.
“Apa bayinya begerak?” tanya Krit
sambil menyentuh perut Yada.
“Bayinya suka menendang ketika aku
tertidur. Aku kira dia suka mengangguku seperti kamu,” balas Yada, bercanda. Ia
mengatakan bahwa ia tidak mau mencari tau, jenis kelamin anaknya dulu, karena
ia mau menunggu sampai anaknya lahir.
Dan walaupun agak tidak setuju,
karena penasaran. Tapi akhirnya Krit setuju juga.
Tiba- tiba Krit membahas kalau ia
harus menemui Pa. Ia tidak tau apa yang akan terjadi nanti, tapi selama ini
tidak ada satupun yang bisa keluar dari Wong Enterprise.
“Tapi jangan khawatir. Tidak akan ada
masalah. Pa mencintaiku seperti anak kandungnya,” kata Krit, menenangkan Yada
yang tampak mulai khawatir. Lalu ia mencium kening Yada dan meminta Yada
kembali beristirahat.
Walaupun berkata seperti itu, raut
wajah Krit tampak tegang dan cemas. Begitu juga dengan Yada.
Krit mengunjungi Ayahnya. Ia
berlutut minta maaf, karena tidak pernah mendengarkannya. Dan Kad memaafkannya,
karena bagaimanapun semua telah berlalu.
Lalu Krit berkata bila dia bisa
kembali dengan selamat, ia mau Kad tinggal bersama dengannya. Tapi Kad menolak,
karena dia akan mulai mengajar didalam penjara, menurutnya itu lebih baik
daripada hanya berdiam diri didalam rumah saja.
“Kamu akan kembali. Anak dan istrimu
menunggumu. Dengarkan aku, ini mungkin terdengar klise, tapi pecayalah. Tuhan
akan menyertaimu,” kata Kad, memberikan semangat kepada Krit.
“Tapi aku seorang penipu, aku tidak
memiliki hal yang baik. Aku membuat kesalahan. Aku menyakiti banyak orang.
Menembak orang tanpa perasaan bersalah. Aku buruk kan?” tanya Krit.
“Kamu hanya memilih jalan yang
salah. Hari ini, hari dimana kamu akan melakukan hal yang benar,” balas Kad.
Lalu memeluk Krit dan dengan sedih serta bahagia Krit balas memeluk Ayahnya.
“Aku akan kembali,” kata Krit,
mantap. Lalu melepaskan pelukannya dan tersenyum, setelah itu ia berjalan pergi
meninggalkan Ayahnya.
Dkit lg hmpr slsai...hu hu hu
ReplyDelete