Company name : Citizen Kane
Nee duduk sambil mencari tau
mengenai arlegi dari internet dan ketika ia membaca semua itu barulah ia sadar
kalau alergi bisa sangat berbahaya seperti itu. Dan Trai pun mengingatkan Nee
untuk lebih berhati- hati lagi selanjutnya atau Tassana bisa menjadi tambah
sedih.
Nee lalu menceritakan kepada Trai
bahwa tadi ia melihat berita mengenai Yada yang pergi ke Hilton dan ia pun
ingin memberitahukan itu kepada Krit. Tapi Trai langsung menahannya.
“Apa Khun Da benar- benar mau
melakukan arbosi?” tanya Nee, heran. Ia telah mengira tentang itu, ketika Krit
dan Trai berbicara direstoran tadi.
Trai tidak mau membahas itu, tapi
Nee segera mengingatkan Trai bahwa dia telah menyembunyikan sesuatu darinya.
Nee meminta Trai memikirkan nya dengan hati- hati, karena jika Trai tetap diam,
daripada menyakiti orang lain, itu akan memakan diri Trai sendiri nantinya.
“Kamu memiliki hutang budi kepada
Sharkrit. Aku juga punya seseorang yang kepadanya aku berhutang budi,” balas
Trai.
“Kamu berbicara tentang Ayahmu kan?”
tanya Nee. Tapi Trai tidak mau berbicara lagi dan langsung berjalan pegi dari
sana.
Dicafe. Krit duduk diam sambil
memperhatikan jam di hpnya. Ia mengingat perkataan Trai kepadanya tadi. Dan
disisi lain, disebuah lorong putih, Yada memakai baju rumah sakit dan duduk
diatas kursi roda, dibelakangnya ada seoran perawat yang bantu mendorongkan
kursi rodanya menuju keruangan operasi.
Tepat jam 20:00. Krit memegangin
gelas minumannya dengan kuat, memecahkannya, sehingga tangannya pun berdarah
karena itu. Ekspresinya tampak seperti terluka juga.
Khem mendekati Tassana yang sedang
bersandar di dinding rumah sakit, ia tampak sangat sedih sekali. Jadi melihat
itu, Khem pun menyentuh bahu Tassana dengan lembut. Dan ketika Tassana
menyadari keberadaan Khem, ia segera menlap air matanya dan baru sesudah itu ia
berbalik menghadap kepada Khem.
“Aku berharap Nong Kwan akan selamat.
Jika Kwan sembuh dan bisa pulang kerumah, aku akan mengubah diriku sendiri. Aku
pasti melakukannya. Meskipun itu tindakan yang egois,” kata Kwan berjanji.
“Tidak perlu. Mengubah dirimu adalah
hal yang sulit,” tolak Tassana.
“Aku akan mencoba untuk menjadi
orang yang lebih baik. Aku akan melepaskan yang telah berlalu. Aku benci Khun
Krit, aku mencoba untuk menyakitinya. Tapi melihat Kwan dalam situasi seperti
ini. Hal lainnya terlihat seperti sebuah masalah yang kecil. Tidak penting sama
sekali,” jelas Kwan dengan sedih, menyadari kesalahannya.
Dan mendengar itu, Tassana pun
merangkul bahu Khem. Berdua mereka berusaha saling menenangkan dan menguatkan
satu sama lain.
Setiap hari. Tassana selalu datang
untuk menjenguk dan memantai perkembangan kondisi Kwan. Dan dengan setia Khem
juga selalu ikut untuk menemani Tassana. Begitu juga dengan Trai serta Nee.
Di Go Rich. Banyak anggota yang
datang serta marah dan protes, karena sama sekali tidak ada produk yang dijual,
kepadahal ini adalah perusahaan penjualan. Dan hal itu membuat, para pegawai
menjadi kebingungan harus berbuat apa.
Tepat disaat itulah, Krit bersama
Ping datang kesana. Ia menyarakan kepada mereka semua untuk pergi melaporkan
bahwa Go Rich bukanlah perusahaan penjualan,
melainkan sebuat skema Ponzi.
Tapi semua orang disana tampak ragu
untuk bertindak, jadi Krit menawarkan
siapapun yang mau pergi melapor, maka ikutilah anak buahnya. Dan tentu saja
dengan segera semua orang langsung pergi mengikuti Ping.
Sedangkan para karyawan menjadi
kebingungan. Mereka ingin menelpon CEO mereka, tapi sayangnya tidak satupun
dari mereka yang tau nomor CEO mereka.
