Sinopsis Thai-Drama : Ra Rerng Fai Episode 13 - 1


 Company name : Citizen Kane

Dicuaca yang cerah. Krit membaringkan Yada disebuah tempat tidur kecil yang berada diberanda. Disana Yada mengeluh, karena dia cuma sedang hamil, tapi Krit terus  memperlakukan nya seperti orang sakit.



Krit mengambil sebuah buku, lalu ia ikut berbaring disamping Yada. Ia memeluk Yada dan membacakan buku itu untuk Yada. Dan melihat sikap penuh perhatian Krit, Yada pun langsung tersenyum dan tertawa keras.



“Da. Aku bersedia untuk ditertawakan olehmu, jika itu bisa membuat kamu tersenyum dan tertawan seperti ini setiap harinya,” kata Krit dengan nada lembut, sama sekali tidak tersinggung. Lalu dengan penuh kasih, Krit mencium kening Yada dan memeluknya.



Setelah berpandangan agak lama, Krit pun menutup matanya, tidur. Dan Yada yang melihat itu, ikut menutup matanya dan tidur. Mereka berdua tersenyum, tampak begitu bahagia.



Dikolam berenang. Trai menjadi sangat kecewa, ketika ia melihat banyak wanita yang memakai pakaian renang, tapi sayangnya para wanita itu adalah Ibu – Ibu. Dan melihat itu, Nee tersenyum usil, mengejek Trai.

“Kamu ingin melihat wanita kan?!” tanya Nee sambil menyikut Trai.

“Tidak! Aku cuma bercanda saja. Hehehe…” jawab Trai sambil tertawa.


“Tapi aku tidak tertawa. Jika kamu membuatku tertawa…” kata Nee sambil melihat kearah kolam berenang. Dan mengerti dengan maksud Nee, Trai pun langsung menolak. Tapi Nee langsung menarik tangan Trai dan mengajaknya ikut.



Didalam kolam. Nee menemani Trai untuk melakukan terapi. Lalu dengan usil, Nee meminta bantuan kepada pelatih serta Ibu- Ibu disana untuk membantu Trai berlatih menguatkan lengannya, karena lengan Trai benar- benar lemah.

Tentu saja dengan senang hati para Ibu- Ibu siap membantu Trai, mereka mengerubunginya dan memegangin lengannya. Sehingga Trai pun menjadi sangat kesulitan untuk menghindar dan pergi dari sana.



Dan melihat hal itu, Nee tersenyum serta tertawa dengan keras. Sedangkan Trai tampak sangat kesal, tapi saat ia melihat senyum Nee, ia pun ikut tersenyum dan tertawa juga.


Yada terbangun dari tidurnya, sementara Krit masih tertidur. Jadi dengan perlahan Yada pun melepaskan tangan Krit yang melingkarinya, lalu ia ingin bangkit berdiri. Tapi Krit langsung menarik Yada kembali dalam pelukannya.



“Kemana kamu pergi?” tanya Krit, masih tampak sedikit mengantuk.

“Tidak kemana-mana. Aku hanya mau kamu tidur lebih nyaman,” jawab Yada.

Dengan lembut, Krit mengelus rambut Yada dan menjelaskan bahwa setiap dia berada didekat Yada, ia merasa nyaman dan mudah untuk tidur, tidak ada lagi mimpi buruk.



“Apa kamu tau mengapa bayi mudah tertidur ketika Ibunya memeluk mereka?” tanya Krit.

“Aku tidak tau,” jawab Yada.

“Itu karena bayi terbiasa mendengar suara jantung Ibunya sejak didalamn kandungan. Seperti aku mendengar suara jantungmu, aku bisa tertidur. Da,” jelas krit.

Yada pun tidak jadi pergi. Ia membiarkan Krit memeluknya dan menemani Krit hingga dia tertidur kembali.


Setelah latihan, kolam pun menjadi kosong, hanya tinggal Trai serta Nee. Dan dengan penuh perhatian serta ditambah sedikit keusilan, Nee membantu Trai untuk mengeringkan rambutnya. Ia menggosok rambut Trai dengan agak kasar menggunakan handuk.



Membalas keusilan Nee, Trai pun gantian membantu Nee untuk mengeringkan rambutnya. Awalnya ia ingin menggosoknya dengan kasar, tapi melihat ekspresi wajah Nee, maka Trai pun menghentikan keusilannya. Ia dengan lembut menggosok rambut Nee menggunakan handuk.




“Aku yang pertama melakukan ini padamu kan?” tanya Trai, tiba- tiba.

“Tidak.”

“Kedua setelah kakakmu?”

“Lebih tepatnya yang keempat. P’Na pernah mengeringkan rambutku. Kwan lebih baik,” jawab Nee dengan santai.

Mengetahui hal itu, Trai pun menjadi kecewa. Dan melihat itu, Nee pun memegang tangan Trai. Lalu merasa mendapatkan lampu hijau. Trai mendekatkan wajahnya secara perlahan kepada Nee.