Tassana menjadi pesimis apakah Kwan
akan bisa bangun lagi dan mendengar itu Khem langsung membalas agar Tassana
tidak berpikir sejauh itu. Dan tepat pada saat itu, Tassana mendapatkan sebuah
telpon dari rumah sakit. Jadi dengan segera ia dan Khem langsung buru- buru.
Kwan masih belum sadar, tapi tiba-
tiba saja tubuhnya menjadi kejang karena sakit yang ia rasakan. Dan dua orang
perawat mencoba untuk menenangkannya. Pas pada saat itulah Tassanan dan Khem
datang kesana. Disaat itu, dengan lembut Tassana membantu untuk menenangkan
Kwan.
Dimall. Chat mengeluh kepada Mon
karena saking kesalnya. Itu semua diakibatkan karena walaupun mereka pergi ke
mall, tapi mereka tidak punya uang untuk berbelanja.
“Biarkan masalah diperusahaan hilang
dulu,” kata Mon.
“Tidak ada seorang pun yang bisa
memperbaikinya, jadi bagaimana itu bisa hilang Mom?!” keluh Chat.
“Bisakah kamu memperbaiki itu?”
“Aku tidak tau. Aku sudah kehabisan
uang sekarang Mom!” keluh Chat.
Karena Chat terus saja mengeluh,
maka Mon pun menyarankan agar mereka menyelinap masuk kedalam perusahaan, lalu
mengambil cek dan menuliskan jumlah uang yang besar, sehingga mereka bisa
menggunakan itu untuk pergi keluar negeri. Lalu saat keadaan perusahaan sudah
tenang, mereka bisa kembali lagi.
Dan tentu saja, ide itu terdengar
sangat menarik bagi Chat. Jadi ia langsung menyetujui ide itu.
Setibanya didalam perusahaan,
beberapa anggota polisi telah ada disana. Polisi- polisi itu mengambil semua
dokumen yang berada disana. Dan Mon pun menjadi emosi, ia lalu memarahi
tindakan para polisi.
Tapi ketika polisi tersebut
memperlihatkan surat penggeledahan, maka Chat pun menjadi gugup. Ia mempersilahkan
para polisi untuk mengambil semua yang ada. Dan ia mengaku bahwa ia dan Mon
hanyalah karyawan, jadi mereka tidak mengetahui apapun.
Tapi sayangnya, ketika Chat dan Mon
ingin pergi dari sana. Polisi itu menahan tangan Chat dan memperlihatkan surat
penangkapan kepada mereka semua.
“Menangkap? Menangkap siapa? Kita
tidak melakukan kesalahan apapun,” kata Mo dengan nada gugup. Dan Chat
menimpali, setuju dengan perkataan Mon.
Sayangnya polisi itu tidak peduli,
karena mereka telah dua kali mengirimkan surat pemanggilan, tapi tidak ada
tanggapan. Jadi sekarang mereka akan menangkap Chat serta Mon.
“Kalian dituduh melakukan penipuan,”
jelas si polisi, tegas.
“Penipuan?!” teriak Mon serta Chat
secara bersamaan, terkejut mendengar itu.
Lalu sebelum mereka berdua bisa
melarikan diri dari sana, para polisi langsung menahan mereka dan memborgol
kedua tangan mereka. Dan pas disaat itu, para anggota yang telah ditipu datang
secara bersamaan, ingin menghampiri mereka.
Untungnya, para polisi segera
menahan semua orang tersebut agar tidak bertindak membuat keributan. Tapi
sialnya, dari jauh mereka semua melemparkan kertas- kertas kepada Mon serta
Chat.
“Jangan sakiti aku! Aku tidak
melakukan kesalahan apapun! Aku tidak tau apapun!” teriak Chat kepada semua
orang yang marah disana.
“Sial Chat! Berhenti berpura-pura!
Pergi panggil Kasin! Kemana dia pergi?!” teriak Mon, marah kepada Chat.
“Ooo… mom! Dia sudah melarikan diri!
Mengapa kamu masih tidak mengerti itu?! Khun Kasin breng**k!” teriak Chat,
membalas.
Sialnya lagi, saat para polisi
menarik Chat dan Mon untuk mengikuti mereka. Semua orang yang telah ditipu itu
langsung memukul- mukuli mereka berdua. Sedangkan Kasin yang melihat kejadian
itu dari atas segera pergi untuk melarikan diri.
“Tidak mungkin aku membiarkan polisi
untuk menangkapku,” kata Kasin.