Dan setelah sedikit lagi wajah mereka semakin dekat, Nee langsung memegang bahu Trai dan mendorongnya kedalam kolam. ”Tidak sekarang!”



Nee mengetawai Trai yang terjatuh kedalam kolam, lalu karena Trai tetap ingin melakukan nya, maka Nee pun memanggilnya untuk lebih mendekat. Dan dengan cepat, ia mencium pipi Trai, lalu setelah itu ia langsung mengalihkan pandangannya kearah lain sambil tersenyum malu. Dan Trai tersenyum memperhatikan Nee.



Berjalan- jalan bersama ditaman sambil saling bergandengan tangan. Krit mengatakan bahwa dia akan melakukan apapun untuk Yada. Ia akan mendaftarkan pernikahan mereka, mencari rumah supaya mereka bisa hidup sama seperti keluarga yang lain.



“Mulailah hidup baru denganku. Dan bayi kita. Kamu bisa membawaku kemanapun didunia ini. Tapi kamu harus melupakasn segalanya yang terjadi dimasa lalu,” pinta Yada, jika memang Krit mau melakukan apapun untuknya.

“Khususnya masalah antara aku dan Ayahmu,” balas Krit.

“Ya. Kamu harus melepaskan itu.”

“20 tahun Da. Aku menderita selama 20 tahun. Itu tidak mudah,” tolak Krit.


Yada pun menjelaskan bahwa semua itu untuk bayi mereka dan bila memang mereka mau menjadi keluarga, tapi jika Krit tidak berhenti untuk balas dendam, maka itu tidak bisa terwujud.

Dan mendengar penjelasan itu, Krit pun hanya terdiam. Jadi Yada pun mau berjalan pergi untuk meninggalkannya, tapi tiba-tiba saja kakinya mengalami kram, sehingga ia hampir saja terjatuh.



Dengan segera, Krit langsung membantu Yada. Ia mengurut kaki Yada. Dan melihat perhatian Krit kepadanya, Yada pun bertanya lagi.

“Khun Krit, apa aku terlalu banyak bermimpi?” tanya Yada sambil memandangan Krit penuh harap.

“Tidak. Kamu tidak terlalu banyak bermimpi. Kita akan memulai hidup kita dari awal bersama-sama,” balas Krit.



Mendengar balasan Krit, Yada tampak sangat terharu. Ia pun mencium pipi Krit. Dan Krit membalasnya dengan pelukan.

“Untuk kamu dan bayi kita. Aku bisa,” kata Krit, tegas. Dan dengan senang, yada mengangukan kepalanya. Lalu Krit pun menggendong Yada.



Dirumah. Khem mengomel kesal, karena tidak satupun dari Krit atau Yada yang mengaktifkan hp mereka. Pas disaat itu, Trai lewat sambil bersiul. Jadi dengan segera Khem pun mendekatinya, bertanya marah apakah Trai tidak khawatir kepada Yada.

“Aku percaya P’Da selamat. Dia sedang hamil sekarang. Sharkrit akan bertanggung jawab padanya,” kata Trai.



“Kamu menerimanya menjadi kakak iparmu? Kemudian ku kira aku harus menerima Chayanee menjadi adik iparku?” tanya Khem, sinis.

“Kamu dikecewakan dalam cinta. Jadi apa itu berarti tidak ada yang boleh bahagia lagi?” balas Trai.

“Jangan ubah topik,” tegas Khem. Sehingga akhirnya Trai pun menyerah untuk berdebat lagi dan menanyakan apa yang bisa mereka lakukan. Dan dengan bersemangat Khem menjelaskan bahwa mereka harus membuat Yada dan Krit berpisah (putus).



Krit mengantar Yada pulang. Dengan penuh perhatian, Krit membantu Yada untuk keluar dari dalam mobil. Dan karena hal itu, Yada pun mulai mengeluh lagi.

“Ada apa Khun Krit? Aku hamil, bukan sakit. Aku sudah bilang untuk parkir diluar. Kamu tidak pernah mendengarkanku,” omel Yada.

“Aku tidak bisa. Keamanan lebih utama. Dan kamu tidak perlu takut apapun. Saudaramu… boleh tau tentang kita,” balas Krit dengan santai.

“Ingin pindah ke Zurich? Itu akan lebih mudah untuk memulai hidup baru,” kata Yada dengan serius. Tapi Krit belum mau membahas itu.



Dari jauh Khem berdiri dan bersembunyi dibelakang dinding. Memperhatikan kemesraan antara Krit dan Yada. mendengarkan pembicaraan mereka. Pas disaat itu, Krit mendapatkan telpon dan pamit pergi kepada Yada.


Di Go Rich. Banyak anggota yang datang untuk protes, karena setiap mereka datang kesana, karyawan Go Rich selalu saja beralasan bahwa produknya habis. Serta mereka kesal, karena karyawan Go Rich selalu mau mereka mencari anggota baru, tapi tidak ada produk yang dijual.


Tepat disaat itu, Chat serta Mon datang. Dan ketika mereka melihat situasi yang seperti itu, maka mereka pun menjadi ketakutan sendiri. Mereka berdua berjalan sembunyi- bunyi sambil menutupi wajah mereka menggunakan Chat. Sayangnya, seorang anggota melihatnya dan memanggil namanya. Sehingga seluruh orang langsung mengerubungin Chat.



“Aku benar- benar tidak tau apa yang terjadi. Aku adalah brand ambassador. Bukan sales penjualan,” jelas Chat.

“Tapi dari posisimu, bukankah harusnya kamu tau sesuatu?” tanya seorang anggota.

“Itu benar!” kata anggota- anggota lain, membenarkan.

“Semuanya tenang dulu. Aku akan naik keatas dan bertanya untuk kalian. Okay? Mmm… siapa yang mau berfoto dengan ku? Sini! Sinis! Ayo!” ajak Chat dengan penuh percaya diri kepada semua orang.



Malunya, tidak ada seorang pun yang mau mendekatinya dan berfoto selfie dengannya. Sehingga ia pun berfoto berdua bersama Mon. Dan semua orang disana memandangnya dengan heran.


Diatas. Didalam ruangan rapat. Chat melempar tasnya kemeja dan langsung protes marah kepada Kasin, menanyakan bagaimana Kasin akan memperbaiki situasi yang terjadi. Tapi Kasin hanya diam dan dengan tenang memperhatikan orang yang banyak yang sedang protes dibawah sana dari jendela besar.



Mon malah lain. Ia dengan lembut mengambil tas yang dibuang oleh Chat keatas meja dan meminta Chat untuk bersikap lebih lembut. Karena itu adalah barang mahal.

“Oo… mom. Ini adalah copycat (tiruan) Grade A satu mom. Cerminan Grade AAA,” jelas Chat, kesal pada Mon.

“Aku penasaran. Apa bedanya antara copycat grade A dan cerminan?” tanya Kasin, penasaran, tidak nyambung dengan situasi yang ada.


Mon pun menjelaskan bahwa seperti namanya, copycat itu adalah tiruan dan rangking seperti produk Grade A. Dan untuk cerminan itu seperti pantulan cermin, replica dari merk tersebut.



Chat menjadi tambah kesal mendengar pembicaraan yang tidak jelas itu, karena itu hanya menghabiskan waktu saja. Dengan segera Chat langsung kembali membahas masalah utama mereka.

“Jadi Go Rich adalah copycat Grade A? Semoga kita tidak sedang menipu uang mereka,” kata Chat kepada Kasin.

“Apa kamu gila?! Perusahaan kita terdaftar dengan modal jutaan! Produk kita terjual sangat baik!” balas Kasin, membela perusahaan dan membantah perkataan Chat yang sebenarnya benar.


Saat Kasin ingin pergi dari sana, maka Chat pun segera menarik tangan Kasin. 

“Hey, ada masalah apa? Mengapa tidak cerita kepada kami?” tanya Chat.

“Tidak ada uang!” balas Kasin keras. Ia melepaskan tangannya dari Chat.

Mendengar itu, Mon serta Chat pun menjadi sangat kaget. Dan Kasin pun menjelaskan, kalau saat ini keuangan mereka sedang seikit bermasalah, jadi seandainya mereka bisa menemukan anggota baru lagi yang mau berivenstasi kepada mereka, maka masalah akan selesai.



“Tolong aku,” pinta Kasin.

“Itu bukan pekerjaanku. Itu pekerjaanmu,” balas Chat, berani.

“Aku tidak mengenal siapapun disini!” kata Kasin dengan nada keras.

“Itu pekerjaanmu, bukan kami!” balas Mon dengan nada lebih keras.



“Baiklah. Jika perusahaan bangkrut, maka aku bisa kembali ke Zurich. Tapi kalian, jika tidak ada Go Rich lagi, apa yang akan kamu lakukan?!” balas Kasin dengan santainya.

“Pernikahan. Jangan lupa kita terikan kontrak,” balas Mon.

“Aku tidak akan menikah. Aku sudah bilang kamu bisa pergi ke pengadilan dan menuntutku, itu masalahmu. Aku tidak kehilangan apapun,” kata Kasin, tidak peduli. Lalu ia pergi meninggalkan mereka berdua.



Dengan sangat marah, Mon ingin menghentikan Kasin. Tapi Chat menarik tangan Mon dan menahannya, memintanya untuk mendengarkan.

“Sekarang pernikahan tidak penting lagi. Go Rich lebih penting. Aku tidak akan kembali menjadi tanpa nama lagi. Aku akan tetap menjadi Khun Chat dari Go Rich selamanya,” kata Chat sambil tersenyum.

Post a Comment

Previous Post Next Post